PWMU.CO – Dosen UMM Turun Gunung, Bina Budidaya Ikan Tawar Kampung Wolulas. Tiga dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan Program Pengabdian Masyarakat (PKM) ke Kampung Wolulas, Desa Turen, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Kegiatan “turun gunung” tersebut untuk merealisasikan pendanaaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan-Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemendikbud-BRIN) tahun anggaran 2021.
Mereka adalah Dr Oman Sukmana MSi (Prodi Kesejahteraan Sosial), Dr Vina Salviana MSi (Prodi Sosiologi), dan Dony Prasetyo SPi MSi (Prodi Perikanan). Selain tim UMM, PKM juga melibatkan aparat dan masyarakat setempat.
Ketua Tim PKM UMM, Oman Sukmana, menjelaskan, dipilihnya Wolulas karena memiliki potensi perikanan air tawar yang sangat besar. “Kampung Wolulas dilewati oleh saluran irigasi sehingga sangat potensi untuk dijadikan lokasi pengembangan budidaya ikan air tawar,” katanya.
Pada rencana awal, terang Oman, pengembangan budidaya ikan air tawar ini akan menerapkan sistem keramba. Namun karena terdapat beberapa kendala akhirnya tim dosen menyepakati untuk mengubah dengan sistem kolam beton.
“Air dari saluran irigasi dipinjam dulu untuk mengairi kolam beton yang kemudian air tersebut dibuang kembali ke saluran irigasi,” terang Oman yamg juga Kepala Prodi Kesejahteraan Sosial UMM ini.
Tiga Tahap PKM
Oman Sukmana menerangkan, pelaksanaan PKM ini dilakukan melalui tiga tahap. Yakni sosialisasi dan koordinasi, implementasi, serta monitoring dan evaluasi.
Sosialisasi dan koordinasi ditujukan untuk memberikan penjelasan dan gambaran terkait tujuan, jenis, dan rencana program PKM yang akan dilaksanakan.
Tahap pertama ini dilaksanakan oleh dosen PKM UMM dengan warga Kampung Wolulas dan stakeholders lainya terutama dengan pihak pemerintah.
Sosialisasi dan koordinasi berlangsung di Kantor Wakil Bupati Malang, Rabu (13/10/2021). Tim UMM disambut Wakil Bupati Drs H Didik Gatot Subroto SH MH. Alumnus UMM ini mendukung sepenuhnya program ini.
“Saya sangat mendukung dan apresiatif terhadap pelaksanaan kegiatan PKM dosen UMM ini karena sejalan dengan program wakil bupati, yaitu program setiap RW memiliki satu kolam bioflok budidaya ikan, khususnya ikan lele,” ujarnya.
Implementasi PKM
Dony Prasetyo menjelaskan, pada tahap implementasi, kegiatan ini terbagi tiga bentuk. Yakni penyuluhan dan pelatihan, pembuatan dan penyiapan lahan, serta pemberian bantuan barang atau fasilitas.
Penyuluhan dan pelatihan melibatkan masyarakat anggota Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Kampung Wolulas, dan ibu-ibu PKK Kelompok Usaha Bersama (Kube).
“Materi pelatihan meliputi cara budidaya ikan air tawar, proses pembibitan ikan air tawar, cara pemeliharaan ikan, teknik penyiapan kolam ikan, dan manajemen pemeliharaan kolam,” urainya.
Juga dilakukan pelatihan manajamen Kube yang meliputi manajamen produksi pengolahan ikan pascapanen berupa pelatihan olahan abon ikan nila.
Sebanyak enam buah kolam ikan air tawar telah disiapkan. Selain itu juga pembuatan bioflok berupa kolam ikan dari bahan terpal, dan pembuatan tandon air untuk suplai air ke kolam ikan.
Vina Salviana menambahkan, tim juga menyiapkan bantuan berupa barang-barang yang berfungsi untuk mendukung kelancaran dan keberlanjutan program PKM. Bantuan untuk Kube berupa antara lain oven, kompor gas, tabung gas elpiji 3 kg, dan alat kukus ikan.
“Sedangkan bantuan untuk Kelompok Budidaya Ikan (Posdakan), berupa tandon air, terpal, bibit ikan, pompa air, dan peralatan lainnya,” terangnya.
Pendampingan dan Pembinaan
Oman Sukmana menjelaskan, agar program budidaya ikan yang diterapkan dapat berjalan secara berkelanjutan, maka akan dilakukan proses pendampingan dan pembinaan yang dilakukan oleh tim selama proses kegiatan PKM berlangsung.
Seperti pendampingan penyiapan kolam, pembuatan tandon air, penyebaran benih, dan pemeliharaan kolam ikan. Sedangkan kegiatan pendampingan pasca-PKM akan dilakukan oleh pihak Dinas Perikanan Kabupaten Malang.
Ketua RW 18 Kampung Wolulas, Tasminah, mengatakan kegiatan PKM oleh dosen UMM ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dia berharap agar kegiatan ini dapat berlanjut.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kami memiliki mimpi agar Kampung Wolulas ini menjadi tempat wisata ikan air tawar dan wisata ikan hias,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni