PWMU.CO – MCCC Puji Pembelajaran Masa Pandemi Tiga Sekolah Ini. Amal usaha Muhammadiyah Gresik luar biasa! Demikian Kepala Divisi Desiminasi Informasi dan Publikasi MCCC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Budi Santoso SPsi MKM mengatakannya dalam Focus Group Discussion (FGD) dan Dokumentasi Program Penanggulangan Covid-19 di Daerah Gresik bertema “Optimis Hadapi Pandemi”, Ahad (26/9/2021).
Kegiatan ini digelar MCCC PP Muhammadiyah bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik di lantai Tiga Gedung Dakwah Muhammadiyah.
Best Practice Majelis Dikdasmen
Sebelumnya, Budi Santoso menyilakan perwakilan Majelis Dikdasmen PDM Gresik Suwarno untuk memaparkan upaya yang telah dilakukan dalam rangka melindungi sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Suwarno menyatakan, pihaknya sudah mengadakan workshop penggunaan platform dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama beberapa hari. Yaitu pada 22, 25, dan 30 Juni-2 Juli 2020.
Selanjutnya, pihaknya memantau (supervisi) pelaksanaan PJJ di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Baik melalui kunjungan langsung maupun virtual via Zoom. “Ada sekolah-sekolah yang tidak bersedia dikunjungi, ada yang kesulitan kami jangkau,” terangnya.
Selain itu, Majelis Dikdasmen juga menggelar webinar peningkatan psikososial bekerja sama dengan MCCC PP Muhammadiyah. Mereka juga melakukan rapat koordinasi dengan para kepala sekolah bersama MPKU Jatim. Sosialisasi persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) juga sudah dilakukan.
Kini, podcast sebagai media sosialisasi yang mereka kelola—menggunakan studio Smamsatu—juga sudah bisa diakses. Tak luput, mereka mendata dan mendorong vaksinasi di sekolah-sekolah.
Dari hasil visitasi ke sekolah-sekolah, pihaknya menemukan ada sekolah yang sudah melakukan PTM meskipun regulasi Muhammadiyah belum mengizinkan PTM.
“Faktanya, beberapa sekolah itu terpaksa harus “mencuri-curi”, dengan alasan murid tetangga masuk semua, kalau nggak masuk, ananda dipindahkan ke sekolah lain,” ungkapnya.
Budi Santoso lantas menekankan pentingnya upaya memastikan prosedur pencegahan Covid-19 di sekolah. “Bisa jadi, seluruh satuan pendidikan Muhammadiyah di Gresik, itu semuanya sudah punya satgas Covid-19 yang terintegrasi dalam kemampuan presisi,” ujarnya.
Kemudian, beberapa kepala sekolah yang mewakili SD, SMP, dan SMA menyampaikan praktik baik program yang telah dilakukan. Berikut pemaparan tiga perwakilan kepala SD.
SDMM
Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Ria Pusvita Sari MPd menyatakan, sekolahnya telah mengikuti arahan MCCC PDM Gresik untuk menyusun berbagai SOP dan menyebarkan dua angket secara online.
Pertama, tentang pengetahuan awal wali murid terkait Covid-19. Kedua, kesiapan wali murid terhadap PJJ dan PTM, serta update kondisi wali murid setiap bulan. “Kami rasa perlu update, untuk tahu kondisi wali murid di rumah, karena harus memilih dari hasil angket itu bagaimana persiapan wali murid,” terangnya.
Dengan begitu, guru bisa melihat mana yang diizinkan masuk dan mana saja yang kami sarankan untuk di rumah. “Biasanya wali murid itu ‘merasa eman’ kalau anaknya nggak masuk tatap muka. Karena saat ini tempat kami PTM-nya terbatas, jadi kami upayakan betul,” ungkapnya.
SDMM juga menggandeng puskesmas dan dana sehat Muhammadiyah untuk tahu alur dan protokol manajemen kasusnya seperti apa kalau menemukan kasus positif di sekolah. “Manajemen kasusnya sudah kami pastikan di awal,” tuturnya.
Vita bercerita, pada Juli 2021 saat Covid-19 sedang tinggi-tingginya, ada 1 siswi isoman dengan ibunya saja. Ayahnya sudah tidak ada. Saat isoman itu, ibunya meninggal.
“Jadi fokus ke satu anak itu perhatian kami. Karena posisinya dia masih kelas V, naik Kelas VI. Tidak ada siapa-siapa. Dan dia harus bersama jenazah ibunya di rumah dalam waktu beberapa jam,”
“Sempat WA temannya, ibuku nggak gerak, tak bangunkan nggak bangun-bangun,” lanjutnya. Akhirnya, SDMM bergegas memberi pelayanan psikososial bersama MCCC, dinsos, dan Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Gresik.
Matangkan Model Pembelajaran
Usai Covid-19 melandai, pihaknya mematangkan model pembelajaran. Baik dengan online penuh maupun hybrid. “Sehingga kesiapan guru maupun perangkat apapun siap apapun kondisinya,” ujar Vita.
Di 20 kelas yang ada, tambahnya, sudah dilengkapi akun Zoom untuk masing-masing. Siswa bisa belajar sesuai jadwal 7.30-10.30 11, live Zoom tiga jam saat masa online penuh.
Saat mulai hybrid, ada penerapan sistem ganjil genap. Cukup satu sesi, guru itu bisa mengajar di dua alam yang berbeda: di dalam kelas dan live Zoom dari rumah. Dia mencontohkan, “Hari senin anak-anak yang masuk berabsen ganjil, jadi yang genap live Zoom di rumah.”
Vita mengakui, kondisi ini perlu perangkat dan jaringan internet yang luar biasa. “Alhamdulilah setiap kelas ada LCD, kemudian kami tambahkan tripod yang bisa dibawa gurunya ke mana aja,” ungkapnya.
PTM yang dilaksanakan cukup tiga jam tanpa istirahat. “Memang dari Dinas Pendidikan tidak boleh ada break. Tetap ada lunch, untuk membagi lunch itu kami siapkan box, snack-nya itu dibawa anak-anak pulang, sehingga tidak ada acara makan bersama,” jelas Vita.
Praktik baik ini memikat Metro TV sehingga dia diundang wawancara live di Selamat Pagi Indonesia. “Lumayan bisa mensyiarkan Muhammadiyah,” ujarnya.
Di sekolahnya juga telah menetapkan kurikulum darurat mandiri. Dia menekankan pentingnya program Melekat, akronim Mengenal Lebih Dekat. Di mana, guru, orangtua, dan siswa duduk bareng di Zoom untuk merumuskan goal setting anak-anak setahun kedepan.
“Sekaligus di sana sebagai ajang pihak sekolah mengedukasi orangtua, bahwa yang namanya goal setting itu nggak perlu nilai rapot tinggi, nggak perlu juara olimpiade, khususnya di masa pandemi. Kami sisipkan juga komitmen dan konsekuensi logis,” ujarnya.
Di tengah Vita menerangkan programnya, Budi Santoso langsung menunjukkan ketertarikannya. Dia langsung merekam Vita dengan ponselnya sendiri dan meminta crew-nya untuk merekam juga.
Terakhir, dia menyatakan program literasinya tetap berjalan. SDMM menerbitkan majalah Cikal di setiap semester dan buku karya siswa, kenangan mereka saat Corona.
“Terima kasih Ibu, luar biasa ya!” komentar Budi Santoso. Muhammad Harun pun menimpali, dia sudah merasakan sendiri suasana pembelajaran di SDMM.
Kemudian, Ria Pusvita Sari menyerahkan buah tangan majalah dan buku karya siswa kepada Budi Santoso dan Twediana Budi Hapsari yang duduk di meja depan.
“Oh ini oleh-oleh buat kita ini? Ini harus difoto ini!” ujarnya. Mereka pun berfoto bersama, termasuk Ketua PDM Gresik Dr Taufiqulloh MPdI dan Sekretaris MCCC Gresik Muhammad Harun.
Berlian School
Kepala SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) Fauzuddin Ahmad SPd mengatakan, meski di awal masa pandemi orangtua dan anak-anak banyak yang tertekan karena harus belajar di rumah, tapi itu tidak menyurutkan tekad berinovasi dan berkreativitas menyelenggarakan pembelajaran daring.
Misal dalam penyelenggaraan guest teacher yang mendatangkan guru dari luar. “Guru (tamu) bisa memberi materi dari tempatnya, murid-murid bisa melihat dari aplikasinya,” terang Ahmad.
Salah satu metode pembelajarannya, mata pelajaran disampaikan lewat website sekolah, sehingga orangtua dan anak bisa mengunduh materi dari website tersebut. Kemudian, ada pula pembelajaran dari kunjungan secara virtual, seperti ke museum dan kebun binatang.
Sebagai upaya mengoptimalkan pembelajaran daring untuk kelas kecil maupun kelas besar, sekolah telah membeli jaringan Zoom berkapasitas 100, 500, dan 1000 peserta. “Karena murid kita banyak, agar siswa bisa mengikuti semua, jika diikuti kelas 1-6,” ungkapnya.
Sekolah juga mengundang Sekretaris MCCC PDM Gresik Muhammad Harun SE MP untuk menjelaskan prokes yang perlu sekolah siapkan. Selain itu, sharing session persyaratan kondisi yang aman dengan RSMG sudah digelar.
Sekolah telah melakukan sosialisasi ke orangtua, di mana persetujuan orangtua menjadi syarat utama anak boleh mengikuti PTM. Di samping itu, sekolah sudah menyiapkan seluruh prokes yang ditentukan untuk menyambut PTM.
Termasuk, para guru membuat video panduan bagaimana kalau masuk sekolah nanti. “Para guru menyiapkan diri dan konsep sekolah. Mulai dari turun kendaraan, masuk pagar, berjalan ke kelas bagaimana,” jelasnya.
Budi Santoso memberi apresiasi pada SD Muhammadiyah 2 GKB dalam menjaga kesehatan warga sekolah. “Sampai mengadakan virtual tour ke museum di Jakarta demi memastikan keamanan siswa dan menghadirkan rasa perjalanan dari jauh di masa pandemi,” ujarnya.
Mugeb School
Selanjutnya, Kepala SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) M Nor Qomari SSI menambahkan, untuk menyikapi badai Covid-19, hal pertama yang Majelis Dikdasmen PCM GKB terapkan, menyiapkan guru yang punya wawasan-keterampilan dalam kondisi itu. Baik dengan dengan mendatangkan narasumber dari daerah, wilayah, pusat, maupun internasional.
Salah satunya, workshop pembuatan media video pembelajaran untuk daring. “Untuk guru empat sekolah (SD Mugeb, Berlian School, Spemdalas, dan Smamio), juga untuk 26 sekolah mitra lainnya melalui webinar,” imbuhnya.
Ari mengatakan, Mugeb School yang menaungi empat sekolah itu restrukturisasi organisasinya selama Covid-19. Ada struktur organisasi khusus di bawah koordinasi Waka Sarana. “Ada fokus menangani bagaimana pencegahan badai Covid-19,” ujarnya.
Selain itu, di bawah koordinasi waka pengembangan pendidikan, ada koordinator bidang kelas virtual untuk memanajemen pembelajaran daring. Mengingat, SD Mugeb tetap mengupayakan pelayanan optimal melalui PJJ untuk seorang siswanya yang kini tinggal di Jerman bersama orangtuanya.
“Alhamdulillah di tahun pelajaran ini, kami punya satu siswa di luar negeri, yaitu di Jerman,” terangnya.
Ari menyampaikan, praktik baik yang perguruan Muhammadiyah di GKB, Gresik, dan Manyar miliki itu dituliskan di portal PWMU.CO. “Harapannya, itu bisa dicontoh oleh sekolah-sekolah (Majelis) Dikdasmen (PDM) Gresik, Jawa Timur, maupun di seluruh Indonesia, ” ungkapnya.
Dia tidak menjelaskan detail proses internal pembelajaran di SD Mugeb, karena kurang lebih sama dengan penjelasan kepala Berlian School yang masih satunaungan Majelis Dikdasmen.
Hanya saja, Ari menambahkan, tidak hanya di bidang akademik, sekolahnya juga menerapkan hybrid learning di kegiatan ekstrakurikuler dan konsisten melakukan kegiatan konseling.
Oleh-Oleh Lagu
Ari menyatakan, baginya, dakwah Muhammadiyah itu mencerahkan dan menggembirakan. “Lagu adalah salah satu media yang sangat efektif,” ujarnya.
Kalau tadi SDMM memberikan oleh-oleh buku, dia memberikan oleh-oleh lagu. “Harapannya, oleh-oleh itu bisa diproduksi ulang, tidak hanya untuk anak-anak SD Muhammadiyah GKB, tapi juga anak-anak sekolah Muhammadiyah seluruh Indonesia, di tingkat TK maupun SD,” ujar Ari.
Dia lantas memperkenalkan jingle SD Mugeb “Kita Semua Harus Survive”. Lagu itu, kata dia, memotivasi dengan menerapkan prokes, kita tetap survive(bertahan), terus menggapai apa yang dicita-citakan. “Dari Muhammadiyah, untuk Indonesia!” ujarnya.
Budi lantas memutar lagu itu dari laptopnya dan mengapresiasi, “Lagunya bagus, tepuk tangan!” Ruangan itu langsung riuh dengan gemuruh tepuk tangan seluruh peserta FGD.
Budi juga kaget setelah mendengar lagu itu ciptaan Ari yang berkolaborasi dengan guru ekstrakurikulernya. “Dan ini sudah ditonton 1.200 views!” ujar Budi. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni