PWMU.CO – Buku Karya Siswa ‘Sahabat Online’ Jadi Kado Istimewa. Muhammad Hilman Hidayatullah, salah satu perwakilan wisudawan, mempersembahkan buku berjudul Sahabat Online kepada kakeknya, Rabu (30/6/21).
Sebelum mempersembahkan buku itu, Mido—sapaan akrabnya—membaca puisi yang menguras air mata. Sederet rangkaian acara virtual Wisuda VII Berlian School yang berlangsung khidmat, seketika berubah haru.
Keharuan itu bersambung dengan Mido menyampaikan hendak mempersembahkan buku karya 110 siswa kelas VI SD Muhammadyah 2 GKB (Berlian School)—yang kini telah berstatus wisudawan—sebagai tanda cinta kepada orangtua dan perwujudan rasa bangga kepada Berlian School.
“Hadirin sekalian yang saya hormati, sebelum kami meninggalkan sekolah. Kami persembahkan sebuah karya dari kami yakni buku karya yang kami,” ucap Mido dengan bangga, pertanda launching buku karya siswa telah dimulai.
Simbolis Launching Buku
Mido mengundang kakeknya naik ke panggung, “Kami undang kakek saya untuk menjadi perwakilan dari orangtua saya untuk menerima hasil karya kami.” Tepukan tangan seketika riuh menyemarakkan ruang virtual itu.
Mar’atus Sholikhah SPd, master of ceremony, turut mempersilakan kakek Mido, Abdul Karim Amrullah, untuk menerima secara simbolis buku karya siswa sekaligus menyampaikan sambutan.
Diiringi instrumen yang teduh, kakek Abdul Karim berjalan ke atas panggung, sementara itu Mido masih berdiri di panggung. Dia langsung mempersilakan sang kakek berdiri tidak jauh dari posisinya, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kemudian, Mido menyerahkan secara simbolis buku setebal 356 halaman itu kepada kakeknya. Menyaksikan itu, para peserta bertepuk tangan, meski sebagian masih tampak menyeka air matanya.
Buku yang resmi di-launching itu siap menjadi kado lembaran nostalgia bagi wisudawan dan juga menjadi catatan kenangan wisudawan untuk Berlian School.
Terima Persembahan Buku, Ingat Kenangan
Setelah itu, Abdul Karim menyampaikan sambutannya. Berdiri berdampingan dengan Mido, Abdul Karim menyampaikan sambutannya dengan suara serak. Terdengar jelas sisa tangis harunya atas persembahan yang Mido sampaikan.
“Setelah mendengar renungan yang telah anak saya bacakan, sejak dibacakan saya sudah menetes air mata. Tapi karena kami harus taat, meskipun keadaan dengan tetes air mata maka saya tetap menerima ini (persembahan buku) dari anak saya,” tutur Abdul Karim.
“Saya ini kakeknya, jadi belum bisa menjabarkan sebagaimana bapak wakil wali siswa tadi, tetapi kami ucapkan Jazakumullah khairan katsir, jazakumullah ahsanal jaza,” ucapnya masih dengan suara bergetar.
“Terima kasih kepada ustadz-ustadzah terutama kepala sekolah, hanya doa yang dapat kami berikan kepada Mido, wisudawan, ustadz-ustadzah, dan juga sekolah,” sambungnya.
Dia kemudian berdoa, “Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga anak-anak yang diwisuda menjadi anak yang shalih-shalihah, amin ya Rabbal’alamiin.”
“Mohon maaf jika saya seperti tidak konsentrasi, karena saya ingat kenangan segalanya,” lanjutnya dengan isak yang ditahan.
Menutup momen itu, sebelum meninggalkan panggung bersama kakeknya, Mido menyampaikan, “Bersama-sama kita meraih masa depan menjadi generasi cemerlang yang siap mendunia!”
Apresiasi Wali Siswa
Banyak wali wisudawan yang ikut terharu atas rangkaian acara launching buku Sahabat Online yang diwakili Mido dan Abdul Karim. Salah satunya, WhatsApp status yang diunggah ibu wisudawan Hauzan Rafif dengan menyematkan foto tangkapan layar momen itu.
“Teman Hauzan sejak Play Group, seorang anak yatim piatu yang hebat. Tante bangga padamu, Nak. Semoga tercapai semua mimpimu,” tulisnya pada caption WhatsApp Status itu.
Dia juga bangga pada Abdul Karim. “Kakek Mido yang selalu menemani sejak playgroup,” tulisnya.
Keesokan harinya, setelah membaca buku itu, dia takjub dengan isi bukunya. “Masyaallah, gemes sekali baca buku antologi cerita karya siswa Berlian School angkatan VII,” tuturnya (1/7/21).
Dia juga menampilkan video 16 detik yang menunjukkan sampul buku hingga beberapa lembar kisah anaknya, calon siswa Spemdalas. (*)
Penulis Fatma Hajar Islamiyah Editor Mohammad Nurfatoni