PWMU.CO– RS Siti Fadilah Palu menerima ambulans bantuan dari Muhammadiyah Jatim. Serah terima berlangsung di Aula Universitas Muhammadiyah Palu, Rabu (6/10/2021).
Muhammadiyah Jatim diwakili oleh Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Ir Tamhid Masyhudi dan Ketua Lazismu Jatim drh Zainul Muslimin.
Penyerahan ambulans diterima oleh Wakil Ketua PWM Sulawesi Tengah (Sulteng) sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu Prof Dr Radjindra SE MM didampingi Ketua Lazismu Sulteng Burhanuddin SE MM.
Dihubungi Ahad (10/10/2021) Tamhid Masyhudi menyampaikan, bencana itu seperti arisan. Setelah gempa beruntun di Lombok Barat dan Lombok Timur NTB yang merontokkan rumah-rumah, kemudian gempa Palu, banjir di Kalsel. Di Jatim juga ada beberapa guncangan gempa termasuk Madura. Ada banjir, longsor dan disusul guncangan gempa di Tempursari Lumajang.
“Sudah menjadi kebiasaan di Muhammadiyah Jatim kalau ada bencana selalu menggerakkan masyarakat untuk berbagi. Berbagi agar mereka yang lagi terkena musibah itu tidak sendirian. Maka kita ciptakan masyarakat untuk membantu merasakan penderitaan mereka dengan cara memberi,” ujarnya.
Termasuk bencana di Palu Sulteng, sambung dia, kita mengumpulkan dana cukup besar. Ini lebih spesifik karena selain guncangan gempa juga ada tsunami tujuh meter serta likuivaksi atau tanah yang menggulung-nggulung. Di daerah bencana itu sekarang tidak boleh didirikan bangunan dan tumbuh semak belukar.
PWM Jatim, lanjutnya, melakukan gerakan donasi untuk Palu. Maka terkumpul dana yang cukup besar sekitar Rp 6 miliar. Sebagian kecil untuk masyarakat yang tertimpa bencana di tempat lain seperti Kalsel dan Jawa.
“Khusus Palu kita setor ke Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sekitar Rp 5 miliar. Sehingga bantuan Jatim tidak terlalu tampak seperti di Lombok yang membangun kantor PDM, mendirikan TK Aisyiyah, rumah huntara dan masjid,” ungkapnya.
“Oleh Lazismu Pusat dipakai untuk rehabilitasi pasca bencana. Salah satunya adalah membangun RS Siti Fadilah Supari di Kota Palu. Pembangunannya masih belum selesai. Kemudian Kantor Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Sulteng atau Gedung Dakwah Aisyiyah. Kemudian di beberapa tempat juga dibangun huntara. Sehingga kelihatan lebih besar,” imbuhnya.
Beberapa waktu lalu, kata dia, PWM Sulteng menyampaikan butuh mobil ambulans. Maka kita kirim ambulans dari Jatim ditambah produk Lazismu Jatim berupa Rendangmu, Kornetmu, dan buku Nadjib Hamid Mengabdi tanpa Batas.
Tanda Eksis
Menurut Tamhid, kita ingin menumbuhkan tradisi bahwa namanya kebencanaan itu sering terjadi. Terpenting kita tidak sendirian. Jika ingin Muhammadiyah tetap hidup, ada dan eksis maka perhatikan yang disampaikan antropolog Perancis Marcell Mauss.
“Kata Marcell Mauss jika seseorang ingin tetap eksis hidup maka harus saling memberi dan membantu. Itu menjadi sikap kita. Maka Jatim hadir untuk memberi dan mendorong memberikan bantuan kepada teman-teman di Palu,” sambungnya.
Sementara Wakil Ketua PWM Sulteng Prof Radjindra menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan satu ambulans dari PWM Jatim.
“Mewakili PWM Sulteng, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh PWM Jatim melalui Lazismu. Sangat bersyukur sekali karena bantuan ini dapat mengurangi beban kami, Muhammmadiyah di Sulteng atas pengadaan sarana prasarana terutama ambulans ini,” katanya.
Dijelaskan, pembangunan RS Siti Fadilah Supari yang pertama di Sulteng butuh ambulans. Jadi sangat bermanfaat ambulans ini untuk kita membantu warga Muhammadiyah dan masyarakat umum.
Menurutnya, PWM Sulteng belum mampu mengadakan seperti itu. Berkat dorongan dari semua pihak yang selama ini mendorong membantu RS itu terutama dari Jatim, Jateng dan DIY. Selalu mengawal pembangunan hingga hampir selesai.
“Alhamdulillah impian PWM Sulteng dan saya selaku rektor Unismuh Palu yang diberi amanah untuk mengelola, memperbaiki, dan mengakses untuk mengawal RS ini tentu makin bersemangat,” paparnya.
Dia bersyukur Muhammadiyah Jatim memahami betul yang dibutuhkan di Palu adalah ambulans. PWM Sulteng juga mau pelan-pelan menimba ilmu ke Jatim.
“Pengelolaan RS Siti Fadilah Supari oleh PWM Sulteng diserahkan kepada Unismuh Palu. RS ini menjadi cikal bakal berdirinya Fakultas Kedokteran di Unismuh Palu,” terangnya.
“Harapan ke depan kita harus memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya agar bisa melayani warga dengan baik. Sekali lagi terima kasih kepada masyarakat Jatim atas kepeduliannya terhadap bencana di Palu,” tuturnya. (*)
Penulis Sugiran Editor Sugeng Purwanto