PWMU.CO – Universitas Muhammadiyah Kudus siapkan Shelter Covid-19. Pesantren Covid-19 Shelter MCCC UMKU ini telah diresmikan Bupati Kudus HM Hartopo pada Rabu (16/6/2021).
Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) Rusnoto menyampaikan shelter Covid-19 ini didirikan atas kerjasama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus, UMKU, RS Aisyiyah Kudus, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), Lazismu dan Pemkab Kudus.
“Dengan adanya shelter ini diharapkan bisa membantu mengurangi penularan bagi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan harus diisolasi mandiri. Ruangan asrama UMKU dijadikan sebagai shelter Covid-19,” ujar Rusnoto kepada PWMU.CO Jumat (30/7/2021).
Bekerjasama dengan RS Aisyiyah, lanjutnya, UMKU melakukan screening. Mereka yang terkonfirmasi Covid-19 tidak langsung dimasukkan ke dalam shelter. Namun rekomendasi dari dokter maupun tim kesehatan dari RS Aisyiyah yang akan menjadi acuan untuk memasukan mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 ke dalam shelter.
“Tim shelter Covid-19 ini juga sudah berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan di lingkungan sekitar guna memastikan keamanan dan kenyamanan bersama,” ungkapnya.
Inspirasi bagi Lembaga Lain
Sementara itu Bupati Kudus HM Hartopo menyampaikan apresiasi dan support atas pendirian Pesantren Covid-19 Shelter MCCC.
“Apa yang dilakukan Muhammadiyah sangat membantu Pemda Kudus dalam upaya isolasi mandiri. Hal ini mengingat banyaknya warga Kudus Jateng yang harus diisolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Ini karena keterbatasan ruang isolasi mandiri yang ada di Kudus,” paparnya.
Menurut Hartopo pendirian shelter tersebut sangat luar biasa. Mudah-mudahan bisa dicontoh dan bisa diikuti oleh universitas-universitas yang lain, perusahaan atau pabrik maupun seluruh elemen masyarakat yang lainnya khususnya di tingkat desa.
“Saya berharap ke depan setiap universitas, pabrik, maupun desa yang ada di Kudus mampu menginisiasi pembuatan dan pengelolaan shelter untuk menampung warganya sendiri,” harapnya.
Visit Dokter tiap Hari
Direktur Rumah Sakit Aisyiyah (RSA) Kudus dr Hilal Ariadi menjelaskan selama di shelter tim kesehatan dari RSA akan memantau perkembangan pasien melalui visit dokter setiap hari.
“Jika ditemukan ada gejala yang berat maka akan disediakan ambulance untuk mengantar ke IGD RS untuk dilanjutkan pemeriksaan. Jika setelah diperiksa ternyata harus isolasi mandiri, maka pasien dikembalikan ke shelter. Namun jika kondisinya gawat maka akan dirawat-inapkan di rumah sakit. (*)
Penulis Affan Safani Adham. Editor Sugiran.