PWMU.CO – BSI dukung Lazismu bangun masjid di Uganda. Bank Syariah Indonesia (BSI) menyerahkan donasi Rp 100 juta kepada Lazismu untuk masjid Uganda, Kamis (30/9/2021).
Sejak digalang pada pertengahan Agustus lalu, pembangunan masjid di Uganda yang dilakukan oleh Muhammadiyah melalui Lazismu terus mendapatkan respon positif dari para donatur. Dukungan kali ini datang dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
Penyerahan donasi kepada Lazismu bertempat di Gedung Dakwah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Jakarta. Rombongan BSI dipimpin oleh Corporate Secretary and Communication BSI Gunawan Arif Hartoyo.
Penyerahan bantuan dana pembangunan masjid di Uganda diserahkan secara simbolis kepada Direktur Utama Lazismu PP Muhammadiyah Muhammad Sabeth Abilawa. Acara tersebut juga dihadiri oleh jajaran pimpinan BSI serta eksekutif Lazismu PP Muhammadiyah.
Segmen Unggulan Pendidikan dan Kesehatan
Gunawan Arif Hartoyo menyampaikan BSI selama ini banyak meneladani perjuangan KH Ahmad Dahlan. Salah satunya dengan meletakkan pendidikan dan kesehatan sebagai segmen unggulan BSI.
“Segmen unggulan BSI adalah pendidikan dan kesehatan. Itu bukan tanpa sebab. Kami mengkaji dari strategi KH Ahmad Dahlan, karena dengan cara seperti itu peradaban dapat dibangun,” ujarnya.
Dia juga mengapresiasi langkah Lazismu untuk membangun masjid di Uganda. Dengan segala keterbatasan yang kita hadapi saat ini dan dengan seluruh program yang sangat besar tapi masih sempat memikirkan Uganda.
“Kami juga sedikit-sedikit ingin menyumbang meski hanya satu sak semen atau sesendok pasir. Hari ini kami serahkan sebagai tanda komitmen kami terhadap gerakan Muhammadiyah yang diinisiasi oleh Lazismu,” ungkapnya.
Menurutnya kerja sama itu tak hanya berhenti sampai di sini saja. BSI akan terus mendukung salah satu aset bangsa yaitu Muhammmadiyah, dalam hal ini Lazismu juga.
“Dengan adanya silaturahim ini kami pun mengetahui bahwa ada pembangunan masjid di Uganda. Kami berterima kasih karena telah memberikan kesempatan kepada BSI untuk ikut dalam proyek ini,” jelasnya.
Perwakilan Lazismu di Semua Provinsi
Sementara itu Muhammad Sabeth Abilawa juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas partisipasi BSI dalam pembangunan masjid di Uganda.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada BSI telah memberikan donasi. Dari sekian banyak lembaga amil zakat di Indonesia, mungkin Muhammadiyah dan NU yang memiliki kantor paling banyak di seluruh Indonesia,” paparnya.
“Kami memiliki 34 kantor perwakilan di setiap provinsi. Ada hampir 300 kantor di kabupaten/kota, serta sekitar 890-an kantor layanan dengan jumlah amil sekitar 1400 orang,” tambahnya.
Sinergi Bermanfaat untuk Umat
Senada dengan Sabeth, PR Manager Lazismu PP Muhammadiyah Adi Rosadi turut mengucapkan terima kasih atas donasi yang disalurkan oleh BSI kepada Lazismu.
“Ini membuktikan bahwa Lazismu sudah mulai dikenal dan dipercaya oleh masyarakat maupun mitra perusahaan seperti BSI ini. Insya Allah amanah ini akan kami sampaikan dan akan terus menjaga amanah ini,” terangnya.
Terkait prinsip kerjasama yang dilakukan antara Lazismu dengan BSI, Adi berharap agar sinergi terus terjalin guna memberikan manfaat untuk umat.
“Pada prinsipnya antara Lazismu dengan BSI memiliki kesamaan fokus program terutama di masa pandemi ini. Yaitu di bidang pendidikan dan kesehatan. Semoga ke depannya Lazismu dan BSI akan terus bersinergi dalam program-program lain yang memiliki dampak dan manfaat bagi umat dan untuk kesejahteraan bersama,” harapnya.
Masjid Beralas Tanah Liat
Pembangunan masjid di Uganda oleh Lazismu, lanjutnya, dilakukan di sebuah pedesaan yang berada di Kampala, ibukota Uganda. Tujuannya untuk membantu komunitas muslim di Kampala agar memiliki tempat ibadah yang layak.
“Sebelumnya tersebar video komunitas muslim Uganda yang beribadah di masjid yang hanya beralaskan tanah liat dilapisi dengan tikar bekas terpal lusuh. Bahkan tempat ibadah yang kurang layak ini hanya menggunakan tiang kayu bekas,” paparnya.
Melihat hal tersebut, sambungnya, Lazismu menghubungi mitra yang ada di Uganda untuk melakukan pengkajian.
“Pembangunan masjid di Uganda dilakukan bekerjasama dengan komunitas Indonesia serta relawan lokal Lazismu yang ada di negara tersebut,” tuturnya. (*)
Penulis Doddy Yurnizal. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.