PWMU.CO – Spirit hijrah dan kemerdekaan melandasi pembangunan Masjid Walidah Dahlan di kampus Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta. Peletakan batu pertama Masjid Walidah dilakukan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr H Haedar Nashir, Sabtu (14/8/2021).
Masjid Walidah Dahlan dibangun tujuh lantai dengan luas 11.200 meter persegi. Direncanakan pembangunan selesai dalam waktu dua tahun. Acara ini juga dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Dr. Siti Noordjannah Djohantini MM MSi dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Haedar berharap Allah swt meridhai dan memberikan karunia dengan rencana pembangunan Masjid Walidah Dahlan yang mendapat dukungan Kementerian BUMN Republik Indonesia. ”Semoga Allah swt memberikan keberkahan atas pembangunan Masjid Walidah Dahlan ini,” kata Haedar Nashir.
Rektor Unisa Yogyakarta Warsiti MKep SpMat menyampaikan, momentum awal pembangunan masjid saat ini sangat tepat. ”Karena dilaksanakan di awal tahun 1443 Hijriyah dan bertepatan dengan peringatan 76 tahun kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Warsiti.
Bagi Warsiti, momentum pembangunan di awal tahun Hijriyah dan peringatan kemerdekaan RI tersebut membawa dua spirit atau semangat sekaligus. Pertama, spirit hijrah yang membawa pesan perubahan berupa perjalanan spiritual menuju kehidupan yang lebih baik. Kedua, semangat kemerdekaan yang membawa pesan pembebasan manusia dari belenggu kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan.
”Semangat hijrah dan kemerdekaan di awal pembangunan masjid ini mengisyaratkan cita-cita mulia pembangunan masjid yang nantinya akan menjadi pusat pencerahan umat dan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program yang diselenggarakan oleh pengelola masjid,” ujar Warsiti.
Keberadaan masjid bagi perguruan tinggi Islam seperti Unisa, sambung dia, sangat penting dan strategis sebagai wahana pendidikan karakter dan implementasi kehidupan Islami bagi seluruh warga kampus.
Agenda peletakan batu pertama (ground-breaking ini juga bertepatan dengan momentum Unisa memasuki tahapan baru dalam rencana induk pengembangan dari tahap tumbuh menjadi tahap berkembang.
Pada tahap ini, Unisa berkomitmen untuk meningkatkan peran strategis dan kepemimpinan di tingkat nasional maupun internasional.
Masjid Nyaman
Konsep pembangunan masjid itu dirancang dengan pendekatan teknologi ramah lingkungan dan berkemajuan, baik dari sisi fungsi maupun dari sisi arsitek masjid.
Bangunan dengan tujuh lantai ini dengan fungsi utama masjid, Islamic Convention Hall, perpustakaan dan parkir di semi basement.
Selain itu penggunaan AC, lampu, dan lift hemat energi. Daur ulang air bekas wudhu untuk menyiram tanaman, energi alternatif dengan panel surya, secondary skin, dan kaca gedung peredam panas, dan dilengkapi dengan tiga opsi penghawaan ruang alami.
Mekanis AC dan kipas angin serta gabungan keduanya membuat nyaman jamaah dan para pengunjung. Selain untuk shalat, ruang di masjid ini dapat digunakan untuk kegiatan civitas akademika Unisa dan masyarakat umum sesuai cita-cita pendirian Masjid Walidah Dahlan. (*)
Penulis Affan Safani Adham Editor Sugeng Purwanto