PWMU.CO – Meskipun di berbagai kota Jawa Timur Muhammadiyah termasuk minoritas, tetapi geliat dakwahnya begitu terasa. Tak terkecuali di Kota Banyuwangi.
Wartawan pwmu.co Uzlifah yang berkunjung ke Tanah Osing itu melaporkan bagaimana dinamisnya Muhammadiyah di sana. Dinamika itu misalnya bisa dilihat di Masjid Besar KH Ahmad Dahlan yang terletak di Jalan Laksda Adi Sucipto No 8 Banyuwangi.
(Baca: Di Pendopo yang Unik dan Asri Itu, Nasyiah Menjawab Tuntas Tantangan Bupati Banyuwangi)
Masjid itu terdiri 3 lantai. Dilengkap dengan aula pertemuan, kelas ngaji, ruang rapat pimpinan dan kantor pimpinan. Nampak beberapa ruang sedang dalam perbaikan.
Kepada pwmu.co yang menemuinya di kompleks masjid, Selasa (20/12), Sekretaris Majelis Tabligh PDM Kabupaten Banyuwangi Herman SPdI menuturkan, pemberian nama Masjid KH Ahmad Dahlan adalah penanda sejarah, bahwa pendiri Muhammadiyah itu pernah singgah di Banyuwangi.
(Baca juga: Sudah di Bandara tapi Ketinggalan Pesawat, Begini Perjuangan Rombongan Haedar Nashir ke Banyuwangi)
Yang menarik, Masjid KH Ahmad Dahlan bukan sekadar menjadi tempat ibadah ritual. “Masjid ini juga menjadi Pusat Dakwah Muhammadiyah. Bahkan, semua masjid milik Muhammadiyah di Banyuwangi wajib memakai nama itu,” kata Herman. “Hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti ‘perebutan’ masjid oleh pihak lain.”
Alumni STIT Al-Mustakim Negara Bali itu menambahkan, selain Pengajian Ahad Pagi yang selalu dihadiri hingga ribuan jamaah, di masjid itu juga ada pengajian rutin usai shalat Subuh dengan jadwal yang sudah tersusun. “Senin Tafsir Al Azhar, Selasa tafsir tematik, Rabu hadits, Kamis akhlak, Jumat Ke-Muhammadiyahan, dan Sabtu tafsir kontemporer tentang isu-isu terkini,” jelas dia.
(Baca juga: Ketua PWM Saad Ibrahim: Gus Ipul Pantas Jadi Ketua Muhammadiyah Jatim)
Ayah empat anak itu juga menyampaikan, “Selain Taman Pendidikan Alquran semua kegiatan ortom juga dilaksanakan di sini, terutama Aisyiyah yang paling banyak kegiatannya.” Bersambung ke halaman 2 …