PWMU.CO – Di Balik Launching Sabun Ramah Lingkungan Ikwam Berlian School. Ikatan Wali Murid (Ikwam) Berlian School kini memproduksi sabun ramah lingkungan dengan merek Ramli. Sabun alami itu di-launching dalam acara Big Sale 10.10 yang digelar Berlian School, Jumat (15/10/21) dua pekan lalu.
Sabun alami hasil produksi Seksi Lingkungan dan Toga Ikwam Berlian School ini adalah produk terbaru Sekolah Sehat Nasional ini. Sebelumnya, ada sayur hidroponik dan jamur tiram.
Secara simbolis, Hasmiati dan Desary, menyerahkan sabun Ramli kepada kepala Sekolah SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Fauzuddin Ahmad.
Koordinator Seksi Lingkungan dan Toga Ikwam Berlian School Hasmiatimengatakan, peluncuran itu sebagai simbol Ikwam mendukung sekolah untuk terus menggaungkan gerakan cuci tangan yang selama ini sudah dibiasakan, terutama selama masa pandemi Covid-19.
Karena momen tersebut juga bertepatan dengan Hari Cuci Tangan Sedunia, Ikwam Berlian School juga ikut menyediakan sabun Ramli ini di seluruh wastafel yang ada di sekolah.
Ide Membuat Sabun Ramah Lingkungan
Adalah Hasmiati, wali siswa Evan Abiesta Kahmilundafa kelas VI Bromo dan Desary wali siswa dari Zahra Ratifah kelas VI Himalaya sebagai anggota tim SeksiLingkungan Ikwam Berlian School yang kali pertama menggagas sabun ini.
“Pembuatan sabun ramah lingkungan ini awalnya memang sudah menjadi salah satu program kerja Ikwam sie lingkungan,” kata Hasmiati
Dia mengatakan, awalnya mempunyai ide membuat sabun ramah lingkungan berbentuk kertas. Namun menurutnya ide itu terlalu sederhana. “Tinggal beli produk sabunnya di pasaran kemudian diaplikasikan ke kertas, se-simple itu,” kenangnya.
“Agar produknya bernilai lebih, kami berpikir untuk membuat sabunnya sendiri dengan bahan-bahan yang alami, seperti sereh dan daun kelor,” jelasnya penuh semangat, kepada PWMU.CO, Rabu (27/10/2021).
Kelebihan Sabun Ramli
Anggota Seksi Lingkungan dan Toga Ikwam Berlian School Desary menambahkan, sabun Ramli ini bentuknya cair. Kelebihan sabun ini ada di dalam komposisi bahannya. Selain murah dan bahannya mudah didapatkan, kandungan masing-masing bahannya juga patut untuk diperhitungkan.
”Bahan alami sereh dan daun kelor dalam sabun tersebut tidak hanya berguna sebagai bahan masakan saja tetapi juga sangat bermanfaat bagi kesehatan dan bisa membunuh bakteri di tangan,” ujarnya.
Dalam laporan kompas.com, dijelaskan beberapa produk perawatan tubuh pun menggunakan sereh sebagai aromanya, seperti sabun, deodoran, dan lain-lain. Sereh dipercaya mampu mencegah pertumbuhan bakteri dan ragi.
Sementara media.neliti.com melaporkan, daun kelor sebagai antibakteri, karena mengandung senyawa antibakteri seperti saponin, triterpenoid, dan tanin yang memiliki mekanisme kerja dengan merusak membran sel bakteri (Fuglie, 2001).
Manfaatkan Bahan Alami
Hasmiati memaparkan di masa pandemi Covid-19 ini banyak sekali warga sekolah yang menganggarkan keuangannya untuk belanja hand sanitizer atau sabun antibakteri.
Maka, dengan launching ini dia berharap bisa memberikan edukasi kepada warga sekolah khususnya. “Dan warga masyarakat pada umumnya bisa memanfaatkan bahan alami menjadi barang yang bermanfaat di masa pandemi,” imbuhnya.
“Kalau tidak mau repot, bisa menghubungi kami, kami siap membantu menyediakan,” kata Hasmiati sambil tersenyum lebar.
Cara Pembuatan Sabun Ramli
Hasmiati menejlaskan pembuatan sabun Ramli ini sangat mudah. Yang perlu disiapkan alat dan bahan-bahannya adalah timbangan, spatula, gelas takar, mixer dan sarung tangan. Bahan yang akan dibuat sabun di antaranya minyak goreng, minyak kelapa, minyak zaitun, KOH, garam ektrak sereh, daun kelor, dan air.
Kepada PWMU.CO Hasmiati membeberkan proses pembuatan sabun Ramli. “Campurkan minyak goreng, minyak kelapa, dan minyak zaitun. Kemudian, campurkan KOH dengan air 100 ml dan aduk sampai larut, kemudian didiamkan. Fungsi dari KOH ini sebagai pencampur air dan minyak,” paparnya.
Setelah diaduk rata, campuran minyak tadi dipanaskan sampai suhu 70◦C kemudian didiamkan sampai suhu 30◦C.
Proses selanjutnya mencampurkan KOH dengan campuran minyak dengan mixer sampai mengental.
“Tambahkan ekstrak daun kelor dan sereh sebagai bahan terakhir yang dicampurkan. Sebagai langkah terakhir, steam cairan tadi selama 1 jam, campurkan air dengan perbandingan 2:1,” terangnya.
Hasmiati yang pernah mengikuti pelatihan pembuatan sabun ini mengatakan, Ikwam Berlian school juga sudah membuat tutorial pembuatan sabun ramah lingkungan, bisa disaksikan di channel YouTube resmi Berlian Shcool.
“Bisa ditonton video tutorial pembuatan sabun ramah lingkungan ala ikwam berlian school di cahnnel youtube Admin Berlian, sehingga bisa diproduksi secara mandiri di rumah oleh siapapun,” terangnya.
Kepala Berlian School Fauzuddin Ahmad SPd berterima kasih kepada Ikwam. “Dengan adanya produksi sabun Ramli ini kami berharap warga sekolah bisa menjalankan usaha ini untuk menyediakan sabun sehat ramah lingkungan. Sebagai alternatif sabun yang sehat dan aman untuk warga sekolah Berlian School,” ujarnya. (*)
Penulis Anita Firlyando Editor Mohammad Nurfatoni