PWMU.CO – Siswa MTs Muda Kedungadem Bojonegoro nonton bareng (nobar) film Gerakan 30 September/PKI di aula sekolah dalam dua sesi, 30 September dan 1 Oktober 2021.
Kepala MTs Muhammadiyah 2 (Muda), Mohammad Choirul Anam SPd MAP mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan kepada generasi muda sekaligus mengingatkan tentang bahaya laten idealis komunisme.
“Tujuan menggelar nobar ini adalah agar peserta didik mengenal tentang sejarah Partai Komunis Indonesia (PKI) yang kelam bagi Indonesia,” ujarnya.
Dia memaparkan mereka harus mengetahui sejarah ini agar mengetahui bagaimana kekejaman mereka dengan cara membunuh tujuh Pahlawan Revolusi dan memasukkan jasadnya ke dalam Lubang Buaya.
“Ini yang harus diketahui dan menjadi bahan renungan untuk anak-anak kita sekarang. Tiap tahun harus diingatkan supaya jiwa patriotisme mereka semakin kuat.”
Menulis Peristiwa Penting
Mohammad Choirul Anam mengungkapkan dalam pemutaran film ini siswa juga mendapatkan tugas untuk menulis peristiwa penting dalam selembar kertas.
“Hal ini dimaksud, supaya anak-anak memiliki antusias dalam menyaksikan film mulai awal hingga akhir cerita. Nobar tidak hanya sekadar nonton beramai-ramai saja, tetapi ada nilai edukasi di dalamnya,” jelasnya.
Dia mengatakan selain menjaga antusias, anak-anak juga bisa menemukan secara mandiri peristiwa-peristiwa penting dalam fil tersebut. Ketika ditulis, ingatan mereka akan semakin kuat, sehingga inti dari film bisa dimengerti.
Bagi 30 Doorproze
Mohammad Choirul Anam memaparkan untuk menambah antusias, sekolah juga telah menyediakan doorprize bagi yang bisa menjawab pertanyaan sesuai dengan isi film yang sudah dilihat.
“30 doorprize disiapkan yang dibagi untuk 2 sesi. Sesi pertama dibagikan ke siswa sebanyah 20 dan 10 untuk sesi kedua,” tuturnya.
Alhamdulillah, lanjutnya, acara ini berjalan dengan lancar. Semoga, harapnya, nobar ini mampu memberikan motivasi bagi siswa untuk rajin belajar dan memiliki karakter cinta pada negara.
“Dengan menyaksikan film ini, mereka semakin tahu dan memahami peristiwa dalam sejaran Indonesia yang sangat penting. Selain mengetahui bagaimana kejam PKI, anak-anak juga semakin memiliki nilai nasionalisme yang kuat,” tandasnya. (*)
Penulis Samsul Arifin. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.