PWMU.CO– Sabun Organik Rosemary dikenalkan tim mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai produk andalan UMKM di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Para mahasiswa UMM ini melalui Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) berinisiatif membentuk wirausaha kreatif. Kelompok yang berada di kelurahan ini terdiri Afiyah Chantika Fatmasary, Novita Dewi Anggraeni, Andy Harlissa dan Nadira Safira Darmaji.
Ketua Tim Afiyah Chantika menceritakan, pembuatan produk sabun rosemary dipilih berdasarkan hasil diskusi dengan warga setempat. Dalam diskusi tersebut terungkap situasi pandemi Covid-19 meningkatkan kebutuhan pemakaian sabun untuk desinfektan.
Melihat peluang yang ada, kata Afiyah, kelompok mahasiswa UMM kemudian melakukan pendampingan dan pengembangan UMKM dengan produk sabun rosemary bentuk cair yang dikemas dalam botol.
”Selama pandemi seiring seruan untuk cuci tangan, ini meningkatkan kebutuhan pada sabun. Ini tentu bisa menjadi peluang dalam meningkatkan ekonomi warga Bandulan,” ujarnya.
Fiya, sapaan akrabnya, menjelaskan alasannya memilih bunga rosemary sebagai parfum sabun. Satu di antaranya karena bunga tersebut memiliki kandungan zat anti bakterial yang tinggi. Sehingga cocok sebagai bahan dari sabun yang berfungsi mencegah adanya bakteri pada kulit. Selain itu, rosemary juga memiliki aroma wangi yang khas, sehingga tidak memerlukan pewangi tambahan.
Pendampingan untuk membangun UMKM kreatif ini, sambung dia, ditujukan kepada ibu-ibu PKK. Tim mahasiswa telah memberikan pelatihan dan pendampingan sebanyak 15 kali sejak bulan Juni. Ibu-ibu setempat diajarkan cara membuat sabun serta langkah-langkah memasaran produk.
Saat ini, sabun organik rosemary itu telah dipajang di toko-toko warga kelurahan ini sebagai produk unggulan desa. Dijelaskan Fiya, nanti produk sabun cair ini dipasarkan secara online agar mendapatkan jangkauan yang lebih luas. Harga jual sabun cair ini Rp 11 ribu per botol.
PKM-PM dengan judul Inovasi Sabun Organik Rosemary Alternatif Upaya Memelihara Kebersihan dan Meningkatkan Perekonomian di Kelurahan Bandulan Kecamatan Sukun Jawa Timur tersebut telah lolos pendanaan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (DIKTI) pada Mei lalu.
Mahasiswa Farmasi UMM berharap melalui pengabdian ini, dapat membentuk UMKM yang mampu menciptakan kemandirian ekonomi warga. ”Kami berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut. Tidak berhenti di wilayah Bandulan saja. Sehingga muncul desa-desa lain yang memiliki produk andalan dan kemandirian ekonomi,” katanya. (*)
Editor Sugeng Purwanto