PWMU.CO – Mahasiswa PMM UMM beri sentuhan Wisata Rajut Indah, Dusun Kecopokan, Senggreng, Sumberpucung, Kabupaten Malang, Senin (14/6/21).
Mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang (PMM UMM) melakukan aksi sosial meremajakan Wisata Rajut Indah Malang. Aksi sosial ini berbentuk pembersihan, penanaman bunga, serta mempercantik area wisata agar memiliki daya tarik pengunjung lokal.
Salah seorang mahasiswa PMM UMM Kelompok 78 Gelombang 9 Claudia Ayu Pratiwi menuturkan, secara spesifik, kegiatan tersebut dimulai dengan pembersihan lokasi, pemupukan tanaman, dan penanaman tanaman baru.
“Kegiatan bersih-bersih dimulai dengan membersihkan berbagai sampah organik seperti dedauan kering dan juga tumbuhan yang sudah mati. Untuk sampah non organik sendiri berupa plastik, botol, hingga barang-barang yang tak digunakan atau rusak,” ujarnya.
Sampah, lanjutnya, menjadi persoalan yang serius. Tidak hanya berdampak pada keelokan Wisata Rajut Indah, tapi juga berdampak pada ekosistem danau di sekitar area wisata. “Kurangnya kesadaran terhadap bahaya sampah membuat danau dan wilayah sekitarnya tercemar,” tambah Claudia.
Pencemaran lingkungan di sekitar area wisata itulah yang mendorong kelompok mahasiswa PMM UMM tersebut merancang program pengembalian keasrian wisata tersebut.
Setelah pembersihan sampah, kegiatan selanjutnya adalah pemupukan berbagai tanaman berbunga. “Persoalan utama selain sampah yang bertumpuk, yaitu kondisi tanah yang gersang sehingga membuat banyak tanaman bunga tidak berumur lama,” terang Claudia.
Dengan pemupukan organik, sambungnya, diharapkan dapat merangsang pertumbuhan tanaman, serta menyuburkan kembali tanah di wisata tersebut.
“Kegiatan terakhir adalah menanam beberapa tanaman baru seperti bunga pucuk merah dan lidah mertua, yang berfungsi menggantikan tumbuhan yang sudah rusak. Kedua jenis tanaman ini dapat menyesuaikan dengan tanah yang kering,” papar dia.
Sambutan Positif Kepala Dusun
Kegiatan yang dilakukan selama tiga hari tersebut mendapat respons positif baik dari warga sekitar maupun para tetangga desa yang ingin menyeberang ke area lokasi wisata. Program ini juga disambut baik Kepala Dusun Kecopokan Suyanto.
Suyanto bersama warga sekitar turut membantu aksi tersebut dengan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, termasuk dalam proses penanaman bunga.
Menurut Suyanto, wisata ini sudah lama tidak terawat sehingga banyak fasilitas dan tanaman menjadi tidak terurus. Akses menuju Wisata Rajut Indah juga tergolong tidak layak karena jalanan yang berbatu, berlubang, dan tidak seluruhnya teraspal. Padahal jalan tersebut sering dilewati warga baik para petani tebu ataupun penyeberang.
“Kami membutuhkan peran pemerintah lokal untuk menghidupkan kembali wisata ini. Wisata Rajut Indah memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dan menarik kunjungan para wisatawan domestik,” jelas Suyanto.
Sebagai informasi, Wisata Rajut Indah merupakan salah satu potensi wisata yang dikembangkan atas inisiatif Kampung KB, sebuah pedesaan yang menjadi binaan BKKBN yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Wilayah Wisata Rajut Indah ini juga menjadi tempat penyeberangan bagi warga di dusun Kecopokan dan Kalipare, Kabupaten Malang. (*)
Penulis Claudia. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.