PWMU.CO– Podcast MAM 9 Lamongan tayang kembali diproduksi oleh Tim Media Humas Madrasah Aliyah Muhammadiyah 9 Lamongan untuk branding dan publikasi, Selasa (31/8/2021).
Kali ini menampilkan Kepala MA Muhammadiyah 9 Lamongan Anton Wahyudin membahas perkembangan madrasah. Dia juga mengatakan, podcast sudah menjadi program kerja Tim Media Humas MA Muhammadiyah 9 Lamongan menjawab tantangan zaman digital yang semakin berkembang. “Podcast berfungsi sebagai ajang siar lembaga melalui media elektronik yang sangat pesat saat ini,” katanya.
Sebelumnya podcast MAM 9 Lamongan sudah dimulai sejak Plt Kepala Madrasah Zusi Purwanti pada tahun 2020. Namun sempat berhenti.
Siti Nur Nahria, siswi kelas 2 MA Muhammadiyah 9 Lamongan mengatakan, merasa bangga karena di sekolah ini selalu memberikan pelajaran baru bagi siswa. Termasuk dengan program ini sebagai wadah tempat diskusi, media pembelajaran, dan media hiburan.
”Terwujudnya program ini dapat menunjukan ke khalayak bahwa kita mampu mengikuti perkembangan zaman seperti sekarang ini,” katanya.
Podcast, menurut dia, berfungsi sebagai komunikasi antara antar siswa, guru, dan masyarakat. Fungsinya seperti pertama, to inform yakni menginformasikan tentang madrasah agar dikenal lebih luas.
Kedua, to educate atau mendidik para siswa agar berpikir kritis ketika membahas isu terbaru dalam obrolan podcast. ”Bisa juga dengan membuat konten tentang pendidikan,” tuturnya.
Ketiga, to influence atau memengaruhi audiens sesuai tujuan publikasi. Misalnya mengajak pada audiens kepada ranah yang positif dan baik.
Keempat, to entertain atau menghibur. Konten harus tidak monoton. Ada selingan untuk mencairkan suasana dengan guyonan yang dapat menghibur.
Miftakhul Waladi Faizin juga siswa kelas 2 menyampaikan, semoga podcast MA Muhammadiyah 9 Lamongan bisa dikenal oleh masyarakat, khususnya di masyarakat luar kota, karena karya-karyanya kreatif dan inovatif.
”Semoga selalu jadi madrasah impian untuk para calon pelajar, menjadi sekolah kader yang memiliki gelar exellent school. Serta menciptakan generasi yang mampu berpikir kritis dalam menghadapi tantangan zaman,” ujarnya. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Sugeng Purwanto