PWMU.CO – Jihad menyelesaikan permasalahan sosial adalah salah satu bidang dakwah Muhammadiyah. Berbagai amal usaha berupa panti asuhan telah banyak didirikan, termasuk Panti Asuhan milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Rungkut Kota Surabaya, yang berdiri sejak tahun 2009.
Panti khusus balita ini kini menampung 24 anak—ada yang berusia 6 bulan (dari Lamongan) dan 7 bulan (dari Bojonegoro). Kehadirannya sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dan hari Ahad (28/12) ini, sejarah baru tercatat di panti itu, karena Suprapto kembali dilantik menjadi Kepala Panti Asuhan untuk periode kedua: 2015-2019.
(Baca: Trensains Akan Diadopsi untuk Panti Pesantren Muhammadiyah di Surabaya dan Amien Rais Disambut Meriah di Surabaya, Resmikan Panti Trensains Muhammadiyah)
Prosesi pelantikan dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan PDM Kota Surabaya oleh Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Ferry Yudi Antonis Saputro SHI MPdI. Sebelum pembacaan SK, Fery berpesan kepada kepala panti untuk bisa berlari mengikuti perkembangan zaman. “Bentuk, didik, dan tempa kader-kader umat dan bangsa ini agar menjadi generasi yang militan, tangguh dan bermental baja,” pesannya.
Pelantikkan dipimpin langsung oleh Wakil Ketua PDM Surabaya Drs H Zayyin Chudlori MAg. Dalam sambutannya dia menyampaikan bahwa setiap orang diberi kelebihan yang berbeda-beda. “Tidak lain kelebihan itu adalah untuk memuliakan pribadi-pribadi lain,” ujarnya. “Semoga setelah saya baiat (lantik) Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Rungkut ini semakin meningkatkan pelayanannya. Karena ini adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SAW.”
(Baca juga: Ketika Pembalap Bule ‘Menyerbu’ Panti Asuhan Muhammadiyah Kepanjen dan Ayu sang Hafidzah Tunanetra dari Panti Aisyiyah Itu, Jadi Penguji Indonesia Menghafal)
Ketua PCM Rungkut Faisal Haqqi SE berharap, dengan terpilihnya Suprapto sebagai kepala panti untuk periode kedua ini, semoga mampu membawa lembaga sosial itu lebih profesional, terbuka, dan amanah. “Panti juga harus peka terhadap problematika umat, khususnya mengenai penanganan anak-anak terlantar. Wa bil khusus bayi-bayi yang perlu penanganan khusus,” ungkapnya.
Faisal juga berharap panti yang terletak di daerah Medokan Ayu ini menjadi percontohan. Mulai dari sistem pendidikan, adminitrasi, cara penanganan dan perawatan bayi, serta menejemen panti. “Kita harus bbelajar untuk selalu berinovatif dan memberikan yang terbaik demi kemajuan panti,” katanya. (MN)