PWMU.CO – Dua Profesor Hadiri Penutupan KKN-PPM UGM di Pulau Bawean. KKK-PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Periode II Tahun 2021 dilaksanakan secara daring di Desa Diponggo dan Desa Kepuhlegundi di Kecamatan Tambak Pulau Bawean Kabupaten Gresik.
Kegiaan yang berlangsung sejak 5 Juli hingga 23 Agustus 2021 itu secara resmi ditutup pada Ahad, (22/8/2021). Penutupan atau penarikan mahasiswa KKN UGM ini digelar dalam acara bertajuk ‘Semarak Bawean 2021’ yang digelar secara daring melalui Zoom Cloud Meeting.
Dua Guru Besar UGM hadir dalam acara ini, yaitu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UGM Pulau Bawean Prof Ir Achmadi Priyatmojo MSc PhD dan Prof Ir Irfan Dwidya Prijambada MEng PhD, Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM.
Tidak ketinggalan seluruh stakeholder juga turut hadir seperti, Kepala Bappeda Kabupaten Gresik Drs Hermanto TH Sianturi, Perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Khairil Anwar dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Camat Tambak Agung Endro Utomo.
Hadi pula Kepala UPT Puskesmas Tambak dr Syaiful Umami, Sekretaris Desa Diponggo Azizah dan Kepala Desa Kepuhlegundi Samsuddin, perwakilan warga kedua desa, serta perwakilan beberapa kampus di Gresik dan Surabaya antara lain Dr Makhfudly dari Unair.
Pelaksanaan KKN UGM tahun 2021 ini adalah tahun kedelapan di Pulau Bawean. KKN tahun pertama hingga keenam dilaksanakan secara luring (datang langsung ke lokasi KKN). Sedangkan dua tahun terakhir ini terpaksa dilakukan secara daring (online) dikarenakan Pandemi Covid-19 yang masih belum usai.
Rindu Bawean
Prof Ipik, panggilan akrab Prof Acmadi Priyatmaja, yang sejak KKN pertama hingga kedelapan ini selalu bertugas sebagai DPL di Pulau Bawean, tidak dapat menyembunyikan kerinduannya untuk bisa datang langsung ke Pulau Bawean. Kerinduan yang beliau ungkapkan sebuah pantun berikut:
Bermain riang gembira di bawah guyuran hujan
Lempar senyum tanda bahagia
Hati ini senantiasa rindu akan Bawean
Teringat keelokan-megahan Danau Kastoba
Sudah dua tahun ini Prof Ipik tidak bisa hadir di ke Bawean akibat pandemi. Padahal sebelum pandemi, setahun bisa 2-3 kali dia ke Bawean dalam rangka mendampingi mahasiswa KKN UGM. Totalitasnya dalam mendampingi mahasiswa KKN pernah mengantarkannya mendapat penghargaan sebagai DPL terbaik tahun 2017 dari UGM.
Pelaksanaan KKN secara daring ini, tentu bukan hal yang mudah dilaksanakan. Menurut, Exvan Wibowo, koordinator mahasiswa KKN UGM, jauhnya jarak antara Yogyakarta dan Pulau Bawean merupakan suatu kendala tersendiri. “Belum lagi, kendala jaringan internet di dua desa lokasi KKN di Pulau Bawean yang tidak selalu stabil. Namun dengan kerja sama dan koordinasi yang baik dengan semua stakeholder, program KKN tetap terlaksana dengan baik dan lancar,” ujarnya.
Dorong Kreativitas Warga
KKN UGM di Pulau Bawean diikuti 30 mahasiswa, terdiri dari 13 laki-laki dan 17 perempuan. Terbagi dalam 4 klaster. Sebanyak 7 mahasiswa klaster Sosial Humaniora, 6 klaster Medika, 8 klaster Agro, dan 9 klaster Saintek. Masing-masing mahasiswa rata-rata mengerjakan 3 proyek atau kegiatan. Sehingga total kegiatan yang dilakukan adalah sebanyak 91 proyek.
Beberapa proyek menarik yang dilakukan mahasiswa KKN antara lain: pembuatan master plan balai desa Kepuhlegundi; manajemen mata air panas Kepuhlegundi; dongeng geologi project; pelatihan digital marketing; penyuluhan prosedur mendapatkan sertifikat halal, BPOM, SPP-IRT; penyuluhan prosedur pendaftaran NIB (Nomor Induk Berusaha) dan izin usaha UMKM melalui OSS; serta pembuatan dan penjualan produk melalui Tokopedia dan Traveloka.
Tidak hanya itu, mahasiswa KKN juga turut mendorong kreativitas warga dengan beberapa perlombaan. Ada empat lomba yang diadakan yaitu: lomba mewarnai, lomba cuci tangan, lomba menata pekarangan, dan lomba membuat olahan makanan.
Berbagai program dan kegiatan mahasiswa KKN UGM ini tak pelak mendapat sambutan hangat dari warga maupun pihak pemerintah. Mulai pemerintah desa, kecamatan, maupun OPD di lingkungan Pemkab Gresik. Kepala Bappeda Kabupaten Gresik, Hermanto TH Sianturi, menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada mahasiswa yang telah mengabdikan ilmunya untuk desa-desa di Kabupaten Gresik.
Kasubdit KKN UGM Dr Ir Ambar Kusumandari MES , pada sambutannya mewakili Prof Irfan, yang saat itu kesulitan sinyal karena sedang perjalanan dari Surabaya ke Yogyakarta, menyampaikan salam untuk stakeholder di Kabupaten Gresik. Prof Irfan menyampaikan pesan dalam sebuah pantun berikut:
Dari Jogja naik sepeda ke Bawean
Membawa bakpia jumlahnya selusin
Terima kasih atas hangatnya sambutan
Semoga ke depan kerjasama semakin terjalin
Selanjutnya Ambar Kusumandari, berpesan kepada mahasiswa agar setelah selesai KKN segera merampungkan kuliahnya dengan menyusun skripsi. Ambar juga menginformasikan adanya program dari Kemendikbudristek, yaitu program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
Menurutnya, setelah KKN reguler selesai, mahasiswa punya kesempatan melakukan KKN lanjutan ke lokasi, selama 6 bulan di lapangan dan dihargai maksimal 20 SKS serta boleh mengambil mata kuliah pendukung secara daring.
Ada 9 kegiatan MBKM yang ditawarkan, yaitu: pengabdian kepada masyarakat; proyek kemanusiaan; asistensi mengajar; penelitian/riset; magang/praktek kerja; kegiatan wirausaha; pertukaran mahasiswa; studi/proyek independen; dan bela negara.
Adapun hasil kegiatan KKN UGM Pulau Bawean 2021 dapat diakses melalui video: https://bit.ly/LinkOutputVideo, dan dalam bentuk booklet, buku dan poster, melalui: https://bit.ly/OutputKKNBawean. Serta Instagram: @baweanesia dan YouTube: KKN-PPM UGM BAWEAN.
(*)
Penuls Kemas Saiful Rizal Editor Mohammad Nurfatoni