PWMU.CO – Strategi Lazismu genjot ‘Kurbanmu Kuatkan Ketahanan Pangan’. Meski pandemi Lazismu tetap berperan aktif menebar manfaat.
Dihubungi PWMU.CO Rabu (14/7/2021) Manager Digital Fundraising, Public Relation dan Layanan Lazismu PP Muhammadiyah Furqon menyampaikan untuk menggenjot perolehan kurban Lazismu maka perlu dilakukan berbagai bentuk dan strategi fundraising. Di antaranya digital fundraising, retail fundraising, corporate fundraising, dan layanan.
Digital Fundraising
“Digital Fundraising yang pertama bisa dengan memanfaatkan kanal digital seperti iklan di kanal e-commerce. Strateginya dengan mengajak kerja sama platform jual beli online untuk menyediakan minisite atau kanal khusus untuk menunaikan kurban secara online dengan memanfaatkan sistem transaksi mereka,” ujarnya.
Kedua, lanjutnya, referal untuk bloger atau kanal berita online. Strateginya dengan memanfaatkan komunitas bloger atau influencer untuk ikut meng-endorst ajakan kurban Lazismu.
“Menayangkan artikel-artikel yang dibuat oleh Lazismu di blog atau web para bloger atau influencer. Bekerjasama dengan kanal berita online untuk ikut mensyiarkan tentang jurban dan Lazismu. Dan kerjasama pembuatan minisite di kanal berita online untuk memudahkan pembayaran kurban di Lazismu,” ungkapnya.
Iklan Digital dan QR Code
Ketiga, sambungnya, dengan iklan digital (digital ads buying). Strateginya dengan memanfaatkan saluran media sosial berbayar yang utama seperti Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan yang lainnya.
“Perlu memastikan strategi pemasangan iklan yang efektif dengan target audience yang tepat, foto yang menarik dan copywriting yang mengena. Analisis harga ads yang efektif dan efisien dengan terus belajar tentang medsos berbayar. Dan juga perlu bekerja sama dengan agensi yang sudah handal untuk media ads buying ini,” paparnya.
Keempat dengan kotak amal digital. Ini cocok untuk program sedekah daging. Kotak amal digital ini adalah sebutan lain untuk QR code donasi yang kita daftarkan di aplikasi-aplikasi fintech yang ada.
“Lakukan pendafatarn sehingga masyarakat mudah berdonasi melalui aplikasi tersebut. Sebarkan QR Code melalui aktivasi lapangan yang massif. Hal ini untuk menjaring donator sekaligus image pembayaran infak dan sedekah di Lazismu yang mengikuti zaman milenial. Aktivasi bisa melalui stiker, iklan di media atau penempatan media outdoor yang terlihat luas di fasilitas publik,” jelasnya.
Selebgram
Kelima dengan Gerakan Selebgram. Gerakan ini melibatkan selebgram dengan sistem kerja sama atau endorse tentang kurban Lazismu.
“Mengajak selebgram untuk terlibat dalam acara pentasyarufan/penyaluran program yang dilakukan oleh Lazismu. Penting juga mengajak selebgram untuk berkurban melalui Lazismu dan memposting iklan Lazismu di akun mereka,” pesannya.
Retail Fundraising
Retail Fundraising atau penggalangan dana perorangan/langsung, menurutnya, bisa dilakukan pertama dengan membuka booth baik di mall, perkantoran, apartemen, restoran, masjid dan tempat keramaian lainnya.
“Strateginya dengan mendata sasaran dan mendatanginya dengan membawa surat dan proposal kegiatan yang telah disiapkan sebelumnya dengan berbagai skema penawaran benefit yang akan diterima kedua belah pihak. Lakukan negosiasi pembukaan booth di tempat yang menjadi target dengan meminimalisir biaya sewa tempat. Penandatanganan SPK sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai. Dan kemudian menyiapkan SDM, tools dan strategi fundraising di lapangan,” paparnya.
Kedua retail fundraising dengan telemarketing atau marketing jarak jauh via telephone. Sasarannya adalah para calon mudhohi yang telah ada di data base Lazismu.
“Strateginya siapkan SDM telemarketing yang sudah dilatih atau handal. Memetakan dan mengklasifikasikan calon mudhohi yang akan diprospek mulai dari donator biasa, VIP dan VVIP via telepon. Kemudian menghubungi calon mudhohi sesuai dengan SOP dan strategi yang telah direncanakan, serta memaksimalkan closing pada setiap calling,” tegasnya.
Ketiga dengan iklan dan marketing kreatif dengan flayer via balsting pada media sosial. Strateginya menyiapkan materi iklan dan kampanye dengan flayer serta caption yang bagus dan menarik untuk diblas. Selanjutnya jangan lupa nomor calon pekurban disiapkan sejak awal.
Corporate Fundraising
Corporate fundraising dengan menyasar korporasi atau Perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan co-programing CSR atau menjalankan program bersama CSR perusahaan
“Lakukan silaturahmi dan audiensi dengan existing donor. Pemetaan perusahaan berdasarkan jenis usaha dan daerahnya (new donor). Melakukan kegiatan bersama atau co-branding. Dan mengikuti program sosial kemanusiaan Lazismu atau co-programing,” urainya.
Kedua dengan chaneling pembayaran kurban, yaitu pembukaan pembayaran kurban melalui e-chanel perbankan.
“Lakukan audiensi dan prensentasi kepada bank dan fintech. Kemudian bergabung dengan perusahaan PPOB. Dan campaign bersama bank dan fintech,” jelasnya.
Layanan Kurban
Berbagai jenis layanan bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan perolehan kurban Lazismu. Pertama dengan strategi jemput kurban. Kegiatan ini dalam rangka memberikan layanan prima kepada para calon mudhohi baik perorangan atau corporate.
“Strateginya dengan merespon cepat permintaan jemput qurban dari calon mudhohi. Segera membuat janji dengan calon mudhohi. Siapkan semua tools seperti kuitansi, rompi atau identitas Lazismu dan ucapan doa. Tak kalah penting transportasi disiapkan senyaman mungkin,” tuturnya.
Kedua mengirim email pribadi dan perusahaan. Strateginya dengan mendata e-mail, baik pribadi maupun perusahaan yang akan diprospek baik yang existing maupun yang baru.
“Sesegera mungkin lakukan pengiriman email kepada calon mudhohi yang berisi program Lazismu dan penawaran program Kurban Kuatkan Ketahanan Pangan,” pesannya.
Ketiga dengan WA atau SMS Blast Masking yang bekerja sama dengan operator telepon.
“Mengirimkan pesan kepada calon donator atau muzakki melalui kerja sama dengan operator telepone secara acak dengan kriteria tertentu. Misalnya sesuai wilayah/daerah, penggunaan kuota, agama dan yang lainnya. Strateginya dengan menjalin kerja sama dengan operator telepon disertai dengan penandatanganan SPK,” terangnya.
Publikasi Media
Furqon mengingatkan pentingnya publikasi media untuk menjangkau publik yang lebih luas, baik publikasi melalui media online maupun media offline.
“Publikasi di media online bisa dengan berita, caption dan flayer online. Sedangkan publikasi offline bisa dengan spanduk, baliho, flayer, pamflet, banner, dan yang lainnya,” ungkapnya.
“Strategi publikasinya dengan memaksimalkan publikasi di media sosial dan web yang dimiliki Lazismu pusat atau masing-masing wilayah maupun daerah. Bisa juga dengan memanfaatkan media komunikasi mitra atau media mainstream berbayar,” tambahnya.
Dia berharap semua Lazismu mulai pusat hingga Kantor Layanan Lazismu (KLL) bisa rutin melaporkan perolehan kurbannya.
“Laporan nasional akan dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu tahap real day atau realtime dan tahap laporan final diakhir kegiatan. Semoga kita semua bisa menyukseskan program Qurbanmu Kuatkan Ketahanan Pangan,” harapnya. (*)
Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.