PWMU.CO– Mahasiswa Unismuh Makassar diserukan menjadi intelektual berkemajuan. Anjuran itu disampaikan Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr Abdul Rakhim Nanda, saat mengisi Masa Orientasi Akademik dan Taaruf Mahasiswa Baru secara daring, Selasa (21/9/2021).
Rakhim Nanda memastikan, Unismuh Makassar berusaha mewujudkan intelektual yang berkemajuan dan bersedia menjalankan tugasnya dalam mengantar para mahasiswa baru Unismuh untuk meraih cita-citanya.
”Karena itu, saya berharap Ananda sekalian untuk merencanakan perjalanan perkuliahannya sejak tahun pertama ini. Jangan sampai di tahun kedua, masih bingung, apa yang saya mau lakukan,” kata Rakhim.
Mantan aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah ini mengajak mahasiswa baru mulai menata hidup, bertanggung jawab atas keberhasilan dunia dan akhirat, serta bijak pada diri sendiri dan lingkungan.
”Bijak itu, kalau sudah tahu itu merusak, jangan lakukan. Jangan melakukan hal-hal yang menjerumuskan, karena itu dipastikan akan menjadi batu sandungan Ananda untuk meraih kesuksesan, bahkan mungkin yang akan terjadi adalah kegagalan,” ungkap Rakhim.
Rakhim Nanda mengajak mahasiswa baru Unismuh Makassar untuk menargetkan masa studi tidak lebih dari empat tahun. Dia mendorong mahasiswa untuk berorganisasi untuk menambah wawasan dan pengalaman.
Beasiswa
Sementara Wakil Rektor II, Dr Andi Sukri Syamsuri, memastikan dukungan kampus terkait pembiayaan studi mahasiswa di Kampus Islami ini. Andis, sapaannya, menyampaikan, pembayaran SPP dapat diangsur dua sampai tiga kali selama semester berjalan.
”Belum lagi ada BUMM (Beasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar) yang didapatkan selama empat tahun selama studi. Beasiswa dari pemerintah, KIP, dan beasiswa lain juga tersedia,” tutur Andis.
Andis menambahkan, ada penghargaan kepada penghafal Quran, dan anggota IPM. Mahasiswa kategori tersebut mendapat beasiswa tidak hanya satu semester atau pun satu tahun, melainkan selama kuliah di Unismuh Makassar.
”Unismuh Makassar tidak pernah menghalangi cita-cita ananda, hanya karena pembayaran. Kampus ini media dakwah. Karena itu, kalau ada yang bermasalah dengan pembayaran, tolong segera hubungi kami,” tegas Andis.
Dia berpesan agar mahasiswa Unismuh tidak hanya fokus di akademik, juga mengembangkan diri melalui organisasi. ”Salah satu organisasi yang saya rekomendasikan adalah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM),” pesannya.
Kampus Pencerahan
Wakil Rektor IV Bidang Al-Islam dan Ke-Muhammadiyahan Drs KH Mawardi Pewangi MPdI mengatakan, Unismuh Makassar merupakan kampus pencerahan. Sebab Muhammadiyah hadir sebagai gerakan pencerahan.
Kiai Mawardi menjelaskan kampus ini memiliki kekhasan, yakni catur dharma perguruan tinggi. Kampus lainnya hanya tri darma perguruan tinggi.
”Catur darma tersebut yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan dharma yang keempat adalah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. AIK ini diajarkan selama delapan semester dan juga dalam bentuk ekstrakurikuler untuk menguatkan iman dan takwa mahasiswa,” kata Kiai Mawardi.
Mahasiswa Unismuh Makassar, sambung dia, tidak hanya intelektual yang cerdas dan luas pengetahuan, melainkan juga intelektual yang kaya dan kuat iman dan ketakwaannya, serta berakhlak mulia. ”Yang seperti itulah intelektual berkemajuan yang dibutuhkan oleh bangsa ini,” tandasnya.
Pembinaan Mahasiswa
Wakil Rektor III Dr Muhammad Tahir menjelaskan tentang pembinaan mahasiswa di Unismuh Makassar. Ia membeberkan, ada hampir tujuh puluh lembaga kemahasiwaan di kampus ini yang siap mendukung dan menunjang akademik serta nonakademik mahasiswa.
”Lembaga tersebut di antaranya, 13 lembaga di tingkat universitas, 14 di tingkat fakultas, ditambah dengan himpunan mahasiswa jurusan atau himpunan mahasiswa program studi,” ungkapnya.
Dia menerangkan, selama ini prestasi-prestasi yang menunjang akreditasi kampus di Unismuh Makassar disumbangkan oleh kegiatan dan prestasi dari lembaga-lembaga kemahasiwaan tersebut.
Juga lembaga di bawah koordinasi Warek III yang siap terhubung dengan mahasiswa bahkan sampai menjadi alumni. Lembaga tersebut, di antaranya Pusat Layanan Pengembangan Karier dan Informasi Kerja (PLKIK), Inkubator Bisnis Mahasiswa, dan Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA). (*)
Penulis Hadisaputra Editor Sugeng Purwanto