PWMU.CO – Pandemi Tak Halangi Berlian School Sabet 45 Prestasi Sebulan. Meski tanggal merah, Ahad (12/9/21) siang, grup WhatsApp Berlian School ramai usai muncul pesan informasi torehan prestasi salah satu siswa.
Guru pendamping lomba Ahmad Nasafi SPd mengirim beberapa foto kemenangan siswa kelas VI Himalaya Farel Adelio Al Khosy dalam ajang lomba adzan siang itu. Sederet pesan balasan berisi selamat dan ungkapan syukur langsung bersahutan.
“Alhamdulillah, barakallah, masyallah,” ujar para guru disertai aneka stiker tersemat di antaranya.
Begitulah salah satu potret euforia dan syukur ketika ada kabar siswa SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) kembali menyabet juara. Bukan hanya sekali, informasi torehan prestasi berulang-kali hadir di grup itu sepanjang September 2021.
Sebulan 45 Prestasi
Terbukti, pandemi Covid-19 tak halangi Sekolah Sehat Nasional tersebut tetap torehkan prestasi. Tak tanggung-tanggung, 45 prestasi Berlian School sabet dalam sebulan. Buah manis akhirnya mereka petik selama September 2021, semester ganjil tahun pelajaran 2021-2022.
Saling berlomba dalam kebaikan dan semangat kembangkan potensi diri membuat antar guru dan wali siswa saling bekerja sama mendorong siswa berani ikuti berbagai lomba. Di mana, prestasi tingkat nasional mendominasi.
Di Berlian School, ada koordinator yang berfokus menggarap lomba di masing-masing bidang: akademik, pengembangan diri, dan Ismubaqu. Berdasarkan laporan trio Koordinator Bina Prestasi, 45 prestasi pada September yaitu 22 prestasi di bidang akademik, 17 prestasi di bidang pengembangan diri, dan 6 prestasi di bidang Ismubaqu.
Prestasi Tiga Bidang
Kabar juara di bidang akademik berasal dari lomba daring matematika, sains, dan bahasa Inggris tingkat nasional.
Dua lomba di antaranya—yang digelar Semarak Pelajar Indonesia dan Prestasi Anak Indonesia—siswa ikuti secara serentak dari rumahnya masing-masing.
Sedangkan di bidang pengembangan diri, para siswa sukses mengukir prestasi di tingkat provinsi dalam ajang lomba bercerita. Untuk lomba tingkat nasional, siswa meraih prestasi di lomba baca puisi, menyanyi, dan kontes foto.
Di bidang ini, prestasi bukan hanya dari siswa, melainkan juga para guru. Yaitu dalam lomba penyiar radio, menulis pesan kebaikan untuk Papua, dan menulis berita. Untuk bidang Ismubaqu, para siswa meraih prestasi di bidang olimpiade PAI, adzan, tahfid, dan hafalan doa di tingkat kabupaten maupun nasional.
Dukungan Orangtua
Koordinator Bina Prestasi Akademik dan Ketuntasan Belajar Nurul Machzumah SPd Gr menyatakan, 22 prestasi bidang akademik selama September 2021 tak lepas dari peran orangtua. “Dukungan orang tua begitu besar, mereka sangat senang jika anak-anaknya mengikuti perlombaan,” ujarnya, Selasa (5/9/21).
Dari sederet prestasi itu, kata dia, kompetisi Read 1 Online Competition Geometri 2 termasuk salah satu lomba yang amat menantang. “Soal yang dikerjakan cukup rumit untuk siswa kelas II,” ungkap guru yang juga menjabat koordinator mata pelajaran kelas III dan IV.
Terlebih, ajang lomba tingkat nasional itu digelar secara online sehingga anak-anak dituntut cepat menghitungnya. “Harus cepet-cepetan. Salah sedikit, gak teliti sedikit, lama sedikit, telat deh hehe,” terang Ustadzah Uyun, sapaan akrabnya.
Ria Rizaniyah SPd, orangtua siswa kelas II Al Fiil M Hafiz Rayhan Rahman menyatakan butuh waktu persiapan dua pekan menjelang lomba. Secara rutin, latihan soal Rayhan kerjakan. “Tiap habis Maghrib,” ungkapnya.
Rayhan semangat ikut lomba karena dia tak mau kalah dengan prestasi ibunya. “(Ingin) nyelip pialanya mama,” ujarnya.
Menurut Ustadzah Uyun, kuncinya menanamkan berani mencoba ke para siswa. “Jangan takut mencoba, sekali coba gagal, ikut lagi! Lama-lama keberuntungan bisa diraih,” tutur ustadzah berkaca-mata itu.
Sebab, ada kalanya para siswa pulang tanpa membawa gelar juara. Maka, dia selalu menanamkan mental juara dengan menegaskan yang terpenting sudah berusaha. “Tidak putus asa, masih banyak kompetisi lain,” motivasinya.
Ujian Jelang Pengumpulan Karya
Salah satu kisah menarik datang dari Koordinator bina prestasi pengembangan diri Alimmatul Ghoriyah SH. Saat ikut lomba menyanyi nasional online jingle Enervon-C, dia hampir melewatkan salah satu ketentuannya. Padahal sudah mendekati hari-H batas pengumpulan karya.
Sebab kali ini, siswa diminta merekam aksi bernyanyi jingle Enervon-C Plus dengan wajib menampilkan produk asli. “Gampanglah, besok tinggal beli di apotek atau toko ritel sekitar skeolah,” pikir guru yang menjabat Koordinator Olahraga, Seni, dan Teknologi (ekstrakurikuler) itu.
H-2 sore pulang kerja, dia sempatkan mampir ke apotek. Ternyata stok kosong. Dia kunjungi apotek lain pun sama. Begitu pula dengan minimarket di area PPS. Bakda Maghrib, dia beralih berburu produk itu di belasan minimarket dan apotek di daerah GKB.
Hingga larut malam, produk itu tak kunjung ia temukan. Ujian apa lagi, pikirnya, padahal keesokan harinya sudah harus merekam aksi para siswanya dengan produk tersebut. Hampir menyerah, akhirnya dia menghubungi wali siswa peserta lomba.
Beruntung, peserta itu ternyata konsumen setia produknya. Tugasnya menyiapkan keperluan lomba terpenuhi. Perjuangannya terbayarkan dengan dua peserta meraih Excellent Vocal Award. Mereka adalah Maleeka Fitria Azzahrah dan Andini Dea Anindita.
Kegigihan Siswa Latihan
Koordinator Tahfidz, Tarjim, dan Bina Prestasi Ismubaqu Mahzumah SPd juga bersyukur para orangtua sangat antusias dan mendukung. “Langsung ada orangtua yang merespon saat kita bagikan pengumuman (pendaftaran) lombanya di (WhatsApp) group kelas,” ungkapnya, Senin (4/9/21).
Selain itu, menurut dia, keenam prestasi di bidang Ismubaqu sukses diraih berkat kegigihan siswa latihan berhari-hari dengan pembinaan intensif. Pembinanya, guru al-Quran Berlian School. Khusus lomba adzan, lanjutnya, pembinanya bukan dari guru al-Quran. “(Pembinanya) Ustadz Anwar, karena butuh guru laki-laki,” terangnya.
Beda lomba, beda strategi. Ustadzah Zumah menerangkan, untuk lomba adzan, usai menjalani giliran shift belajar tatap muka di sekolah, siswa lanjut pembinaan.
Karena pembinaan tatap muka di sekolah hanya tiga kali sepekan—pada Senin, Selasa, dan Rabu—siswa tetap berlatih di rumah. Alhasil, Farel—panggilan akrabnya—menyabet honorable mention pada lomba adzan yang digelar KM-3 TV Gresik.
Ustadzah Zumah—sapaannya—berharap bisa meningkatkan perolehan prestasi siswa bidang Ismubaqu di bulan Oktober ini. “Semoga memperoleh juara 1 tingkat nasional!” ujarnya harap-harap cemas. Kini, timnya menjalankan program Tahfid Excellent untuk siswa pilihan sebagai ikhtiar meraih prestasi. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni