Fortasi Smamda: Andai Oksigen dari Allah Harus Dibayar. Itulah salah satu bagian dari materi Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.
PWMU.CO – Fortasi memasuki hari kelima, Jumat, (16/7/21). Pada hari ini ada materi kebangsaan yang disampaikan langsung oleh Kapten Ahmad Lut Fantri, Wakil Komandan Rayon Militer 0831/03 Gubeng, Surabaya.
Disiarkan melalui Zoom Cloud Meeting, tampak 350 peserta didik baru mengikutinya dengan seragam dan atribut lengkap sesuai aturan Fortasi Smamda.
Kapten Ahmad Lut Fantri menjelaskan materi berkaitan dengan sejarah Indonesia, kebangkitan nasional, sumpah pemuda, hari kemerdekaan, energi patriotisme, bela negara, dan paham kebangsaan.
Ia mengajak peserta didik baru Smamda Surabaya untuk meninjau peristiwa sehari-hari yang menjadi masalah di Indonesia.
Menurut dia, masalah-masalah di Indonesia bisa diatasi, salah satunya, dengan memperkuat sektor pendidikan. “Sektor pendidikan harus kokoh baik formal maupun informal,” tuturnya. Selain itu, memperkuat penegakan dan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku.
“Rakyat harus berjuang mewujudkan cinta kebangsaan agar memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ibaratnya seperti kereta api yang berdiri kokoh di atas rel, yang tujuannya nanti mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur,” tegasnya.
Taat Ibadah
Selain materi kebangsaan, ada materi Implementasi Siswa Smamda Taat Ibadah yang disampaikan oleh Ustadz Alif Jatmiko. Menurut Ustadz Alif, sapaannya, pengenalan ibadah ini yang paling penting, dan harus dipahami oleh seluruh peserta didik.
“Manusia harus paham dengan Allah, karena tentu saja semuanya dari Allah. Ibadah tidak hanyaibadah,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Ustadz Alif mengingatkan pada para peserta didik untuk selalu bersyukur atas nikmat dari Allah. Dia lalu mengkaitkan nikmat itu dengan masalah penting dan genting saat ini, yakni kebutuhan oksigen yang dicari oleh banyak orang di tengah pandemi Covid-19.
“Bayangkan saja, jika oksigen dihargai sejak manusia mulai lahir hingga sekarang. Tentunya sangatlah mahal bahkan tidak mampu membeli sebanyak itu,” terangnya.
Ia juga menerangkan beragam nikmat yang sudah ada dalam diri manusia, harus membuat manusai itu bersyukur. “Allah menyuruh manusia sadar, bahwa tugas manusia sebagai seorang hamba yang harus selalu mengingat-Nya,” tegasnya.
Guru Smamda Surabaya itu juga menjelaskan bahwa Allah itu Maha Baik. Bagaimana tidak? Manusia tidak meminta tapi Allah sudah memberikan. Contohnya kehidupan ini.
“Sampai detik ini kita masih diberikan kehidupan, diberikan oksigen oleh Allah. Bagaimana jika itu membayar? Wah luar biasa sekali masyaallah,” tuturnya.
Selain pemaparan materi yang luar biasa di hari kelima Smamda Surabaya, ada pula materi Hymne Mars Smamda. Juga pengecekan dan pengumpulan tugas. Fortasi Smamda Surabaya tahun ini akan ditutup dengan acara inagurasi, Sabtu (17/7/21). (*)
Penulis Fibrina Aquatika Editor Mohammad Nurfatoni