PWMU.CO – Wisata unik Tokyo review alumnus UMM Eka Satria Saputra. Dia lulusan Program Studi Hubungan Internasional tahun 2019 yang kini bekerja di Tokyo Jepang.
Ikki—sapaan akrabnya— sejak dua tahun lalu bekerja sebagai Brand Development di perusahaan Entry Japan. Selama dua tahun tersebut, ia telah mengunjungi tempat-tempat unik di Kota Tokyo.
“Sebenarnya saya jarang jalan-jalan jauh. Namun Kota Tokyo sendiri pun telah menawarkan berbagai tempat menarik kepada saya,” ujar Ikki, Mei 2021 lalu.
Tempat pertama yang menarik minat Ikki adalah Pulau Eno (Enoshima). Pulau kecil nan indah ini terletak di seberang Teluk Fujisawa, Prefektur Kanagawa. Enoshima dan daratan dihubungkan oleh jembatan kecil.
Ketika berkunjung ke sana, wisatawan bisa mengunjungi berbagai tempat wisata seperti pantai, gua, kuil, dan mercusuar.
“Pulau Enoshima dapat dengan mudah di jangkau dari kota Tokyo. Jika sedang jenuh dengan perkotaan, Enoshima bisa jadi destinasi wisata pilihan,” kata Ikki.
Temukan Masjid
Tempat menarik kedua adalah Asakusa dan Kawagoe. Kedua tempat tersebut menghadirkan suasana daerah Tokyo tempo dulu. Ikki mengungkapkan, bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana Jepang kuno tanpa harus susah-susah pergi ke Kyoto, kedua tempat tersebut merupakan pilihan yang tepat.
“Selain menawarkan suasana tempo dulu, kedua tempat tersebut juga menawarkan makanan dan penyewaan pakaian tradisional Jepang bagi para wisatawan. Jadi suasananya sungguh terasa dan menjadi pengalaman yang tidak biasa,” ungkap Ikki.
Ikki juga sempat menemukan destinasi wisata yang unik yaitu sebuah masjid kecil di tengah Red Distrik Kabukicho. Masjid merupakan sesuatu yang jarang di kota minoritas Muslim seperti Tokyo. Karena hal tersebut, penemuan masjid ini sangat membantu Ikki dalam melewati bulan Ramadhan tahun keduanya di Jepang.
“Masjid ini merupakan tempat favorit saya ketika Ramadhan kemarin. Karena tahun pertama pandemi Covid-19 meningkat di Jepang jadi saya menghabiskan Ramadhan di rumah saja,” ujarnya.
Namun pada Ramadhan tahun kedua ini, lanunya, saya berkesempatan untuk bertemu saudara Muslim lainnya di Jepang dan merasakan suasana Ramadhan bersama orang lain. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni