PWMU. CO – Emak Enti, Ketua Aisyiyah Sangkapura Bawean Wafat. Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sangkapura, Bawean, Kabupaten Gresik, Sri Qaryati, meninggal dunia Kamis (22/7/2021).
Emak Enti adalah panggilan Sri Qaryati binti H Achsan Abdul Gani, wanita kelahiran 9 Agustus 1962. Suaminya, Abdus Samad, telah lebih dulu meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Emak Enti meninggalkan tiga orang anak. Yaitu: Ulul Azmi, (bekerja sebagai tim penyelamat SAR); Ramadlan Fikri SE (pengusaha muda di Sangkapura); dan Vina Miladiyah (kelas XII SMA Muhammadiyah 2 Sangkapura)
Semua anaknya lulusan di perguruan Aisyiyah dan Muhammadiyah Sangkapura Bawean. Kontribusinya tidak diragukan lagi dalam memperjuangkan pendidikan di dalam keluarganya.
Emak Enti berjasa dalam perjuangan mengembangkan lembaga pendidikan PCA Sangkapura Bawean. Pengabdiannya menjadi seorang ustadzah di Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Aisyiyah, sebagai Komite Sekolah SMA Muhammadiyah 2, dan Ketua PCA Sangapura 2010-2015 dan 2015-hingga wafatnya, insyaallah menjadi amal jariahnya di persyarikatan.
Sikapnya yang ramah dan santun membuat orang lain tak sungkan menyapanya. Orang-orang tidak enggan jika bertemu dengannya untuk saling berkomunikasi tentang pengalaman hidup dan berorganisasi. Banyak kenangan atas perjuangannya yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Kronologi Berita Wafatnya
Berita wafatnya Emak Enti saya baca di WhatApps Group (WAG) SMA Muhammadiyah 2 Sangkapura. Sempat saya tidak percaya. Tapi yang mengirimkan berita duka adalah seorang guru di SMP Muhammadiyah 3 Sangkapura sekaligus anggota Nasyiatul Aisyiyah. Tidak mungkin menyebarkan berita bohong, menurutku. Di samping itu, aku juga akrab dengan guru tersebut.
Ucapan duka-cita Innalillahi wainna Ilaihi raji’un serentak memenuhi WAG-WAG dari orang-orang yang memiliki kedekatan dan empati kepada sosok teladan tersebut. Meski telah bertumpuk pesan-pesan belasungkawa ini, saya tetap ingin bertanya langsung kepada anak bungsunya Vina Miladiyah, via pesan WA.
“Benar berita itu adanya. Beliau telah wafat. Ibu telah wafat di RSUD Umar Mas’ud Sangkapura. Sekitar jam 09 WIB. Awalnya beliau hanya demam biasa. Ibu sempat diberi oksigen pada hari Jumat karena sesak disebabkan batuk di rumah,” jawaban Vina.
Karena masih tidak ada perubahan, certa dia, hari Rabu, 21 Juli 2021 dibawa ke Klinik Asyifa untuk dirawat. Karena tidak ada perubahan lagi, pukul 00.00 WIB Kamis dini hari dirujuk ke RSUD Umar Mas’ud Sangkapura.
Memori tentang Emak Enti
Saya kenal dekat dengan Emak Enti. Bahkan akrab sekali. Sebab anak kedua beliau: Ramadlan Fikri. teman saya dari sekolah TK Aisyiyah hingga SMA Muhammadiyah 2 Sangkapura. Sering sayamengunjungi dan bermain ke rumahnya.
Saya sering mendapat pelajaran dan nasihat dari beliau ketika berkunjung ke rumahnya. Beliau menasihati pentingnya pendidikan untuk masa depan, untuk bisa berbagi, bekerja. dan menjalani kehidupan sehari-hari. Kualifikasi (gelar) itu penting menurutnya. Sebab tanpa itu nama kita tidak akan diperhitungkan di dalam kehidupan bermasyarakat dan di manapun berada.
Sekitar bulan Maret tahun 2019, saya selesai kuliah dari Surakarta, Jawa Tengah. Saya pulang kampung dan sempat bertemu Emak Enti di pelataran rumahnya. Waktu itu saya ingin mengirim uang lewat usaha brilinknya Mas Fikri. Tiba-tiba Emak Enti mendekati saya dan berbisik: “Ka, tolong diberikan pesan kepada Fikri. Selesaikan dulu kuliahnya. Biar menjalankan usahanya semakin ringan,” pesannya.
Pesan itu saya sampaikan satu bulan kemudian ketika akan berangkat kursus. Saya temui Mas Fikri di sebuah warung kopi. Saya sampaikan beberapa hal yang Emak Enti pesankan lewat saya. Mas Fikri merespon dengan positif. Karena keinginannya memang sesegera mungkin akan menyelesaikan kuliahnya dan menuruti keinginan Ibunya.
Kenangan terakhir say bertemu Emak Enti adalah saat kedatangan Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani SE alias Gus Yani dalam rangka meresmikan Masjid Ash-Sholihen milik Muhammadiyah. Juga saat sesi pembagian rapor anak bungsunya di SMA Muhammadiyah 2 Sangkapura. Di situ saya sekaligus menyampaikan amanat sebagai komite sekolah. Hal itu terjadi bulan Juni lalu.
Selamat jalan Emak Enti. Pejuang dan teladan untuk semua. husnul khatimah. (*)
Penulis Sawaluddin Eka Saputra Editor Mohammad Nurfatoni