PWMU.CO – Kontraktor Dermawan Itu Telah Berpulang. Innalilahi wa inna ilaihi rajiun. Satu lagi orang baik telah dipanggil menghadap Sang Khaliq.
Toni Rachmansyah, atau yang lebih akrab disapa Abah Toni, meninggal dunia di Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik pada hari Selasa, 29 Juni 2021. Dia berpulang di usia 46 tahun akibat keganasan virus Corona.
Abah Toni adalah pendiri dan pimpinan Kouzi, jasa pembangunan dan konstruksi yang beralamat di Jalan Cimanuk Gresik. Dia juga pendiri dan pimpinan Dokter Rumah, jasa desain interior yang beralamat di Jalan Sumatera Gresik Kota Baru (GKB).
Selain dikenal sebagai pengusaha yang sukses, dia juga dikenal dermawan. Beberapa proyek pembangunan maupun renovasi masjid, TPQ, dan rumah tahfidh yang pelaksanaannya diserahkan kepada Kouzi, dibangunnya dengan tanpa mengambil keuntungan. Seperti pembangunan Rumah Tahfidh Aisyiyah (Pimpinan Cabang Aisyiyah) PCA Kebomas.
Panitia pembagian cukup menyediakan dana untuk material dan tenaga kerja. “Biasanya kita bantu pelaksanaan saja. Untuk semua biaya tenaga dan bahan langsung kita tagihkan. Jadi kita nggak ambil keuntungan,” ungkap Rofiq, salah satu pegawai Kouzi, Rabu (30/6/2021).
Ketua PCA Kebomas Hj Nurfadlilah SPd membenarkan soal kemudahan yang diberikan Kouzi itu.
PCA Kebomas Gresik yang waktu itu hanya punya dana awal Rp 50 juta bisa terwujud membangun rumah tahfidh dua lantai dengan indah, karena kemurahan hati Abah Toni. Selain tidak mengambil untung, pembayarannya juga bisa dicicil, sehingga keinginan PCA Kebomas tersebut bisa terwujud.
“Kenekatan saya dan beberapa pengurus Aisyiyah untuk bertemu dengan bos Kouzi begitu kuat, karena mendapat info dari saudara saya M Yazit Nurkhafidhi, kalau memborong untuk kepentingan sosial, Kouzi tidak mengambil untung. Maka saya memberanikan diri menuju ke kantornya untuk menemui beliaunya,” ungkapnya Rabu (30/6/2021).
Tak hanya membantu pembangun rumah rahfidh, TPQ, atau lainnya, Abah Toni juga membangun sendiri pesantren tahfidh di Jember yang semua santrinya bebas biaya.
Pesan Terakhir
Pada tanggal 22 Juni 2021, Abah Toni masih sempat pergi ke Kota Batu untuk suatu keperluan. Ketika melewati suatu tempat dia melihat adanya proyek pembangunan TPQ.
Saat itu juga dia berhenti dan menyerahkan sumbangan.
Namun sepulang dari Batu dia merasa tidak sehat. Setelah beberapa hari dirawat di rumah akhirnya dia dilarikan ke rumah sakit akibat kondisinya yang semakin memburuk.
Abah Toni sempat berpesan kepada sekretarisnya untuk menyiapkan 50 amplop yang berisi uang seratus ribu untuk dibagikan kepada petugas yang menyucikan dan menguburnya jika ajalnya tiba.
Bahkan di menit terakhir kepergiannya, Abah Toni masih sempat mengirim pesan melalui WhatsApp kepada salah seorang pegawainya untuk membeli 50 buah pispot guna disumbangkan kepada rumah sakit tempatnya dirawat.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang putri. Selamat jalan Abah Toni, di usiamu yang tidak panjang engkau telah berbuat banyak untuk sesama.
Semoga semua kebaikanmu menjadi pemberat timbangan amal shalihmu di Yaumil Hisab kelak. Amin. (*)
Penulis Dyah Ratnawati Editor Mohammad Nurfatoni