PWMU.CO – Selama ini Muhammadiyah diidentikkan dengan teologi Al Maun seperti yang diajarkan oleh KH Ahmad Dahlan. Namun saat ini Muhammadiyah berkemajuan perlu memiliki identitas baru.
“Muhammadiyah berkemajuan identik dengan pentingnya dimensi waktu. Bagaimana kita berlomba-lomba agar tidak tergilas dengan cepatnya waktu. Oleh karena itu Muhammadiyah berkemajuan ini cocok dengan teologi Al Ashr,” ungkap Dr H Ahmad Najib Burhani MA MSc dalam acara Pelatihan Tata Kelola Organisasi yang diadakan oleh Majelis Pimpinan Kader PDM Kabupaten Gresik Ahad (4/12).
(Berita terkait: Ini 3 Karakter yang Membuat Muhammadiyah Bertahan dan Terus Tumbuh Berkemajuan)
“Kita dituntut untuk cepat agar tidak tergilas zaman. Tetapi kita juga harus sabar dan peka dalam menerima informasi. Teliti dan cari kebenarannya,” jelas dia. Menurt Burhani, surat Al Ashr menjelaskan pentingnya waktu dan juga memberikan panduan bahwa manusia tidak boleh gegabah dan harus sabar dalam mengejar waktu.
Menyikapi teknologi informasi yang begitu pesat perkembangannya, Penulis buku Muhammadiyah Berkemajuan ini menasehati agar informasi yang belum jelas jangan mudah di-share. “Iinformasi yang belum tentu benar seringkali kita tergesa untuk membagikan, entah via WA atau media sosial lainnya. “Inilah pentingnya teologi Al Ashr,” terang Burhani.
Dalam Al Ashr, tambah Burhani, kita diajarkan bagaimana menghargai waktu. “Jika dalam teologi Al Maun kita diajari menyantuni, maka dalam teologi Al Ashr, kita juga diajarkan agar saling menasehati dalam kebenaran dan selalu sabar dalam menyikapi persoalan,” katanya. (Taufiqurrahman)