PWMU.CO – Harapan Dua Doktor Kelahiran Lamongan pada Umla. Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) Dr Abdul Aziz Alimul Hidayat MKes sudah berjalan sepekan, sejak Rabu (18/8/2021)
Dua doktor kelahiran Lamongan yang saat ini berdomisili di luar Kabupaten Lamongan memberikan respon atas pelantikan rektor baru Abdul Aziz sebagai penerus almarhum pak Budi Utomo untuk masa jabatan 2018-2022.
Seperti disampakan Dr H Muhammad Ziyad MA, Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dia menyambut baik dan memberi apresiasi atas pengangkatan Abdul Aziz Alimul.
“Saya tidak mengenal detail tentang Pak Abdul Aziz, tapi saya tahu beliau ini memiliki kapasitas intelektual yang sangat bagus dengan capaian pendidikannya hingga doktor. Apalagi beliau ini juga sebagai seorang akademisi yang bagus. Kemudian jaringannya luas dan juga komitmennya untuk memajukan pendidikan,” ujarnya.
“Komitmen Kemuhammadiyahannya bagus. Karena sejak kecil dibangun tradisi belajar dari ayahnya di Gempolpading Pucuk,” tambah Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
Maka, lanjutnya, dengan dilantiknya dia sebagai Rektor Umla, mudah-mudahan bisa melakukan percepatan kemajuan Umla yang selama ini secara administratif dan akademis sudah ditata oleh Pak Budi Utomo. “Manejemen humanis dari Pak Budi Utomo yang luar biasa itu, mudah-mudahan juga bisa ditingkatkan oleh Pak Abdul Aziz,” pesan dia.
Muhammadiyah Ideologis
Muhammad Ziyad menjelaskan, Muhammadiyah di Lamongan adalah berkarakter ideologis. Maka bagaimana di Umla bisa dibangun nilai-nilai ideologis itu pada mahasiswanya. “Saya kira itu telah menjadi penting dalam kaitan ini,” ujarnya.
Menurut alumnus Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran ini, kultur Muhammadiyah Lamongan itu inklusif atau terbuka. Maka Umla dia harapkan juga dibangun menjadi kampus yang terbuka. Tidak hanya warga Muhammadiyah tapi kalangan non-Muhammadiyah juga bisa belajar di Lamongan.
Ke depan, harapnya, Umla betul-betul menjadi kampus kebanggaan warga Muhammadiyah Lamongan. Karena salah satu dari cita-cita pembangunan Umla adalah agar warga Muhammadiyah Lamongan ingin melihat kampus ini menjadi kampus kebanggaan.
“Kita mengetahui amal usaha Muhammadiyah yang lainnya, seperti Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan kemudian berkembang sekarang yang ada di Babat dengan capaian-capaian yang luar biasa,” kata Muhammad Zihad,
“Mudah-mudahan Umla yang berasal dari Stikes ini ke depan juga bisa. Apalagi Pak Budi Utomo telah meletakkan dasar akan membangun kampus tertinggi yang ada di Lamongan,” ujar Sarjana Agama IAIN, sekarang UIN, Sunan Ampel Surabaya ini
Ia menambahkan, tidak hanya bentuk fisiknya yang gagah tapi juga akan diiringi dengan capaian-capaian kualitas. “Saya yakin Pak Abdul Aziz akan mampu untuk melakukan itu dengan tahapan-tahapan yang sistemik dan sistematis. Tentu denga didukung oleh seluruh sivitas akademika yang ada di Umla, Pimpinan Daerah Muhammadiyah beserta ortomnya, dan seluruh warga Lamongan,” ujarnya.
“Selamat bertugas Mas Abdul Aziz. Saya yakin Anda mampu untuk membawa Uma ke depan menjadi lebih baik. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa menolong generasi Anda. Saya men-support dan mendukung Anda,” kata putra pria kelahiran Bulubrangsi Laren ini.
Cetak Kader Ulama
Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr H Muhammad Sholihin Fanani MPSDM juga ikut mengucapkan selamat dan sukses kepada Abdul Aziz Alimul Hidayat.
Doktor ke-32 PSDM Unair itu meyakini Abdul Aziz bisa membawa kemajuan bagi Umla. “Karena beliau mempunyai pengalaman sebagai Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah (UMSurabaya) dua periode,”
“Selain itu beliau juga berlatar belakang bidang kesehatan. Dan Umla juga berangkat dari kesehatan (Stikes) juga,” ungkap pria kelahiran Karangwungu, Laren, Lamongan ini.
Dosen AIK Universitas Muhammadiyah Surabaya ini, berharap Umla menjadi perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) yang unggul, mampu mencetak kader-kader yang berkarakter, berwawasan global, dan menguasai ilmu pengetahuan.
“Selain itu Umla juga harus mampu mencetak kader-kader ulama Muhammadiyah untuk melanjutkan dakwah amar makruf nahi mungkar,” kata mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya dua periode ini. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Mohammad Nurfatoni