PWMU.CO – Praktisi pendidikan Mochamad Khoiri SPd MM membagikan kiat hadapi AKM untuk para guru sekolah dasar (SD).
Hal tersebut dikatakannya dalam acara Sosialisasi Asesmen Nasional Guru SDN/S KKG Gugus 02 Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Rabu (6/10/21). Kegiatan dilaksanakan di Gedung PGRI, Jalan Manggis No 4 Perum Petrokimia, Gresik.
Menurut Khoiri, pandemi datang di saat guru-guru kita belum siap melaksanakan pendidikan berbasis teknologi. Saat masalah pandemi belum usai, pemerintah mencanangkan program asesmen kompetensi minimum (AKM). Siap tidak siap, para guru harus siap melaksankan regulasi ini. “Gelem ga gelem yo tetep AKM,“ kelakarnya disambut senyum 65 peserta yang hadir pagi itu.
Tiga Kiat dari Praktisi Pendidikan
Untuk menghadapi AKM, Khoiri membeberkan tiga kiat. Pertama, mari sambut program AKM dengan ucapan ‘Welcome to regulation’. “Saya sendiri secara pribadi jika ditanya apakah setuju dengan AKM di saat pandemi datang, jawabnya tidak,” tutur Kepala UPT SD Negeri 138 Gresik
Anak-anak kelas V, kata dia, saat ini sedang ‘sakit’. “Bagaimana tidak? Anak-anak kita kurang lebih 16 bulan melaksanakan pembelajaran secara daring, yang tentu pencapaian belajarnya kurang maksimal. Apalagi pembentukan karakter dan kedisiplinan tentunya sangat kurang,” jelasnya.
Menurut Khoiri, ada tantangan terberat yang dihadapi seorang guru saat ini. “Yakni mengembalikan penanaman kedisplinan dan kejujuran dalam pembentukan karakter. Untuk anak-anak yang terlalu lama melaksanakan pembelajaran secara daring ini,” paparnya.
Kedua, lanjutnya, perubahan harus disikapi dengan positif thinking. Jika diberi amanah menjadi guru kelas V tidak usah takut. Kalaupun nanti hasil AKM anak-anak kurang memuaskan, juga tidak usah takut. “Jika ada guru yang dimarahi kepala sekolah perihal AKM ini, kirim WhatsApp (WA) ke saya,” ucap Khoiri disambut tawa para peserta.
Ketiga, sambung dia, profesi sebagai guru saat ini sangatlah dinamis karena perubahannya sangat cepat. Sebagai aktor utama, guru harus berperan aktif serta antisipatif atas perubahan yang terjadi.
“Mari kita dampingi anak-anak didik kita menghadapi regulasi baru ini. Mereka sangat perlu pendampingan psikologis yang baik, karena selama kurang lebih 16 bulan menjalani pembelajaran daring dari rumah. Banyak perubahan terjadi dari sisi psikologis mereka,” ungkap Khoiri.
Di akhir paparannya, Khori memberikan pesannya pada para guru yang hadir. “Kita adalah pemain utama di panggung pembelajaran ini. Mari berkarya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Berikan yang terbaik buat lembaga kita masing-masing,” kata dia.
Songsong AKM
Sebelumnya, dalam sambutan pembukaan, Ketua Gugus 02 Kecamatan Kebomas, Gresik, Sugiono MPd menjelaskan tujuan kegiatan ini, yakni memberikan informasi dan penjelasan yang gamblang pada para guru Gugus 02 Kecamatan Kebomas terkait AKM. “Sehingga dalam pelaksanaannya, dapat berjalan dengan baik dan hasil dari peserta didik dapat memuaskan,” ujarnya.
Dalam acara yang dihadiri Pengawas Dinas Pendidikan Kecamatan Kebomas Sri Sutami MPd tersebut, Surono juga meminta maaf karena tidak dapat mengundang seluruh guru di naungan Gugus 02. “Pertama karena kapasitas gedung PGRI, kedua karena kita semua masih dalam situasi PPKM,” jelasnya.
SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany), yang turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut mengutus enam orang guru. Yakni Kepala Sekolah Nur Aini SPd, Waka Kurikulum Drs AH Nurhasan Anwar MPd, Waka Humas, dan Sarpras Mahfudz Effendi SPd, dan Waka Kesiswaan Lilis Setyawati SPd. Selain itu ada dua guru kelas, yakni Maulidya Firdausi SPd dan Eli Syarifah SP.
Nur Aini SPd berharap, keikutsertaan para guru SD Almadany agar siap menyongsong program AKM ini, walau kelas tertinggi di SD Almdany saat ini masih kelas IV. “Sehingga ketika program AKM ini dilaksanakan, sekolah sudah siap,” tutur kepala sekolah alam pertama di Gresik ini.
Penulis Eli Syarifah. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.