Gagal Haji Lagi oleh M Rizal Fadillah, pemerhati politik dan kebangsaan.
PWMU.CO– Pengumuman resmi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tentang pembatalan keberangkatan jamaah haji Indonesia tahun 1442 H atau 2021 M memastikan kegagalan penyelenggaraan.
Masalahnya ada beberapa negara yang berhasil mendapatkan kuota. Pandemi Covid 19 menjadi alasan pemerintah, maka pupuslah harapan jamaah untuk menunaikan haji tahun ini. Antreanpun makin panjang.
Ini kedua kalinya Indonesia gagal haji. Pandemi Covid 19 memang cocok menjadi alasan. Faktor utamanya adalah pemerintah Saudi tidak memberikan kuota kepada Indonesia. Lobipun gagal di tengah kelemahan diplomasi kita di dunia internasional.
Lucunya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjadi pelobi. Melobi Dubes Saudi Essam At Thaghafi. Luhut yang didampingi putri Gus Dur, Yenny Wahid, keluar pertemuan dengan membawa kuota nol.
Menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin masalah dengan Saudi Arabia dalam kaitan haji sudah bergeser dari persoalan murni kesehatan menjadi geopolitik. Persoalan sikap politik Saudi Arabia terhadap Cina. Vaksin hanya dampak. Menurutnya, become very complicated geopolitical and global economic issue. Menjadi isu geopolitik dan ekonomi global yang sangat rumit. Nah!
Ironinya justru yang melobi Saudi adalah Menko Luhut yang dikenal sebagai protektor kepentingan Cina. Pembela hebat kedatangan masif TKA Cina yang menggelisahkan rakyat. Menjadi ’Pimpro’ program OBOR di Indonesia.
Entah konten lobinya apa, soal mau utang dengan jaminan politik atau barter dengan jual tanah murah untuk investasi?
Sebenarnya penanggung jawab urusan haji adalah menteri agama. Jika bukan di negara Indonesia kegagalan seperti ini dapat berakibat mundurnya sang menteri. Hanya karena tidak ada budaya mundur bagi para pejabat yang gagal di Indonesia, ya posisinya aman-aman saja.
Mungkin karena menganut sistem kabinet presidensial maka yang disalahkan tentu adalah presiden. Repotnya kata bapak presiden suka bilang,”Itu bukan urusan saya.”
Dana Haji
Tidak berangkat haji ya sudahlah. Menteri perlu menyampaikan bahwa soal uang jamaah untuk keberangkatan 2021 dijamin aman. Memang jamaah dan umat Islam agak meragukan amanah pemerintah soal dana haji secara keseluruhan.
Viral tayangan KH Ma’ruf Amin yang kini Wapres menyatakan bahwa tidak masalah dana haji digunakan oleh pemerintah untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan tol atau pembangunan bandara.
Menariknya disampaikan pula oleh KH Ma’ruf Amin bahwa calon jamaah haji sudah memberi kuasa kepada pemerintah untuk menggunakan dana simpanan atau titipannya guna kepentingan pembangunan di luar urusan haji.
Pertanyaannya, di mana dan bagaimana bentuk kuasanya? Benarkah ada izin yang tegas? Berapa kini dana haji yang sudah dialokasikan untuk keperluan di luar haji? Lalu apa advantage atau keuntunganbagi calon jamaah atau umat Islam secara keseluruhan?
Gagal haji tahun ini menjadi pelengkap dari banyak kegagalan lainnya. Gagal meningkatkan ekspor komoditas, gagal membuka lapangan kerja, gagal menahan laju utang luar negeri, gagal menegakkan HAM, gagal berlaku adil dalam hukum, gagal membangun iklim politik yang demokratis, dan gagal menunaikan banyak janji. (*)
Bandung, 4 Juni 2021
Editor Sugeng Purwanto