PWMU.CO– HW Smamda (SMA Muhammadiyah 2) Surabaya mengadakan acara sosialisasi ekstrakurikuler kepada siswa baru secara virtual, Sabtu (28/08/2021).
Peserta kegiatan kelas X yang baru masuk tahun ajaran 2021/2022. Kegiatan pengenalan kepanduan Hizbul Wathan (HW) Smamda Surabaya menjadi agenda tahunan sekolah. Di masa pandemi Covid dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dilaksanakan secara online. Peserta mengikuti dari rumahnya.
Wakil Kepala Smamda Surabaya bidang kesiswaan Budi Astjarjo SPd dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan Hizbul Wathan bisa diselenggarakan dalam kondisi pandemi tidak lain karena pertolongan Allah swt. ”Untuk itu, tetap semangat!” sapa Budi.
Sesi pertama kegiatan HW Smamda Surabaya diisi materi sejarah dan pengenalan atribut Hizbul Wathan. Sesi ini dipandu oleh Muhammad Sjamsu Hudaja yang akrab dipanggil Ramanda Sjamsu dan Dyah Asih Widhi Lestari atau Bunda Widhi.
Ramanda Sjamsu yang juga guru tartil menjelaskan, Hizbul Wathan salah satu organisasi yang mengenalkan kepanduan pertama kali di Indonesia.
”Lahir di tahun 1918, dengan nama awal Padvinder Muhammadiyah, lalu mengadopsi nama Hizbul Wathan yang merupakan nama sekolah milik KH Mas Mansur,” jelasnya.
Meski berperan penting, Hizbul Wathan sempat dibubarkan di era Orde Lama. Tepatnya setelah Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 238 tahun 1961 dikeluarkan, dengan alasan bahwa kegiatan kepanduan harus seragam dengan nama Pramuka (Praja Muda Karana).
”Namun di tahun 1999, oleh Bapak Amien Rais dan tokoh lainnya, Hizbul Wathan diaktifkan kembali dan tahun tersebut dijadikan sebagai tahun kebangkitan HW,” terang pelatih HW Smamda Surabaya itu.
Soal seragam HW yang dianggap banyak orang memiliki warna yang tidak serasi, Bunda Widhi menjelaskan maksudnya. ”Seragam HW penuh filosofi, sesuai dengan namanya yang berarti cinta tanah air. Warna coklat atasan menggambarkan tanah, warna biru bawahan menggambarkan air, dan hasduk menggambarkan semangat yang tidak mati,” jelasnya.
Di sesi kedua, kakak-kakak pendamping Hizbul Wathan mengajarkan tentang beberapa materi lain, mulai dari mars, janji pandu, undang-undang, termasuk praktik tali-temali. (*)
Penulis Muhammad Zarkasi Editor Sugeng Purwanto