PWMU.CO – Dukungan Marindra Adnan Selamatkan SD Muwri. Sosok Marindra Adnan yang sangat berjasa bagi SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) Gresik telah meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Semen Gresik, Kamis (21/10/2021) pukul 03.30 WIB.
Nama Marindra Adnan sangat melegenda di kalangan warga Muhammadiyah Gresik. Sesepuh Muhammadiyah Gresik itu aktif menjadi penasihat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik.
Saya pertama kali mengenal almarhum tahun 2008. Saat itu Pak Marindra—panggilan akrabnya—menjabat Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik. Sebelumnya, saya hanya sering mendengar namanya.
Sejarah Menyedihkan
Kepergian sosok Pak Marindra mengingatkan saya pada sejarah panjang dan menyedihkan di SD Muwri. Menjadi pelajaran berharga, sejarah itu tidak bisa saya lupakan.
Awal Agustus 2008, seluruh warga SD Muwri, baik guru, kepala sekolah, maupun siswa ‘bedol desa’. Nyaris semua warganya ingin pindah karena suatu alasan yang tidak bisa disebutkan.
Pada masa sulit SD Muwri tersebut, kepala sekolah dan semua guru serempak mengundurkan diri. Sementara itu, hanya tersisa sekitar dua puluh wali siswa yang tetap bertahan menyekolahkan putra-putrinya di sana.
Siswa lainnya? Sudah mutasi keluar. SD Muwri mulai beroperasi tahun 2005, jadi jenjang kelas tertinggi kala itu baru menginjak kelas IV.
Marindra Suntikkan Semangat
Di tengah kesedihan itu, Mochammad Shoim—Ketua Badan Pembina Sekolah Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Wringinanom—menerima panggilan telepon Pak Marindra. Dia bertanya kondisi SD Muwri pascainsiden yang hampir membuat SD itu tutup.
Setelah beberapa menit berbincang dengan Shoim, Pak Marindra meminta Shoim memberikan ponselnya kepada saya. Dalam panggilan itu, beliau menanyakan kabar saya kemudian melontarkan pertanyaan menghibur.
“Yid, gimana kabar SD Muhammadiyah 1 Wringinanom? Gedungnya masih ada? Tidak dibakar? Muridnya juga masih ada kan?” tanya Pak Marindra.
Beliau lantas memberi semangat, “Jangan khawatir dan tetap semangat! Berapa pun murid yang tersisa, tetap laksanakan proses belajar-mengajar! Nanti, masalah tenaga guru akan dibantu dari GKB.”
Kiriman Guru GKB
Pesan itu bukan omong-kosong. Apa yang Pak Marindra sampaikan langsung mewujud nyata esok harinya. Beberapa guru senior dari SD Muhammadiyah GKB plus—kini bernama SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik atau SD Mugeb—dia kirim ke Wringinanom.
Di antaranya, Luthfi Arif MPd, Endang Suprapti SPd, Sugeng Waras SPd, dan Idayanti SPd. SD Mugeb kala itu di bawah kepemimpinan Mohammad Thoha Mahsun SAg.
Para guru senior SD Mugeb dia tugaskan secara bergantian membantu mengajar di SD Muwri. Karena amanah itu, mereka pulang-pergi dari GKB ke Wringinanom, setiap hari, selama hampir sebulan. Totalitas, seluruh tenaga guru SD Muwri dibantu Majelis Dikdasmen PCM GKB—disingkat GKB—seperti yang Marindra Adnan sampaikan.
Rekrut Guru dan KS Baru
Seiring berjalannya proses belajar-mengajar di SD Muwri dengan suntikan personel guru dari GKB, SD Muwri juga berupaya membuka rekrutmen guru baru. Ketua Majelis Dikdasmen PDM Gresik Drs Muktamil Pranoto bersama timnya langsung terjun menangani proses itu.
Ketua PDM Gresik KH Muhammad In’am beserta pimpinan harian dan Majleis Dikdasmen juga ikut mendampingi dalam hal administrasi kelembagaan. Mereka mendukung SD Muwri tetap eksis.
Dengan bimbingan dan arahan mereka pula saya mendapat amanah sebagai kepala sekolah SD Muwri. Kondisi sulit ketika itulah yang memaksa. Alhasil, saya menerima SK Majelis Dikdasmen PDM Gresik tanggal 14 Agustus 2008.
Dukungan Marindra Adnan
Usai proses rekrutmen guru dan kegiatan belajar-mengajar di SD Muwri mulai kondusif, Pak Marindra melalui Majelis Dikdasmen PCM GKB terus berkomitmen memberi arahan. Marindra Adnan langsung mendampingi kami secara rutin. Misal dalam hal administrasi sekolah.
Selain itu, almarhum memperhatikan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dengan mendorong guru-karyawan SD Muwri ikut berbagai pelatihan di lingkungan Mugeb Schools. Tidak berhenti di sana, bantuan materi juga terus Almarhum berikan untuk SD Muwri.
Kado terindah, SD Muwri menjadi sekolah binaan Mugeb Schools. Merupakan suatu kehormatan luar biasa bagi kami karena sekolah di bawah naungan Majelis Dikdasmen PCM GKB itu dikenal sebagai lembaga pendidikan yang unggul dan berkualitas sampai tingkat nasional.
Bahkan, setelah Marindra Adnan sudah tidak menjadi pimpinan harian di sana, beliau tetap memperhatikan perkembangan SD Muwri. Perhatian dan dukungan Almarhum itu kini dilanjutkan para pengelola Majelis Dikdasmen PCM GKB penerusnya.
Pesan untuk SD Muwri
Kepada Pak Marindra, saya sering menyampaikan perkembangan SD Muwri secara fisik maupun kuantitas jumlah siswa lewat pesan WhatsApp. Alhamdulillah, saat ini SD Muwri mengemban amanah untuk mendidik sebanyak 358 siswa.
Pak Marindra selalu berpesan, tetap berikan pelayanan prima kepada wali murid dan fokus membangun karakter sebagai budaya sekolah. Sebab, ini sangat perlu bagi sekolah di daerah pedesaan seperti Wringinanom.
Atas kepergian almarhum, kami keluarga besar SD Muwri merasa sangat kehilangan. Marindra Adnan, figur teladan dalam berbagai hal. Almarhum mengajarkan bekerja ulet, semangat, dan ikhlas membesarkan amal usaha Muhammadiyah (AUM).
Semoga amal baik beliau menjadi jariyah dan memperberat amal timbangan kebaikan beliau kelak di akhirat, amin. (*)
Penulis Rahmat Syayid Syuhur Editor Mohammad Nurfatoni