PWMU.CO – Kunjungi Rumah Siswa di Bawean, Kepala SMKM 5 Gresik Ini Takjub. Sejak menginjakkan kaki di Pulau Bawean, Kepala SMK Muhammadiyah (SMKM) 5 Panceng Gresik Moh Thoha Mahsun SAg MPdI berencana untuk bertandang ke rumah salah satu muridnya di Desa Patarselamat, Kecamatan Sangkapura.
Thoha—sapaan akrabnya—anggap ini kesempatan baik untuk bersilaturahmi dengan wali muridnya. Sekaligus, Thoha berupaya menepati janjinya ke Muhammad Nur Hatfin—salah satu siswa yang berasal dari Pulau Bawean—untuk berkunjung.
Bawean, Luar Biasa Indah!
Dengan mengendarai motor—transportasi utama di pulau itu—Thoha berangkat melewati jalanan yang masih lengang, Rabu (20/10/2021). Di sepanjang perjalanannya, toko-toko di Pasar Sangkapura belum buka. Di sana hanya ada beberapa becak motor (bentor) sedang menurunkan barang dagangan sayur-mayur segar dan hasil kebun lainnya.
Lima menit kemudian, Thoha sampai di perempatan Dusun Daya Bata yang langsung menghubungkan dengan Desa Patarselamat. Usai menyeberangi jalan berkelok yang diapit area persawahan, dengan terpaan udara segar khas pegunungan berembus menerpa wajahnya, Thoha spontan berseru, “Masyaallah! Luar biasa indah dan segarnya alam Bawean!”
Sambil menghirup udara segar, Thoha tak terasa akhirnya tiba di masjid dengan pemandangan sawah hijau bak permadani di depannya. Sesuai dugaannya, Purwanto dan Solehati—wali muridnya—sudah menunggu di depan rumah.
Percakapan Akrab
Dari luar, rumah itu tampak biasa saja. Tapi ternyata, perabot di dalamnya tertata serasi mengisi ruangan. Keramahan dan percakapan akrab lantas meluncur deras di antara mereka bertiga.
Dalam pertemuan itu, Thoha menyampaikan senang karena sudah diperkenankan berkunjung. Dia berterima kasih atas kepercayaan mereka menyekolahkan sang anak ke SMKM 5.
Sebagai kepala sekolah, Thoha menyampaikan progress pencapaian Hatfin—panggilan sang anak—di sekolah. Terutama, keterampilan Hatfin menangani masalah peternakan.
Informasi itu membuat Purwanto dan istrinya sangat senang. Sebagai orangtua, mereka berjanji, mendukung sepenuhnya apa yang menjadi cita-cita anak sulungnya itu.
Pekerjaan Penopang Hidup
Semangat Pak Pur, sapaan akrab Purwanto, semakin tampak saat memceritakan pekerjaan penopang hidup keluarganya: sebagai pengepul barang rongsokan. Dia sudah menekuninya selama belasan tahun terakhir.
“Setiap pekan, tumpukan barang dari berbagai jenis dipilah dulu,” jelas Purwanto.
Selanjutnya, barang tersebut dia kirim ke Pulau Jawa via perahu yang berlayar ke Sedayu Lawas. Mendengar kisahnya, Thoha merespon dengan santun, “Profesi yang sedang Bapak geluti sangat penting dan bermanfaat untuk menjaga keberlangsungan lingkungan.”
Bahkan, lanjut Thoha, dirinya mau belajar langsung untuk mempraktikkan di sekolahnya nanti. (*)
Penulis Abdul Fatah Editor Mohammad Nurfatoni