PWMU.CO – Pesantren Mahasiswa KH Djamaluddin Amien Unismuh Makassar melepas 35 ‘Kopassus’. ‘Kopassus’ adalah sebutan mahasantri pesma tersebut. Tahun 2020/2021 ini penamatan dan pelepasannya digelar di Mini Hall Pesmadina, Sabtu (31/7/2021).
Penamatan dan pelepasan mahasantri binaan Pesma KH Djamaluddin Amien Unismuh oleh Rektor Unusmuh Makassar Prof Dr H Ambo Asse MAg didampingi Wakil Rektor IV Drs KH Mawardi Pewangi MPd I yang sekaligus Koordinator Pembina Pesma KH Djamaluddin Amien.
Kegiatan ini dilakukan secara offline dan online. Secara online dihadiri Sekretaris Majelis Diklitbang PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti MPd MEd PhD sekaligus sebagai keynote speaker serta Ketua Asosiasi Pesma PP Muhammadiyah Rahmat Suprapto dan beberapa undangan lainnya.
Sementara hadir secara offline Pengasuh Pesma KH Djamaluddin Amien, Dr KH Abbas Baco Miro Lc MA; Direktur Ma’had Al-Birr Unismuh, H Lukman Abdul Shomad Lc; Kepala Pengelola Pesma KH Djamaluddin Amien, Sitti Chaerani Djaya SSos MPd; serta Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unismuh Makassar Dr Hj Ihyani Malik SSos, MSi, serta undangan lainnya.
Kader Militan bagaikan Kopassus
Prof Ambo Asse, dalam kesempatan ini menyampaikan selamat kepada mahasantri yang saat ini sudah dilepas. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pembina dan seluruh pengelola Pesma KH Djamaluddin Amien yang selama ini telah bekerja keras melakukan pembinaan hingga pesma ini maju dan berkembang. Meskipun diakui tantangannya luar biasa di era pandemi Covid-19 ini namun tetap bisa jalan.
Ambo Asse berharap Pesma KH Djamaluddin Amien dapat melahirkan ‘Kopassus-Kopassus’ baru atau kader militan di Persyarikatan Unismuh Makassar. Kader yang memiliki komitmen tinggi pada misi dan kepentingan Muhammadiyah.
Kopassus dalam militer ini adalah pasukan elite yang memiliki kemampuan lebih dari pasukan lainnya. Sama halnya, dengan mahasiswa yang sudah dibina di Pesma KH Djamaluddin telah memiliki kompetensi lebih dari mahasiswa lainnya atau mahasiswa yang tidak pernah digembleng di pesantren mahasiswa sebelumnya.
Prof Ambo mengakui kalau mahasiswa yang sudah mengikuti pembinaan di Pesma KH Djamaluddin Unismuh Makassar adalah ‘Kopassus’ minimal di fakultasnya masing-masing. Mereka yang sudah dibina ini diharapkan bisa menjadi pemberi solusi dalam menghadapi tantangan masa depan.
Ketua PWM Sulsel ini juga mengingatkan kepada generasi sekarang ini untuk tetap waspada dengan tantangan yang dihadapi sekarang maupun yang akan datang, kita, harus memiliki kompetensi keilmuan yang cukup serta kompentensi-kompetensi keilmuan lainnya, seperti halnya penguasaan bahasa asing.
Seperti disampaikan sebelumnya oleh Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, mahasiswa yang dibina di Pesma KH Djamaluddin Amien diharapkan tidak hanya sebatas memiliki kompetensi intelektual tetapi juga memiliki kekuatan lahir bathin.
Sementara itu, Koordinator Pembina Pesma KH Djamaluddin Amien Unismuh Makassar Drs KH Mawardi Pewangi MPdI, dalam kesempatan ini menegaskan, kalau Pesma KH Djamaluddin Amien ini bukan unit usaha Unismuh.
“Saya sampaikan ini karena masih banyak yang tidak tahu dikiranya Pesma KH Djamaluddin Amien salah satu unit usaha di Unismuh (melainkan unit layanan Unismu),” ujar Mawardi.
Dia menjelaskan, Pesma KH Djamaluddin Amien Unismuh Makassar memiliki fungsi pelayanan dan fungsi pembinaan. Sehingga berharap alumni mahasiswa binaan Pesma KH Djamaluddin Amien betul-betul cerdas ritual, cerdas intelektual, cerdas sosial, serta berkarakter.
Sementara Pembina Kepala Pengelola Pesantren Mahasiswa KH Djamaluddin Amien, Sitti Chaerani Djaya, SSos MPd melaporkan, mahasantri yang tamat serta yang dilepas sebanyak 35 orang, berasal dari mahasiswa Kedokteran, PUT, Ma’had Al-Birr, PAUD, dan beberapa fakultas lainnya.
Dalam kesempatan ini melaporkan perkembangan Pesma KH Djamaluddin Amien di masa pandemi Covid-19. Dikatakan jika di beberapa Pesma Muhammadiyah di Indonesia di masa Covid 19 ini banyak tidak beraktivitas, katanya. (*)
Penulis Hadisaputra Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post