PWMU.CO – Hanum Salsabiela Rais di Smamda: Lawan VUCA dengan VUCA. Dia menyampaikan itu dalam talkshow Edufisa 2021 yang diselenggarakan SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, Sabtu (23/10/2021).
Penulis buku dan produser film itu memberikan motivasi di depan para siswa, orangtua, dan masyarakat umum. Dalam materinya, Hanum mengajak peserta untuk tidak memiliki pikiran yang fixed mindset. “Kalau Kalian sudah membatasi pikiran, artinya Kalian sudah membuat pagar dalam diri,” tuturnya.
Menurut Hanum, hidup itu lebih menarik ketika ada masalah. Ada ekspetasi dan realisasi. “Di sinilah kalau kita punya ekspetasi kemudian realisasi di situ ada gap. Itulah ada namanya masalah. Itu yang menjadikan hidup kalian tidak statis,” ungkap penulis buku 99 Cahaya di Langit Eropa itu.
Ia pun menjelaskan, kebalikan pola pikir fixed mindset adalah growth mindset, yang mana sebagai manusia tidak diperkenankan untuk lelah belajar, “Belajar itu adaptif, responsif, dan lincah. Itu adalah kunci,” katanya.
Perempuan berusia 40 tahun itu juga menjelaskan growth mindset itu pikiran yang berkembang dan selalu mencari tantangan serta solusi. Baginya, orang yang cenderung keluar dari zona nyamannya adalah tidak menyalahkan keadaan. Growth mindset berakibat positif untuk diri.
“Ada namanya VUCA: volatile (gejolak), uncertain (tak terprediksi), complex (rumit), dan ambigious (tidak jelas). Untuk melawan VUCA tersebut harus dilawan dengan VUCA yang lain yakni vision (visi), understanding (pemahaman), clarity (kejelasan), dan agility (kelincahan),” ungkapnya.
Makna Inovasi
Hanum juga mengingatkan siswa Smamda untuk terus berakselerasi. Melalu kreativitas, ide, dan gagasan yang berbeda, seseorang dapat berinovasi dan berkreasi. Inovasi tersebut membawa sebuah kebaruan dan nilai tambah.
“Jadi jangan berpikir kalau sudah baru tapi kalau tidak memberikan add value, pengalaman baru, atau rasa yang baru itu ya bukan inovasi,” serunya.
Di akhir acara, putri Amien Rais tersebut berpesan bahwa tidak masalah mempunyai cita-cita yang tinggi, baik dalam bekerja maupun menempuh pendidikan. Namun, hal yang tidak boleh diabaikan sebagai seorang muslim yakni beriman dan bertakwa.
“Mengharapkan kekayaan, posisi jabatan dengan waktu yang lama maka kita akan kecewa, karena semua itu hanya sementara. Tetapi berbeda jika kita mengharapkan beragam kebaikan, maka hasilnya tidak terbatas karena pahala akan selalu mengalir meski kita sudah meninggal dunia,” tuturnya.
Angin Segar
Talkshow ini merupakan rangkaian acara Edufisa, yang merupakan gabungan dua kegiatan, yakni Edufair dan Field Trip Study Activity (FISA). Edufisa dilaksanakan empat hari, yang rutin diadakan untuk kelas XII sebagai wadah untuk memperkenalkan dunia usaha. Tidak hanya itu, para siswa juga dikenalkan dengan pelbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, konsultan pendidikan dan sekolah tinggi.
Kepala Smamda Astajab, saat ditemui PWMU.CO, berharap dengan adanya acara ini para siswa Smamda kelas XII dapat memperoleh informasi terkait dunia perkuliahan dan dunia usaha sehingga mereka dapat menyiapkan diri untuk ke jenjang selanjutnya.
“Begitu pula dengan acara talkshow ini. Menurutnya, kehadiran Hanum Salsabiela Rais ini diharapkan dapat membawa angin segar bagi ppara siswa untuk terus fokus dan mengejar cita-citanya,” ucapnya.
Daffa Ramadhani, siswa kelas XII IPS 3, mengatakan acara ini cukup menarik dan memberikan insight positif bagi dirinya. “Saya senang ketika Kak Hanum menjelaskan perjalanan hidup dan karya-karyanya. Dengan acara ini saya bisa lebih mengetahui tentang produktivitas, kefokusan, dan inovasi.” katanya. (*)
Penulis Masitha Gemilang Editor Mohammad Nurfatoni