PWMU.CO – PCPM Wringinanom gelar Pelatihan Penyembelihan Hewan Kurban di Musholla Al-Jami’ Muhammadiyah Wringinanom, Kabupaten Gresik, Ahad (27/6/2021).
Kegiatan ini bekerjasama dengan Bidang Buruh Tani Nelayan (Brutal) Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Gresik yang diketuai Abdul Azis SPdI. Pelatihan penyembelihan hewan kurban ini menghadirkan Juru Sembelih Halal Indonesia (Juleha).
Ketua Panitia Pelatihan Juleha Irawan menyampaikan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi umat Islam yang sebentar lagi akan merayakan hari raya Idhul Adha. Namun pesertanya dibatasi karena saat ini masih masa pandemi Covid-19.
“Pesertanya sebanyak 70 orang yang terdiri dari takmir masjid, mubaligh dan juru sembelih yang terdiri dari utusan beberapa Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) se-Gresik dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) se-Kecamatan Wringinanom. Kegiatan ini dengan tetap melaksanakan protocol kesehatan. Setiap peserta wajib bermasker dan dithermogun sebelum memasuki area pelatihan,” ujarnya.
Langsung PraktIk
Dalam pelatihan tersebut, lanjutnya, di samping secara teori keilmuwan, peserta juga akan praktek secara langsung penyembelihan.
“Panitia sudah menyiapkan satu ekor kambing untuk praktek penyembelihan hewan kurban bagi para peserta,” ungkapnya.
“Pemateri Juleha terdiri Muhammad Harun MPd dan Atim Susanto. Keduanya menyampaikan beberapa materi diantaranya pedoman penerapan kesejahteraan hewan pada pada pemotongan hewan kurban, fikih kurban serta teknik handling,” tambahnya.
Handling
Menurut Muhammad Harun handling merupakan suatu metode penanganan pada hewan yang membuat hewan terbatasi geraknya sehingga mudah untuk dikendalikan. Baik dengan mengunakan alat bantu maupun dengan tangan.
“Handling terbagi dua macam. Pertama metode Restraint yaitu suatu metode dalam penanganan hewan yang bertujuan untuk membatasi atau membuat hewan tidak bisa bergerak dalam keadaan hewan sadar,” jelasnya.
“Kedua metode casting yaitu suatu metode perlakuan untuk menjatuhkan atau merobohkan hewan dengan teknik tertentu tanpa menyakiti hewan,” imbuhnya.
Sembelih dengan Halal
Pelatihan semacam ini, lanjutnya, sangat penting karena masih ada beberapa juru sembelih yang sadis pada hewan saat menyembelih.
“Misal dengan menarik pisau ke atas dan ke bawah berkali-kali. Itu menandakan pisaunya tumpul sehingga menyakiti hewan. Juru sembelih profesional harus sekali sayat urat leher, tenggorokan dan kerongkongan sudah putus. Itu hanya bisa dilakukan dengan pisau tajam,” urainya.
Dia juga menjelaskan tata cara menyembelih yang halal untuk hewan kurban. Baca bismillah, takbir dan menyembelih dalam satu sayatan.
“Pisau harus diasah supaya tajam dan tidak menyakiti hewan. Tim Juleha yang punya ciri khas memakai kopiah merah harus mengikuti tata cara menyembelih seperti ini sehingga pelaksanaan berlaku secara halal,” tuturnya. (*)
Penulis Rahmat Syayid. Editor Sugiran.