PWMU.CO – Saat Bupati Lamongan Berterima Kasih kepada Muhammadiyah. Bupati Lamongan Dr H Yuhronur Efendi MBA menyampaikan hal itu dalam Pengajian Pimpinan Cabang Muhammadiyah Laren, Lamongan, Jawa Timur.
Pengajian perdana sejak dihentikan karena terjadi pandemi Covid-19 ini digelar di Gedung Dakwah Muhammadiyah Laren, Ahad (24/10/21) siang.
Yuhronur menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Lamongan berhasil dalam pengendalian Covid-19. Hal itu yang dia sampaikan saat bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Karena Lamongan sebelumya waktu itu level empat dan kemudian menjadi level satu yang pertama di Jawa dan Bali. Tapi dikoreksi oleh Ibu Khofifah. Bukan Pak Bubati. Lamongan itu bukan nomor satu di Jawa dan Bali tapi level satu itu yang pertama di Indonesia,” ceritanya yang langsung disambut tepuk tangan meriah oleh hadirin.
Yuhronur mengungkapkan, banyak yang bertanya kepadanya bagaimana Lamongan begitu cepat bisa mengendalikan Covid-19. “Lamongan kok dilawan.Lamongan itu megilan (hebat),” jawabnya sambil bercanda.
Menurutnya, Lamongan itu begitu cepat bisa mengendalikan Covid-19 karena peran serta dari seluruh elemen masyarakat. “Baik TNI, Polri, dan semua. Para kiai, alim ulama dan seluruh jamaah pengajian ini yang ikut berpartisipasi dalam pengendalian Covid-19,” ujar mantan Sekda Lamongan itu.
Kejayaan Lamongan
Dia menambahkan, “Sekarang saya sudah menjadi bupati dan (wakil) pemerintah. Tentu harus mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan masyarakatnya,” ujarnya. Untuk itu dia meminta dukungan masyarakat agar seluruh programnya sukses sehingga Lamongan bisa menuju kejayaan.
“Kejayaan Lamongan yang bagaimana? Yaitu untuk menciptakan masyarakat sejahtera tidak kurang sandang pangan. Artinya ketika sebuah masyarakat pendapatannya itu bisa digunakan mencukupi biayanya,” terangnya.
Dia menjelaskan, biaya itu diukur belanja 1,9 dolar atau sekitar Rp 25 ribu per orang/perkapita. Sebab, kalau tidak mencukupi 1,9 dolar dianggap miskin belum sejahtera terangnya.
Bupati Yuhronur juga menjelaskan makna sejahtera, yaitu lahir dan batin. Menurutnya menyejahterakan lahir itu bagian tugas pemerinta. Sepertimembangun jalan, sekolah, atau rumah sakit.
“Kalau Muhammadiyah membuat rumah sakit, sekolah-sekolah, universitas, dan cawe-cawe ngurusi masalah ekonomi rumah tangga dan kemandirian wanita—yang seharusnya itu bagian dari pemerintah—bagaimana? Nah yang itu pemerintah wajib mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah,” ungkapnya, yang lagi-lagi disambut tepuk tangan meriah hadirin. (*)
Penulis Slamet Hariadi Editor Mohammad Nurfatoni