PWMU.CO– Maulid Nabi Muhammad saw digelar SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda Surabaya), Selasa (19/10/2021). Mengusung tema Mewujudkan Cinta Rasul dengan Mengamalkan Sunnah Harian.
Kegiatan dilakukan secara virtual melalui media Zoom. Dibawakan oleh moderator Ustadz Alif Jatmiko, MThI diikuti seluruh siswa kelas X dan XI beserta guru dan karyawan Smamda Surabaya.
Hadir sebagai pembicara Dr Imam Syaukani MA, Ketua Korp Mubaligh Muhammadiyah Kota Surabaya. Acara dibuka oleh Kepala SMA Muhammadiyah 2 Surabaya Dr H Astajab MM.
Menurut Ustadz Imam Syaukani, ada tiga hari besar Islam. Yaitu Idul Fitri, Idul Adha, dan Tasyriq. ”Maulud Nabi itu bukan hari besar sebenarnya, tapi hari yang dibesarkan oleh umat muslim,” katanya.
Dalam memperingati Maulud Nabi, sambung dia, tujuan utamanya adalah mengungkap kebiasaan atau sunah-sunah Nabi Muhammad saw.
Maulid Nabi yang diperingat tiap 12 Rabiul Awal, menurut dia, menjadi momentum bagi umat Islam untuk mensyukuri kelahiran Nabi Muhammad.
Dia menyerukan untuk mengikuti sunnah Nabi, salah satunya mengucapkan salam. ”Umur manusia banyak habis di dalam rumah, oleh karena itu ucapkan salam ketika masuk dan keluar rumah, karena di rumah manusia pasti banyak menghabiskan waktunya. Dengan salam itulah niscaya akan menjadi berkah bagi kita, keluarga, dan rumah itu sendiri,” jelasnya.
Sunah Rasul lainnya seperti bersedekah. ”Mengawali hari dengan sedekah itu sunnah Nabi,” tegasnya.
Bersedekah menjadi amalan rutin dilakukan oleh Rasulullah saw. ”Bersedekah ini memiliki banyak keutamaan seperti penolak bala, memperbanyak pahala, serta rezekinya akan dilipatgandakan Allah swt,” ujarnya.
Allah, kata dia, telah menjamin bagi orang yang rajin dalam bersedekah, hartanya tidak akan berkurang sepeserpun. Harta yang disedekahkan diganti dengan berlipat ganda dengan doa para malaikat yang senantiasa memohon agar rezeki hamba tersebut ditambah.
Rasulullah saw juga mengajarkan, bersedekah tidak harus dengan harta yang berlimpah. ”Seperti kisah yang terjadi di masa sahabat Nabi yang merasa iri terhadap ibadah yang dilakukan oleh orang kaya, sebab dengan kelebihan harta mereka dapat bersedekah lebih banyak,” ungkap Ustadz Imam Syaukani
Shalat Dhuha menjadi kebiasaan Nabi mengawali aktivitasnya setiap hari. Shalat Dhuha memiliki keistimewaan. Imam Syaukani menjelaskan, siapapun yang menunaikan shalat Dhuha setiap harinya, mendapat banyak keuntungan. ”Siapa saja yang menjaga shalat Dhuha, maka insyaallah dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan, aamiin ya rabbal alamin,” tandasnya.
Moderator Ustadz Alif Jatmiko menutup dengan pesan menghidupkan sunah Nabi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, mengucapkan salam, bangun pagi, shalat Dhuha dan berjamaah.
”Mudah-mudahan semuanya bisa istiqomah, diberikan kekuatan untuk menjalankan ibadah dan sunah-sunahnya,” ujarnya.
Penulis Fibrina Aquatika Editor Sugeng Purwanto