PWMU.CO – RSML Latih Swaber Covid-19 untuk tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTI). Acara yang berlangsung di Auditorium Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) ini diikuti oleh 40 klinik anggota Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Layanan Kesehatan Indonesia (PKFI) se-Kabupaten Lamongan.
Sebanyak 40 peserta itu dilatih dalam dua gelombang, masing-masing dengan 20 peserta. Gelombang I, Kamis 26 Agustus 2021 dan gelombang II, Kamis 2 September 2021
Wakil Direktur Medis RSML dr M Asro Abdih Y. SpU menjalaskan pemeriksaan swab merupakan salah satu metode skrining terhadap virus Corona yang ada di dalam tubuh manusia.
Selain sebagai skrining, tes swab saat ini menjadi salah satu hal penting di era pandemi. Hasil tes swab dibutuhkan untuk penegakan diagnosis Covid-19. Selain itu juga untuk kepentingan kelayakan melakukan perjalanan darat, laut, dan udara.
Dia menjelaskan, tes swab adalah metode pengambilan sample dengan melakukan pengusapan pada sebuah daerah tertentu agar mendapatkan sampel carian atau lendir. Petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan swab dikenal dengan istilah swaber.
Untuk Tingkatkan Layman FKTP
Saat ini, menurutnya, jumlah swaber Covid-19 terbilang sedikit dibandingkan dengan kebutuhan di lapangan terutama di FKTP. Sedangkan FKTP merupakan fasilitas kesehatan pertama yang akan dikunjungi pasien atau peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan/Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, termasuk bila harus pemeriksaan swab.
“Memahami kebutuhan tersebut, RSML sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19 mengadakan pelatihan ini,” ujarnya. Dia menegaskan, pelatihan ini gratis dan sepenuhnya didukung oleh RSML sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap FKTP.
Dua mentor pelatihan ini dari berasal dari RSML. Yaitu dr Riana Retno Widiastuty MSc SpPK yang sehari-hari sebagai Kepala Instalasi Laboratorium dan Nur Fitriatus Sholekhah, salah satu tenaga analis kesehatan di Instalasi Laboratorium RSML
Dokter Adro menambahkan, dengan bertambahnya jumlah swaber Covid-19 yang tersebar di FKTP diharapkan mampu menjadi salah satu upaya meningkatkan pelayanan dan sebagai upaya bersama dalam menghadapi pandemi. “Pandemi Covid-19 saat ini diyakini akan menjadi endemi. Artinya penyakit Covid-19 akan selalu ada. Untuk itu, tenaga kesehatan terampil yang mampu melakukan pemeriksaan swab akan dibutuhkan lebih banyak,” tuturnya.
Dokter spesialis urologi ini juga berharap, jalinan kerjas ama antara RSML dengan FKT) di Lamongan terus meningkat dan bersinergi. “RSML tidak merasa lebih besar dan lebih berperan dari yang lain. Namun kita sama-sama saling kolaborasi dan bersinergi, apalagi di masa pandemi saat ini,” katanya. (*)
Penulis Arum Muhtaromah Editor Mohammad Nurfatoni