PWMU.CO – Marindra Adnan, sesepuh Muhammadiyah Gresik itu wafat, Kamis (21/10/21). Ir Marindra Adnan meninggal di Rumah Sakit Semen Gresik pukul 03.30 WIB. Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM GKB) Gresik Muhammad Djufri BE SSos, menerangkan almarhum dibawa ke rumah sakit karena merasa sesak.
“Akhir-akhir ini memang sering keluar-masuk rumah sakit, tapi sudah sempat membaik dan pulang,” ungkapnya.
Berdasarkan surat kematian yang diunggah Rossalinda di akun Instagramnya, almarhum Marindra Adnan yang lahir pada 16 Desember 1944 itu meninggal karena penyakit tidak menular. Surat itu ditandatangani dr Hesty Nandha Marina. “Kena komplikasi. Awalnya di paru-parunya ada cairan. Terus kena ke ginjal, liver, dan jantungnya,” tambahnya.
Rossa—sapaan akrabnya—mengatakan, jenazah almarhum akan disemayamkan di Makam Islam Jalan Sumatera GKB Dhuhur nanti. Saat ditanya melalui telepon Instagram pagi ini, dia dan keluarga besar sudah berkumpul di rumah duka Jalan Dr Wahidin SH No. 130 Randuagung Gresik.
Saat itu dia dan keluarga besar masih merasa sangat terkejut. “Iya aku kaget banget, ibu juga. Ibu pingsan, aku masih mau nolongin,” ucapnya tergesa-gesa.
“Kapan hari masih sehat, abah kok pergi ninggalin kami,” tuturnya. Abah adalah panggilan akrab almarhum di keluarganya.
Almarhum Marindra akan dishalatkan di masjid yang berlokasi di Jalan Jawa No. 60 GKB Gresik. “Insyaallah akan di shalatkan jam 12.00 di Masjid at-Taqwa SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas),” ujar Rossalinda.
Sebelumnya, pada Sabtu (11/9/2021) pagi, Marindra Adnan tampak datang bersama sang istri untuk vaksinasi Covid-19 yang pertama di Spemdalas. Saat itu, beliau tampak sehat, berjalan perlahan di sisi istrinya. Sedangkan sang istri berjalan menggunakan tongkat dan digandeng anaknya. Tapi karena satu lain hal, Marindra tidak bisa divaksin. Sehingga, pada vaksinasi kedua, Sabtu (9/10/2021), hanya istrinya yang datang.
Kenangan Diwawancarai PWMU.CO
Menjelang Milad Ke-12 Berlian School Ir Marindra Adnan sumpat diwawancarai PWMU.CO, Kamis (6/5/21). Dia menyampaikan harapan-harapan pada sekolah yang akut didirikannya itu. Dialah sesepuh Muhammadiyah Gresik, bagian garda depan perintis lahirnya Berlian School pada 9 Mei 2009 silam. PWMU.CO menuminya di rumahnya Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo. Sambil duduk di kursi ruang tamunya, bapak berusia 76 tahun itu membagikan 12 harapan untuk Berlian School.
Atas kepergiannya, Muhammad Djufri menyampaikan doa:
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه، اللهم أدخله الجنة وأعذه من عذاب القبر ومن عذاب النار
“Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia dan maafkanlah dia, Ya Allah karuniakanlah dia surga dan selamatkanlah dia dari azab kubur dan neraka.”
“Dan semoga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan serta Allah berikan ganti yg jauh lebih baik. Amin ya Rabbal ‘alamin.” (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni