PWMU.CO – Pertama ke Malang sejak pandemi, kami singgah di rumah kader yang dikelola oleh Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Nugraha Hadi Kusuma.
Pandemi Covid-19 membuat berbagai kegiatan tatap muka ditiadakan digantikan dengan daring. Praktis selama pandemi Covid-19, saya belum mengunjungi Kota Malang sama sekali.
Beruntung tim penyusun dDirektori Panti Asuhan Muhammadiyah Aisyiyah se-Jatim MPS PWM Jatim mengadakan kegiatan di sekitar Malang, tepatnya di Kota Batu Jatim. Kesempatan istimewa ini saya manfaatkan untuk mengunjungi rumah kader di Jalan Mayjen Panjaitan XV/3 Kota Malang.
Berangkat dari Situbondo pukul 05.00 WIB dengan menumpang salah satu biro travel, alhamdulillah sampai di tujuan pukul 11.20 WIB bertepatan dengan azan Duhur. Perjalanan memang agak lama karena memasuki pertigaan Purwosari kendaraan sudah mulai padat. Bahkan ketika sampai pertigaan Karanglo, malah cenderung padat merayap.
Sampai tujuan langsung disambut ramah oleh Nugraha dan istrinya, Uzlifah. Segera shalat Duhur berjamaah bersama kader-kader Muhammadiyah yang tinggal di rumah kader.
Menurut Nugraha, rumah kader ini sudah ada sejak 5 Mei 1963 dan berada di bawah Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Penanggungan Kota Malang. Saat ini baru 10 kader putra yang tinggal dari kapasitas 30 orang. Sementara untuk putri masih belum ada kader baru dan penghuni lama sudah lulus tahun ini. Mereka tidak hanya dari berbagai kota di Jatim, tapi juga dari luar Jawa.
“Ini yang dari Banjarnegara Jateng, Balikpapan, dan Kendari belum datang, karena kuliahnya masih daring. Jadi yang di sini semuanya mahasiswa yang sedang kuliah di Kota Malang,” ujar Nugroho.
“Anak-anak ini berasal dari pengkaderan angkatan muda Muhammadiyah (AMM), putra pimpinan atau keluarga Muhammmadiyah dan semua lapisan masyarakat yang mengikhlaskan putranya di rumah kader Muhammadiyah,” tambah Ketua Jihad Politik Muhammadiyah (Jipolmu) Jatim ini.
Di rumah kader ini mereka mendapatkan berbagai fasilitas tak berbayar. Mulai dari penginapan, makan, hingga pengkaderan. Para kader ini diberikan keteladanan, pembiasaan yang baik dan pembentukan karakter. “Juga dilatih kemandirian dan kepemimpinan,” ujar Nugroho. Dia menambahkan, selain yang tinggi di asrama, ada juga mahasiswa dari luar yang mengikuti proses pengkaderan di tempat ini.
Learning by Doing
Proses kemandirian dilakukan dengan proses kader kintilan di bidang ekonomi. Kami memiliki Halal Mart, The Haqqi Center dan media online oknews.co.id. “Jadi anak-anak langsung melakukan proses-proses kemandirian dan kepemimpinan. Mereka diberikan wewenang tertentu sehingga belajar dengan langsung mengerjakan. Istilahnya learning by doing,” ungkap Nugroho.
Usai berbincang sejenak, kami pun menikmati makan siang bersama kader-kader Muhammadiyah. Usai makan siang langsung berpamitan menurut lokasi rapat Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PWM Jatim di Mitra Syariah Guest House Kota Batu. Selamat menikmati lalu lintas padat merayap menuju Kota Batu. (*)
Penulis Sugiran Editor Mohammad Nurfatoni