PWMU.CO – Mahasiswa UMSurabaya membantu peternak bebek dengan pembuatan alat berupa tempat minum berskala besar dan pemberian pakan ternak semiotomatis, Sabtu (21/8/21).
Koordinator Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mochammad Affan Shafry Bukhori mengatakan alat ini merupakan aplikasi dari pelaksanaa teknologi tepat guna (TTG) yang diberikan ke peternak bebek di Dukuh Tlogo Tanjung, Kelurahan Bangkingan, Koya Surabaya.
“Kami memberikan inovasi baru dengan membuat wadah pakan dan tempat minum semiotomatis yang selama ini dilakukan peternak secara manual,” ujarnya.
Mochammad Affan menjelaskan memberi makan dan minum bebek, seperti pengisian air minum dan pemberian makan bebek berkali-kali kurang efektif. Inilah yang mendasari pembuatan teknologi inovasi ini.
Produktivitas Bebek
Mochammad Affan mengungkapkan memberikan kenyamanan dalam pemberikan makan dan minum ternak menjadi penyebab bisa meningkatkan produktivitas bebek itu sendiri.
“Program ini dimaksudkan untuk membantu peternak bebek menghadapi tantangan memberikan kenyamanan pada hewan ternak dan memudahkan pekerjaan mereka di kandang lebih ringan,” jelasnya.
Hasil akhir yang diharapkan, lanjutnya, dengan memudahkan pekerjaan tersebut yaitu menghasilkan produktivitas bebek yang lebih baik. Program ini, sambungnya, memiliki 2 tujuan, yakni memudahkan pemberian makan dan minum serta meningkatkan efektivitas dan efesiensi.
Proses Pembuatan Alat
Mochammad Affan memaparkan proses pembuatan tempat pakan bebek membutuhkan waktu 2 hari. Mulai dari persiapan pembelian bahan dan pembuatan tempat pakan bebek.
“Cara membuat tempat ini dengan teknik pelubangan bawah ember 20 liter kemudian mempersiapan nampan. Setelah itu membuat kerucut untuk bagian dalam ember agar pakan bebek bisa turun dengan sendirinya saat bebek makan,” katanya.
Untuk pembuatan tempat minum, lanjutnya, caranya dengan membuat tempat dudukan tandon dengan tinggi 2 meter, memasang tandon 1100 liter, membuat jalur instalasi air ke setiap kandang dengan mengunakan pipa 1/2 dim dan memasang alat minum semiotomatis.
Pembuatan alat ini memberikan perubahan signifikan. Hal ini dirasakan penanggung jawab peternak bebek kelompok Usaha Bersama, Kasmadi. Dia mengatakan program yang dilakukan mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) ini memberikan perubahan tentang cara perawatan ternak.
“Alat pemberian makan dan minum bebek secara semiotomatis ini mampu menjadikan pekerjaan kami jauh lebih ringan,” tandasnya. (*)
Penulis Ferdina. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.