PWMU.CO – Pesan Ketua PWPM Jatim Dikky Syadqomullah SHI MHes di Baitul Arqam Dasar (BAD) Pemuda Muhammadiyah Lamongan, Sabtu-Ahad (25-26/9/2021).
Di Aula Perguruan Muhammadiyah Menonggo Sukodadi Lamongan, Dikky mengatakan kader Pemuda Muhammadiyah Lamongan ini merupakan salah satu Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) percontohan di Jatim.
“Hal ini didasarkan karena dinamika pergerakanya luar biasa. Tingkat rantingnya serasa cabang, PCPM-nya serasa PDPM, sedangkan PDPM-nya serasa wilayah sehingga menjadi referensi PDPM lainya,” ujarnya.
Untuk itu, pesannya, dalam acara perkaderan ini bisa melahirkan kader militan. Kader yang tidak hanya sebagai kader persyarikatan, namun bisa melahirkan kader ekonomi, politik, dan kader segala lini.
Maka, sambungnya, kader harus bisa memberikan kontribusi positif untuk kemajuan persyarikatan dan bangsa.
“BAD ini digelar dalam rangka menopang tercapainya tujuan perkaderan.”
Sempat Batal Karena Corona
Ketua PDPM Kabupaten Lamongan Muhammad Anang Nafi’uzzaki SKep dalam sambutanya menyampaikan BAD ini sebenarnya sudah diagendakan beberapa bulan lalu, tepatnya pada tanggal 25-27 Juli.
“Namun karena pandemi Covid-19 semakin meningkat akhirnya dibatalkan. Padahal segala sesuatunya sudah dipersiapkan panitia, baik tempat penginapan maupun akomodasinya,” tuturnya.
Bahkan, sambungnya, tiga hari mendekati kegiatan, ketua panitia Irfan Syaifullah SKep meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Pada saat bersamaan Ketua PDPM Lamongan juga terpapar virus.
“Kesedihan mendalam di alami semua Pemuda Muhammadiyah di Kabupaten Lamongan dan warga Muhammadiyah. Oleh karena itu Perkaderan BAD ini harus sukses.”
Kolaborasi Antarkalangan
Hal senada juga disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Drs Shodikin MPd. Dia menyampaikan perkaderan ini adalah suatu keniscayaan yang harus dilakukan dengan berkolaborasi antara kalangan tua maupun muda.
“Hal tersebut telah dicontohkan Rasulullah dengan kalangan anak muda yang di representasikan Ali Bin Abi Thalib dan Abdullah Ibnu Umar yang usianya 13 tahun saat itu,” katanya.
Di samping acara seperti ini, pesannya, perkaderan nonformal juga harus tetap digalakkan dengan aktif beraktivitas di masjid.
Bahkan, tekannya, kalau bisa pemuda menjadi pelopor utama mengerakkan dan meramaikan kegiatan di masjid. Tidak kalah penting pemuda harus melebarkan dakwahnya melalui dakwah komunitas gowes, seni, olahraga, serta digital.
Habit Budaya Berorganisasi
Ketua panitia BAD Rislu Mukhtadi berharap dengan kegiatan ini prospek ke depanya kader PCPM se-PDPM Lamongan bisa bertambah wawawanya.
“Dengan tema Transformasi Nilai-nilai Pengkaderan ini yang paling penting menjadi suatu habid budaya berorganisasi untuk kemajuan dakwah Pemuda Muhammadiyah,” ujarnya.
Kegiatan ini diikuti 44 kader Pemuda Muhammadiyah PCPM se-Kabupaten Lamongan. Terdiri dari 2 pimpinan harian PCPM yang diprioritaskan bidang Pendidikan dan Kaderisasi. (*)
Penulis Rahmat Syayid. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.