PWMU.CO – Mengurus anak yatim piatu adalah tugas mulia. Bahkan menjadi bagian dari jihad fisabilillah. Dan balasannya adalah surga. “Untuk itu pimpinan Majelis Pelayanan Sosial (MPS) dan pengurus panti harus menjadikannya sebagi pilar utama dalam membangun peradaban sosial yang berkemajuan,” kata Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Prof Dr Thohir Luth MA.
Di hadapan 140 peserta “Pelatihan Pengembangan Layanan Panti Asuhan Berbasis Standar Nasional Pengasuhan Anak dan Bimbingan Teknis Akreditasi” itu, Luth juga berpesan agar pimpian MPS dan pengurus panti selalu menjaga nilai keikhlasan dalam berjuang. “Lakukan kerja dengan ikhlas. Ikhlas karena Allah.”
(Baca: Berbuka Bersama Anak Yatim, Bupati Ini Ingat Masa Kecilnya dan Panti Asuhan Tunanetra Tempat Belajar Ayu Sang Hafidzah, Juarai Pilar Sosial se-Jatim)
Pembicara lainnya, Dra Nurhaidah, mengatakan, pelatihan ini bukan hanya untuk mendapatkan nilai Akreditas A atau B. “Tetapi yang lebih penting dari itu adalah bagaimana membangun karakter pada diri anak-anak panti melalui layanan terbaik yang kita berikan,” tegasnya.
Nurhaidah berharap, dengan pelatihan ini, akan terbentuk pengasuh-pengasuh yang berkualitas sehingga berimbas pada anak-anak asuh yang berkualitas pula. Pelatihan yang diselenggrakan Panti Asuhan Muhammadiyah-Aisyiyah se-Jatim itu berlangsung di Balai Diklat Kemendagri, Malang (18/12). (Ian)