PWMU.CO – Dalam sepekan terakhir, Kota Aleppo, Suriah, menjadi medan pertempuran yang menyedihkan. Selain menimbulkan ribuan korban meninggal dunia, perang ini juga mengakibatkan tragedi kemanusiaan yang tak terperikan. Perang di Aleppo menyebabkan ratusan ribu masyarakat sipil terkepung di antara kelompok yang berperang.
(Baca juga: KOKAM Tidak Jaga Gereja: Selain Tidak Ada Ancaman Keamanan, juga Hindari Sikap Toleransi Seakan-akan)
Tragedi kemanusiaan berupa jatuhnya korban-korban tewas karena perang terus berlangsung setiap hari di tengah pengepungan Aleppo ini tentu harus mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi menyatakan pendapat tentang kondisi ini melalui surat bernomor 635/PER/I.0/A/2016.
(Baca juga: Pakai Atribut Non-Muslim Jelang Natal, Begini Fatwa MUI)
Ditandatangani oleh Ketua PP Muhammadiyah, Prof Bahtiar Effendy, berikut adalah pernyataan sikap tersebut yang dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Rabiul Awal 1438H bertepatan dengan 20 Desember 2016. (kholid)
***
Perang sipil yang berlangsung selama empat tahun di Suriah telah menyebabkan kurang lebih 450.000 rakyat Suriah, 50.000 di antaranya anak-anak sebagai korban tewas. 4.810.981 rakyat rakyat Suriah menjadi pengungsi di negara-negara sekitar Suriah seperti Yordania, Lebanon, Irak, Mesir dan Turki.
Terakhir, perang di Aleppo menyebabkan ratusan ribu masyarakat sipil terkepung di antara kelompok yang berperang. Tragedi kemanusiaan berupa jatuhnya korban-korban tewas karena perang terus berlangsung setiap hari di tengah pengepungan ini.
Menyikapi situasi terkini di Suriah, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyatakan sikap sebagai berikut:
1. PP Muhammadiyah mendesak kepada parapihak yang berkonflik untuk membuka akses dan bantuan kemanusiaan untuk korban perang serta melanjutkan proses evakuasi masyarakat sipil yang masih terjebak di Aleppo untuk diungsikan ke tempat yang lebih aman.
2. PP Muhammadiyah menyerukan perdamaian kepada seluruh pihak terkait.
3. PP Muhammadiyah mendorong transisi damai menuju Suriah yang sejahtera, damai dan bermartabat dengan mediasi PBB dan bukan melalui institusi level Negara.
4. PP Muhammadiyah menyerukan kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk memelihara persaudaraan dan perdamaian antar anak negeri dan mendorong supaya lebih selektif dan kritis dalam menerima dan membagi informasi baik di online maupun offline, terutama terkait dengan isu konflik di Suriah.
5. Mendorong Pemerintah Republik Indonesia untuk aktif berpartisipasi dalam perdamaian dunia dengan mengedepankan prinsip-prinsip kemanusiaan, keadilan, netralitas, dan kebebasan.