PWMU.CO – Beberapa hari ini secara berkala, Abdul Kholis Fadli—Ketua Umum Pimpinan Daerah (PD) IPM Lamongan—menginformasikan melalui Whatsapp Group (GWA) ‘Alumni PD IPM Lamongan Periode 2016-2018’, kondisi senior sekaligus teladan kami Mas Irvan yang tengah diuji dengan sakit. Kami merapatkan doa-doa untuk kesembuhan beliau.
Jumat (9/7/21) pukul 22.34, dari GWA tersebut saya membaca doa kiriman untuk mendoakan Mas Irvan, panggilan akrab Irvan Saifullah dan Mbak Lu’il, panggilan Lu’luil Maknun, istrinya, agar segera sembuh dari sakitnya.
Dengan cepat teman-teman merespon dan memberi semangat kepada Mas Irvan dan stri. Berawal dari pesan itu, update kondisi Mas Irvan terus kami ikuti seraya berdoa.
Tapi Sabtu (15/7/2021) kamu semua terkejut saat Abdul Kholis Fadli menuls di GWA yang sama: “Innalillahi wainnailaihi rajiun. Selamat jalan Ust Irvan.”
Pesan itu kami terima pukul 07.51 WIB. Pesan yang menyesakkan seketika bagi kami. orang-orang yang berada dalam cyrcle yang sama, dalam semangat yang selalu dibakar oleh Mas Irvan.
Innalilahi wa innailaihi rajiun, sosok teladan dalam kepemimpinan dan spirit menolong agama Allah telah berpulang.
Gagal Menulis Berita untuk Mas Irvan
Ahad (30/4/20117), dari Masjid Namira yang saat itu menjadi tempat pelantikan PD IPM Lamongan periode 2016-2018, Mas Irvan mengajak kami semua untuk rapat dan makan bersama di Warung Soto Mardi. Banyak hal diperbincangkan kala itu. Tapi tentu Mas Irvan selalu berusaha membuat kami nyaman dengan perbincangan dengannya.
Sebelum kembali ke rumah masing-masing, beliau memanggil saya, “Dek Fatma nanti saya minta tolong dibantu menulis berita pelantikan ya,” ujarnya.
“Saya sebenarnya belum pernah menulis berita Mas,” jawab saya yang saat itu menjadi Anggota Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan PD IPM Lamongan.
“Ndakpapa, dicoba dulu nanti dikirim ke saya ya. Nanti dibantu kirimkan,” tuturnya.
Senang sekali mendapatkan amanah itu dari Mas Irvan, karena menandakan beliau memberikan kepercayaan. Tapi sayang, amanah itu belum tertunai karena saya akhirnya kurang percaya diri untuk menulis berita.
Saat berjumpa, saya sampaikan maaf kepada Mas Irvan. Tapi saya tetap ingat dan akan berusaha menunaikannya.
Dua tahun berkolaborasi, tidak kunjung tertulis berita seperti yang saya janjikan dalam diri. Lalu beliau memberikan amanah-amanah lain yang tentu bagi kami anggota Mas Irvan saat itu, adalah sebuah tantangan dan wujud kepercayaan Mas Irvan kepada kami.
Sosok Pelopor dan Pelangsung
Dengan pembawaannya yang santai tapi bagi kami menjadi serius dan bermakna, Mas Irvan akan selalu membalas sapaan kami dengan senyumannya yang tidak pernah ketinggalan.
Beliau bukan sekadar pelopor dan tidak hanya nasihatnya yang melekat di benak kami, action yang sungguh dan konsisten, menjadi sentilan bagi kami untuk selalu berusaha menjalankan amanah di ikatan kala itu.
Sampai, setiap bertemu beliau saya selalu kembali teringat akan berita yang gagal itu. Meskipun beliau sudah menyampaikan tidak masalah. Tapi dengan apa yang diteladankan beliau, saya merasa ini harus ditunaikan. Sampai hari ini.
Ini Berita untuk Mas Irvan
Bohong jika tidak sedih, setelah informasi kepergian Mas Irvan menyebar di berbagai media sosial. Ada pula yang mengirimkan voice note kepada saya melalui WhatsApp. Menangis dan berdoa untuk Mas Irvan, husnul khatimah.
Setiap membaca postingan teman-teman di WhatsApp Story ada saja yang menuliskan kebaikan beliau. Memang betul, pesan yang hampir semua dari kami anggotanya di PD IPM saat itu pasti mendengarnya.
“Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Dan itu tidak hanya disampaikan kepada kami secara lisan, tetapi juga sikap dan pribadi beliau selalu tampak berjalan dalam kebaikan menolong agama Allah.
Kutipan Surat Muhammad ayat 7 itulah yang selalu kami ingat sebagai pesan Mas Irvan. Benar saja, sampai akhir hayatnya Mas Irvan masih akan selalu terkenang rekam jejak kebaikannya.
Kiprahnya di Muhammadiyah tidak lagi diragukan. Beliau juga Manajer Lazismu Lamongan yang betul-betul menjalankan kebaikan di dalamnya. Menggerakkan ekonomi umat. Mas Irvan orang baik dan sangat baik.
Tulisan teman-teman banyak sekali di WhatsApp Story, banyak yang merasa kehilangan sosok inspiratif. Itu benar dan turut saya rasakan.
Kamis (15/7/21), saya menulis berita ini untuk Mas Irvan. Berita yang sempat tertunda itu kami tebus kali ini meskipun dengan bentuk yang berbeda: sebuah persembahan untukmu!
Dengan ini, kami juga memohon pembaca untuk turut berdoa bagi Mas Irvan, rekan, pemimpin, sekaligus teladan kami. Semoga Allah memberikan tempat terbaik, sebagaimana kebaikan-kebaikan yang telah ditanam sepanjang hayatnya.
Berita ini untuk Mas Irvan. Insyaallah husnul khatimah. (*)
Penulis Fatma Hajar Islamiyah Editor Mohammad Nurfatoni