PWMU.CO – Sejarah Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Lumajang. Panti ini berdiri sejak sebelum kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 29 Nopember 1927 di Sukodono Lumajang.
Ditemui PWMU.CO Selasa (15/6/2021) Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lumajang Drs Agus Siswantono menyampaikan sejarah berdirinya Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammmadiyah Lumajang perlu dipublikasikan kepada masyarakat luas.
“Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammmadiyah Lumajang telah berdiri sejak sebelum kemerdekaan RI. Awalnya didirikan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukodono Kabupaten Lumajang. Jaraknya kurang lebih tiga kilometer dari pusat kota Lumajang di rumah Bapak RH Amirudin pada tanggal 29 Nopember 1927,” ungkapnya.
Mulai Sewa hingga Punya Gedung Sendiri
Pada tahun 1931, lanjutnya, pindah ke Kota Lumajang tepatnya di Jalan Suwandak Timur. Tahun 1934 pindah ke Jalan Untung Suropati (lebih di kenal dengan gang prawiro) dan sekarang berubah menjadi Jalan Kartini dengan status sewa.
“Kemudian pada tahun 1940 pindah lagi ke Jalan Masjid yang sekarang menjadi Jalan Abu Bakar juga dengan status sewa. Dan pada tahun 1943 pindah lagi ke Jalan Untung Suropati dengan status tanah milik sendiri,” paparnya.
Menurut Agus Siswantono baru tahun 1948 pindah untuk terakhir kalinya di Jalan Diponegoro nomor 40 (sekarang nomor 26) sampai sekarang dengan status tanah milik sendiri. Tanah ini merupakan hasil pembelian bupati Lumajang pada waktu itu.
“Dalam perkembangan selanjutnya tanah aset hibah wakaf ke Muhammadiyah yang diperuntukan untuk panti asuhan terus bertambah. Diantaraya tanah yang di tempati Panti Asuhan Putra Muhammadiyah di Jalan Letkol Slamet Wardoyo 103 Labruk Lor,” jelasnya.
Pemisahan Asrama Putra dan Putri
Panti asuhan ini, sambungnya, pada awalnya ditempati anak asuh putra dan putri. Dengan mengikuti perkembangan jaman dan situasi yang tidak memungkinkan untuk meneruskan pengelolaan panti yang mengasuh anak berlainan jenis, maka pada awal tahun 1980 dilakukan pemisahan asrama.
“Pemisahan asrama menjadi Panti Asuhan Yatim Piatu( PAYP) Putri Muhammadiyah yang berdomisili di Jalan Diponegoro 26 Jogoyudan Lumajang. Sedangkan untuk asrama Panti Asuhan Yatim Piatu (PAYP) Putra Muhammadiyah berdomisili di Jalan Letkol Slamet Wardoyo 103 Desa Labruk Lor, Kecamatan Sumbersuko Lumajang,” urainya.
“Dalam kegiatan keduanya hanya berbeda tempat dan pengasuh, namun dalam administrasi tetap menjadi satu kepengurusan,” tambahnya.
Pemisahan Kepengurusan
Selanjutnya, ungkapnya, sejak tahun 2006 telah dilakukan pemisahan kepengurusan. Hal ini berdasarkan SK dari BKPM Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lumajang Nomor 04/KEP/IV.0/D/2006 tentang Penetapan Pengurus Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyah.
“Pemisahan kepengurusan menjadi Panti Asuhan Yatim Piatu (PAYP) Putri dan Panti Asuhan Yatim Piatu (PAYP) Putra Muhammadiyah,” rincinya.
“Harapannya seiring dengan perkembangan jaman agar pengelolaan panti ini semakin berkembang. Terutama dalam meningkatkan pelayanan anak asuh maupun peningkatan penyediaan fasilitas yang lebih baik,” imbuhnya.
Dirikan RSUM, Pastra Pindah ke Pisang Mas
Pada tahun 2017 PDM Lumajang mengembangkan sayap dengan membangun Rumah Sakit Umum Muhammmadiyah (RSUM) Lumajang di lokasi Panti Asuhan Putra Muhammadiyah di Labruk Lor.
“Maka kemudian Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Lumajang pindah ke Jalan Pisang Mas nomor 23 RT 02 RW 05 Kelurahan Kepuharjo Lumajang. Dan sekarang panti ini lebih dikenal dengan nama Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Pastra Muhammmadiyah Lumajang,” terangnya. (*)
Penulis Kuswantoro. Editor Sugiran.