PWMU.CO – Ahad (27/9/2021) pagi, saat saya sedang rutin ‘sarapan pagi’ menyunting berita, masuk tiga pesan beruntun dari nomor yang belum saya kenal.
“Assalamualaikum Pak Nur, saya Yuanis Ketua STIE Muhammadiyah Tuban,” pesan pertama yang masuk pukul 05.35 WIB. Rupanya, dia sedang mengenalkan dirinya.
Pesan itu disusul hampir bersamaan dengan chat kedua, yaitu pukul 05.36 WIB: “Dapat nomor Penjenengan dari Bapak Hidayatulloh,” tulisnya merujuk pada Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Belum sempat saya baca—karena masih menyelesaikan editing—sudah masuk pesan ketiga yang jatuh ke jaringan pribadi WhatsApp saya pukul 05.38. Isinya: “Saya mau mengirim berita kegiatan pembinaan dosen dan tenaga pendidikan STIE Muhammadiyah Tuban serta peninjauan kampus baru STIE Muhammadiyah Tuban oleh BPH.”
Kemudian disusul dengan lampiran tulisan dalam format Microsoft Word dan enam foto kegiatan di dua acara tersebut. Melihat foto-fotonya kurang mendukung berita—terutama soal berita peninjauan kampus baru, saya pun bertanya: “Ada foto fasad (tampak luar) kampus baru?”
“Injih sebentar. Ini saya baru cari,” jawab dia pada chat pukul 05.54.
Diselang-seling dengan pertanyaan untuk kelengkapan data berita pertama, akhirnya pada pukul 06.38 muncul pesan soal foto itu.
“Untuk gedung yang sudah hampir jadi, kami belum ada fotonya yang tampak depan Pak Nur. Yang kami punya baru ini,” jawabnya sambil mengirim dua foto gedung yang beberapa bagiannya belum dilepo dan masih terlihat ada andang dari bambu yang menempel di temboknya.
Perjuangan Mendapatkan Foto Baru
Saat bertanya-tanya soal itu saya sudah berhasil menerbitkan berita yang saya edit di atas. Kini saya langsung menyunting berita pertama dari sang kontributor baru itu. Untuk berita pertamanya: Pembinaan Dosen STIE Muhammadiyah Tuban, Ini Pesan BPH, tidak ada masalah dengan fotonya. Meski agak gelap, tapi isinya nyambung dengan beritanya.
Sambil mengedit, saya masih melanjutkan chat soal foto tampak luar gedung baru itu. Sebenarnya dia sudah mengirim foto yang tepat, yakni foto dirinya bersama tiga anggota BPH dan seorang kontraktor yang berada di dalam lokasi gedung baru.
Tapi bagi saya itu kurang wow kalau ditampilkan. Saya butuh foto gedung baru, karena sekaligus ingin mengenalkan pada publik wajah baru kampus itu.
“Kalau ada mahasiswa yang bisa dimintai tolong motret yang hampir jadi tadi,” pinta saya.
Saya terkejut ketika mendapatkan jawaban seperti ini: “GPP (gak papa) Pak Nur. Sambil jalan-jalan pagi. Masa perjuangan. Ketua harus mau turun lapangan sendiri semuanya.”
Mak deg perasaan saya ketika mendapat jawaban itu. Dalam hati saya berkata, “Luar biasa ibu ini, ketua sekolah tinggi tapi mau terjun langsung menulis berita dan memotret foto sebagai ilustrasinya.”
Selain kagum, saya juga merasa bersalah. “Memang lu siapa, nyuruh-nyuruh ketua sekolah tinggi mengambil gambar kampusnya, yang berjarak lima kilometer dari rumahnya,” bunyi batin saya.
“Wah Ibu tinggal di Kota Tuban, (sedang kampus) itu di luar kota,” kata saya untuk menutup rasa bersalah. Kampus baru itu berada di Desa Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, sekitar 10 kilometer dari Kota Tuban.
Sudah sadar salah, tapi saya masih ‘kurang ajar’ dengan memintanya mengambil gambar dari berbagai sudut. “Foto dengan banyak angle njih, sekalian untuk stok kalau untuk berita lainnya.”
“GPP Pak Nur. Sudah biasa. Jadi ketua perguruan tinggi yang sedang berjuang, harus siap menjadi apapun, he-he-he,” jawabnya.
Menanggapi permintaan gambar dengan berbagai angle, dia pun menjawab, “Insyaallah..siap!”
Foto Artistik
Akhirnya saat jarum jam menunjukkan angka 10.00 WIB, masuklah tiga foto yang saya inginkan. “Saya agak kesulitan ambil dari dekat karena depannya ada tambak yang luas Pak Nur,” komentarnya saat mengirimkan tiga foto hasil jepretannya pagi itu.
Saya pun menjawab singkat, “Keren!”
Foto-fotonya sesuai yang saya harapkan. Bahkan di luar ekspektasi saya, karena ternyata gedung baru dengan cat berwarna cyan alias biru muda itu seperti berada di tengah kolam. Artistik!
Yuanis mengungkapkan, saat mengambil gambar kampus baru itu, dia ditemani anaknya.
Ternyata tak sia-sia perjuangannya. Berita yang berjudul Gedung Baru STIE Muhammadiyah Tuban Siap Digunakan, yang di-upload pukul 11.17 itu sampai pukul 19.50 WIB—saat naskah ini saya tulis—sudah viral: dibaca oleh hampir 1.000 orang. (*)
Penulis Mohammad Nurfatoni