PWMU.CO – Masjid Umla Luncurkan Air Minum dalam Kemasan Merek “Makmur”. Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) resmi memproduksi air minum dalam kemasan dengan merek Makmur Mineral Water.
Sebanyak 1.200 botol 600 ml dan 240 ml produksi perdana diluncurkan pada acara Wisuda Ke-3 Umla, Sabtu (16/10/2021).
Ketua Takmir Masjid KI Bagus Hadikusumo (KBH) Umla Khubby Mulyono mengungkapkan alasan memproduksi air minum sendiri. “Supaya masjid bisa lebih mandiri dan akhirnya memberikan kemakmuran, baik jamaah maupun masyarakat tanpa ketergantungan stok dari produsen luar,” ungkapnya. Takmir Masjid KBH Umla memang yang mengelola Makmur Mineral Water ini.
Dia menjelaskan, Makmur Mineral Water mulanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan jamaah masjid. Namun, karena sebagai masjid kampus—yang identik dengan aktivitas sivitas akademika—maka, air mineral tersebut dibutuhkan juga oleh kampus.
“Sehingga air mineral ini akhirnya bisa dimanfaatkan seluruh sivitas akademika Umla secara umum,” ujarnya. Khubby berharap ke depan bisa lebih besar lagi dalam memberikan manfaat kepada masyarakat luas. Hal itu sesuai dengan namanya, Makmur, yakni untuk kemakmuran masjid dan masyarakat luas.
Disambut Baik Sivitas Akademika
Dian Nurafifah, dosen Prodi Kebidanan Umla menyambut baik kehadiran Makmur Mineral Water. Dia mengatakan, “Saya sangat senang dan mendukung karena dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat,” ujarnya.
Dia berharap Makmur Mineral Water dapat diproduksi secara massal dan pemasarannya digencarkan sehingga banyak konsumennya. “Tidak hanya untuk jamaah atau pengunjung masjid, tapi bisa didistribusikan ke kebutuhan yang lain, misal hajatan atau kegiatan lain,” kata Dian Nurafifah.
Nurul Lailatul Mumtahana, mahasiswa S1 Ekonomi Syariah juga menyambut baik kehadiran Makmur Mineral Water. Menurutnya selama ini masjid kebanyakan hanya digunakan untuk tempat ibadah. “Kehadiran air mineral yang dikelola Masjid Ki Bagus Hadikusumo Umlah ini bagus karena menjadi wadah pengembangan perekonomian,” ujarnya. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Mohammad Nurfatoni