PWMU.CO– Sri Sultan Hamengku Buwono X sangat yakin zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang selama ini dilakukan oleh umat Islam dapat menjadi solusi kebangsaan mengatasi dampak pandemi Covid-19.
Kekuatan penggalangan partisipasi ZIS sebagaimana disampaikan Badan Wakaf Indonesia dapat mencapai Rp 180 triliun per tahun.
”Artinya, filantropi ekonomi Islam dapat membantu mengatasi masalah-masalah yang muncul akibat dampak ekonomi saat pandemi Covid-19,” kata Sri Sultan HB X dalam sambutan pelantikan virtual pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2021-2024.
Sri Sultan HB X menerangkan, kebersamaan mengatasi masalah adalah kunci sukses. Terlebih memahamkan bahwa ZIS yang selama ini hanya lebih banyak diperbincangkan di masjid, musala, atau pondok, harus secara masif di masyarakat.
”Sehingga keberadaan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dapat lebih dirasakan masyarakat karena memberikan solusi secara baik dan lebih bermanfaat,” kata Sri Sultan HB X, Raja Kraton Yogyakarta sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sementara salah satu pakar ekonomi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY, Dr Akbar Susamto, yang juga dosen FEB UGM Yogyakarta menyampaikan, pandemi Covid-19 memang berdampak cukup besar terhadap perekonomian DIY.
Sepanjang tahun 2020, laju pertumbuhan ekonomi daerah ini negatif 2,69 persen. Secara lebih khusus, dua sektor yang terkait erat dengan pariwisata, yaitu sektor transportasi dan sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum memiliki laju pertumbuhan yang sangat rendah, yaitu negatif 20,21 dan 16,91 persen.
Tahun 2021, kemungkinan laju pertumbuhan ekonomi akan positif. ”Tapi belum dapat kembali ke posisi awal seperti sebelum pandemi Covid-19,” papar Akbar Susamto.
Menurutnya, MES perlu ikut berupaya mendorong pergerakan aktivitas ekonomi di DIY. Mengingat pandemi Covid-19 belum selesai, maka upaya mendorong aktivitas ekonomi tersebut harus tetap dilakukan secara hati-hati.
Tiga Kategori
Akbar Susamto yang juga ketua ICMI Sleman menjelaskan, upaya membangkitkan ekonomi secara umum dapat dibagi dalam tiga kategori.
Pertama, upaya emergensi dengan memberikan bantuan kepada korban dan masyarakat rentan sesegera mungkin agar mereka dapat bertahan. ”Bantuan dapat bersumber dari dana zakat, infak dan sedekah,” terang Akbar Susamto.
Kedua, upaya lain berupa bantuan dan pendampingan untuk penyelamatan usaha. Di tengah pandemi Covid-19, banyak pengusaha kecil yang kesulitan untuk menjaga kelangsungan usaha mereka.
Ketiga, upaya yang bersifat jangka panjang berupa pendampingan dan pemberdayaan yang memperhatikan perubahan lingkungan bisnis.
Ketua Umum MES DIY periode 2021-2024, Drs Heroe Poerwadi MA, menyampaikan harapan agar masyarakat secara luas bersama saling peduli dan hobi berbagi saat pandemi Covid-19.
”Kita harus secara bersama berlomba-lomba berbuat kebaikan untuk kehidupan yang lebih baik,” harap Heroe Poerwadi, yang juga Wakil Walikota Yogyakarta, Sabtu (21/8/2021). (*)
Penulis Affan Safani Adham Editor Sugeng Purwanto