PWMU.CO – Lima alumni Spemdalas hadir memberkan motivasi dalam acara peringatan milad ke-20 sekaligus wisuda XVII SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) pada Sabtu (26/6/21).
Mereka adalah Afini Putri Rahmatika, Gunna Hutomo Putra, Febrilla Dejaneira, Mahendra Wisnu Wardhana, dan Marisa Adilla Putri.
Kesan Bersekolah di Spemdalas
Pada sesi Inspiring Motivation yang dipandu oleh Afini Putri Rahmatika—atau biasa yang dikenal Pinieyes—mereka menyampaikan kesan selama bersekolah di Spemdalas.
“Bagaimana kesan Kalian selama bersekolah di Spemdalas?” tanya Pinieyes, gadis yang berprofesi sebagai entrepeneur dan selebgram ini mewawancarai teman-temannya.
Pertanyaan tersebut dijawab satu per satu. Dimulai dari Marissa Adilla Putri. Ia mengatakan, mendapatkan golden ticket kuliah di Universitas Airlangga (Unair) adalah salah satunya berkat keterampilan public speaking dan berorganisasi yang ia pelajari di Spemdalas.
“Di Spemdalas dulu saya belajar public speaking dan berorganisasi, karena itu juga saya mendapatkan golden tiket dari Unair,” ujar gadis yang hobi nonton film ini.
Guru Favorit
Kesan selanjutnya disampaikan oleh Febrilla Dejaneira. Ia mengatakan guru yang paling berkesan baginya selama di Spemdalas yaitu Ichwan Arif. “Guru yang paling berkesan yaitu Ustadz Arif karena. Beliaulah yang mengajak saya terjun ke dunia jurnalistik,” ujar gadis yang akrab di panggil Fella ini.
Dia menceritakan, sewaktu SMP ia pernah mengikuti kompetisi jurnalis dan meraih gelar juara. “Dulu pernah menjuarai kompetisi jurnalis DBL dan pengalaman menjadi jurnalis itu sangat bermanfaat bagi saya terutama saat saya menjadi sekretaris OSIS waktu SMA dan menjadi sekretaris BEM saat kuliah,” ujar gadis yang berprofesi sebagai dokter umum di Rumah Sakit Semen Gresik ini.
Gunna Hutomo Putra turut menyampaikan kesannya belajar di Spemdalas. Ia merasa senang sekolah di Spemdalas karena banyak program yang inovatif, menarik, dan menyenangkan.
“Banyak program yang inovatif dan menarik misalnya untuk memperingati hari Bahasa Inggris sedunia, maka seharian kita wajib berbicara dengan Bahasa Inggris,” ujar pria yang berprofesi sebagai dokter ini.
Yang menarik lagi, lanjutnya, saat Sabtu tidak ada pelajaran tapi khusus untuk kegiatan ekstrakurikuler. “Sabtu saatnya ekstra, mau nge-band silahkan bawa alat sendiri terus main, mau berlatih bela diri ada pelatihnya, mau futsal bisa, pokonya seneng dech,” ujar pria yang hobi melukis ini.
Terakhir, kesan disampaikan oleh Mahendra Wisnu Wardhana. Ia mengatakan, guru-guru di Spemdalas sangat perhatian. “Guru-guru sangat perhatian dan sangat dekat dengan kita bahkan saat saya tes psikologi masuk kerja, saya tetap mendapat bimbingan dari guru-guru Spemdalas,” ujar pria yang saat ini bekerja sebagai Supervisor Transaksi Energi Listrik di PT PLN ini.
Pesan untuk Wisudawan
Pada kesempatan tersebut, beberapa alumni menyampaikan pesannya untuk wisudawan. Fella mengatakan untuk meraih apapun yang diinginkan perlu persiapan yang matang.
“Selamat atas wisudanya hari ini tapi jalan kalian masih panjang untuk jenjang karir,” ujar gadis yang hobi baking ini. Apapun yang Kalian inginkan nanti, lanjutnya, persiapkan dari awal karena kalo persiapannya mendadak jelas tidak bisa.
Pesan selanjutnya disampaikan oleh Gunna. Dia mengajak wisudawan untuk senantiasa nurut sama orang tua. “Nurut sama orangtua karena orangtua pasti memilihkan yang terbaik untuk anaknya,” ujarnya.
Pesan terakhir diberikan oleh Pinieyes. Dia berpesan agar wisudawan fokus pada bakat yang sudah dimiliki. “Yang perlu saya sampaikan adalah kita semua punya jalan sukses masing-masing, fokus pada bakat yang kalian miliki baik dibidang akademik maupun non akademik,” ujarnya gadis kelahiran 1994 ini.
Karena Kalian masih SMP, lanjutnya, dan sebentar lagi SMA, pesan saya pastikan saat di SMA kalian sudah bisa menentukan jurusan yang akan dituju dan memahami profesi yang ingin kalian capai.
Sesi Inspiring Motivation ditutup dengan pantun yang dipersembahkan Pinieyes.
Naik kuda keliling kota
sambil minum es seger rasanya
selamat wisuda adik-adik tercinta
semoga sukses untuk kita semuanya. (*)
Penulis Farida Lutfiatul Jannah Editor Mohammad Nurfatoni