Catatan oleh KH Muhammad Dawam Saleh, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah, Sendangagung, Paciran, Lamongan
PWMU.CO – Islam adalah agama yang sangat menekankan pencarian ilmu: belajar. Perintah mencari ilmu atau belajar dalam Al-Qur’an itu diungkapkan dalam beberapa kata perintah, yaitu iqra’ (bacalah), utlu (bacalah), undzur (lihatlah), juga tafakkar (berpikirlah).
(Baca: Puisi Seorang Kyai untuk Presiden: Keliru Melulu, Maafkan Aku dan Puisi KH M Dawam Saleh untuk Aksi 212)
Seluruh kata iqra’ dan utlu dalam Al-Qur’an ternyata berarti “bacalah”.
- “Bacalah kitabmu.” (QS Al-Isra’/17: 14)
- “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan.” (QS Al-Alaq/96: 1)
- “Bacalah dan Tuhanmu yang paling mulia.” (QS Al-Alaq/96: 3)
- “Bacalah kitab–Nya.” (QS Al-Haqqah/69: 19)
- “Bacalah kamu sekalian apa-apa yang mudah dari Al-Qur’a” (QS Al-Muzzammil/73: 20)
- “Bacalah apa-apa yang diwahyukan padamu dari Al-Kitab.” (QS Al-Ankabut/29: 45)
- “Dan bacakanlah pada mereka berita tentang dua putra Nabi Adam.” (QS Al-Maidah/5: 27, Al-A’raf/7: 135, Yunus/10: 7, As-Syu’ara/26: 69)
- “Dan datanglah dengan Taurat lalu bacalah.” (QS Ali Imran/3: 93)
(Baca juga: Kyai Dawam soal Pesantren, Akhlak Bangsa, dan Pertumbuhan 3H)
Dari beberapa ayat yang menyebutkan iqra’ dan utlu itu, maka bisa dimengerti bahwa dua kata tersebut berarti anjuran atau perintah untuk mempelajari ilmu-ilmu agama yang ada dalam Al-Qur’an juga dalam Taurat untuk Bani Israil.
Adapun kata-kata undzur dan tafakkar adalah perintah atau anjuran untuk mempelajari ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial, seperti:
Agar melihat segala kejadian di langit, benda-benda, dan betapa mahadahsyatnya kekuasaan Allah di langit dan hamparan bumi. Ini berarti anjuran untuk mempelajari ilmu astronomi, geologi, dan geografi.
- “Lihatlah apa-apa yang ada di langit-langit.” (QS Yunus/10: 101). Juga dalam Al-A’raf/7: 185, Qaf/50: 6.
- “Dan mereka berpikir tentang penciptaan langit-langit dan bumi.” (QS Ali Imran/3: 191). Juga dalam Al-A’raf/7: 176, An-Nahl/16: 44, Al-Hasyr/59: 21, Yunus/10: 24, Ar-Ra’d/13: 3, Ar-Rum/30: 21, Az-Zumar/39: 42, Al-Jatsiyah/45: 13, Al-Baqarah/2: 219 dan 266, QS Al-An’am/6: 50.
(Baca juga: Jauhi Bicara Khilafiyah, Mari Bersatu Selamatkan Negeri, Pesan KH Dawam Sholeh pada Warga Muhammadiyah Babat)
Agar mempelajari ilmu-ilmu biologi-hayati.
- “Apakah mereka tidak melihat bagaimana unta itu diciptakan.” (QS Al-Ghasyiyah/88: 17)
- “Maka lihatlah bagaimana Allah memulai penciptaan manusia.” (QS Al-Ankabut/29: 20)
- “Dia menciptakan kamu dalam perut ibumu, kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan maka bagaimana kamu sekalian dipalingkan.” (QS Az-Zumar/39: 6)
Adapun perintah agar belajar sejarah adalah seperti:
- “Lihat bagaimana akibat-akibat yang berbuat dosa, orang-orang yang merusak.” (QS Al-A’raf/7: 84 dan 103)
- “Orang-orang yang berbuat zali” (QS Yunus/10: 39)
- “Orang-orang yang diberi peringatan.” (QS Yunus/10: 73, An-Nahl/16: 14-51)
- “Orang-orang yang berbuat makar.” (QS Al-Qashash/28: 40)
(Baca juga: Dicari, Pemimpin Muhammadiyah yang Kober dan Sosok Pemimpin Berpengaruh pada Kehidupan Umat Islam)
Sedangkan dalam bentuk khabar adalah ayat-ayat sanjungan Allah pada orang-orang yang diberi ilmu.
- “Katakanlah tidaklah sama orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu.” (QS Az-Zumar/39: 9)
- “Allah mengangkat orang-orang yang beriman dan diberi ilmu beberapa derajat.” (QS Al-Mujadalah/58: 11)
Dan Allah mengangkat para Nabi-nabi itu dengan diberinya ilmu dan hikmah seperti:
- “Dan telah kami beri Daud dan Sulaiman ilmu.” (QS Al-Anbiya’/21: 78)
- “Dan semua (para Nabi-nabi itu) kami beri hikmah dan ilmu.” (QS Al-Anbiya’/21: 79)
- “Dan Allah mencela orang-orang yang berdebat tanpa ilmu.” (QS An-Nur/24: 15, Al-Hajj/22: 71)
Adapun hadis-hadis Rasulullah tentang mencari ilmu banyak sekali, di antaranya adalah:
- “Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan jalan baginya ke surga, dan para malaikat pun meletakkan sayap-sayapnya karena begitu ridha pada orang-orang yang mencari ilmu itu, dan ulama-ulama itu adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para nabi itu tidak mewariskan uang atau dinar tapi menwariskan ilmu, maka siapa yang memperolehnya berarti ia telah memperoleh sesuatu yang banyak” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
- “Barangsiapa yang keluar untuk mencari ilmu berarti dia ada di jalan Alla” (HR Tirmidzi)
- “Mencari ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim laki-laki dan perempuan.” (HR Abu Dawud) (*)