PWMU.CO – Tafsir Nama Rektor Umla Menurut Ketua PWM Jatim. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr M Saad Ibrahim MA menyampaikanya saat pelantkan Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) Dr Abdul Aziz Alimul Hidayat SKep Ns MKes, Rabu (18/8/2021).
Dia mengatakan orangtua Abdul Aziz ketika memberi nama itu tabaruq kedapa Allah. “Dan pilihannya adalah nama Allah yang termasuk asmaul husna yaitu Al Aziz,” ujarnya saat memberikan sambutan usai proses pelantikan.
Al-Aziz itu, kata Saad, dari azza-yauzzu. Lalu al-aziz itu wazan mubalaghah artinya sangat aziz. “Kemudian apa al-aziz itu? (Yaitu) nama Allah yang mencerminkan dua hal. Yang pertama adalah alqawiyu, alqadiru, aljabaru, alqiharu. Kedua adalah al-adzimu, al-akbaru, dan lain lain. Ini perpaduan antara power dan kemuliaan,” terangnya.
Maka ini menjadi penting, sambungnya, ketika Abdul Aziz Alimul Hidayat menjadi orang nomor satu di Universitas Muhammadiyah Lamongan.
Saad mengaku mendapat penjelasan mengenai al-aziz itu, dari Islam dalam Perpektif Sosiologis, karangan seorang sosiolog Islam dari Iran bernama Ali Sariati.
Menurut Saad, dalam buku tersebut Ali Syariati menggambarkan Nabi Musa alaihissallam yang mencerminkan sifat Allah al-Qawiyu (Yang Mahakuat). Sedangkan Nabi Isa alaihissallam itu mencerminkan sifat Allah sebagai al-Adzim (Yang Mahamulia).
“Tapi Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam, memadukan antara dua-duanya dan tercermin kepada al- Aziz yakni memiliki dimensi power sekaligus kemuliaan,” terang dia.
Saad menegakan, jika dua hal ini diimplementasikan dalam memimpin sebuah universitas, kedua hal itu sangat penting untuk dikembangkan, yaitu bagaimana universitas ini memiliki power dan memiliki kemuliaan. “Sehingga komposisi ini menjadi penting,” ujarnya.
Melihat perjalanan Umla di bawah Budi Utomo, menurut Saad, hampir pasti yang ditinggalkan almarhum itu lebih kuat dimensi kemulian dan, ketawadhuan “Itu jauh lebih kuat daripada power-nya,”
Maka, lanjut dia, ada harapan kemiripan antara Abdul Aziz dengan Budi Utomo, yaitu menjadikan Umla memiliki power (al-quwa. kekuatan) dan al-Izzah (kemuliaan).
Pengalaman di UMSurabaya
M Saad Ibrahim mengungkapkan, sebelum mengemban amanah sebagai Rektor Umla, Abdul Aziz Alimul Hidayat berasal dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya).
“Tentu mempunyai pengalaman-pengalaman yang sangat luar biasa. Pengalaman ketika berada di UMSurabaya tentu sedikit banyak akan diterapkan dalam mengembangkan Umla. Semoga di tangan seorang Abdul Aziz Umla lebih dulu maju daripada Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) karena UMAM baru saja didirikan,” ujarnya.
“Keberhasilan itu selalu dalam arti ada kerja kolektif, maka saya minta kepada seluruh komponen di almamater ini, kemudian semuanya mempunyai proyeksi ke depan untuk menjadikan universitas ini menjadi besar. Sehingga untuk yang baik harus didukung dan yang jelek harus diluruskan,” tuturnya.
Ingat, Saad menekankan, teruskan apa yang baik, yang telah dicanangkan almarhum Budi Utomo. Meneruskan yang baik dari yang lampau dan dilaksanakan secara bersama-sama dan membuat sesuatu yang lebih baik dari masa sebelumnya.
“Perpaduan hal ini akan menjadikan Umla menjadi simbol kekuatan dan kemulaian semua amal usaha Muhammadiyah di Jawa Timur bahkan di Indonesia,” ujarnya.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Mohammad Nurfatoni