PWMU.CO – Dari ajakan Hassan Din, Soekarno akhirnya masuk Muhammadiyah. Seperti dalam Buku Pendidikan Kemuhammadiyahan kelas IX SMP/MTs.
Ir Soekarno merupakan salah satu pahlawan sekaligus menjadi presiden pertama di Indonesia. Sosok pemimpin yang berpendidikan tinggi dan menjadi catatan sejarah di antara para tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Soekarno rela diasingkan Pemerintah Belanda pada saat itu, karena memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dari perjuangan di berbagai lapisan dan golongan masyarakat Indonesia yang bersatu, akhirnya negeri khatulistiwa ini menjadi negara yang merdeka. Yakni pada tanggal 17 Agustus 1945, saat Ir Soekarno membacakan teks proklamasi Indonesia.
Dari Ajakan Hassan Din
Soekarno juga menjadi bagian dari anggota resmi Muhammadiyah. Dalam buku Pendidikan Kemuhammadiyahan kelas 9 SMP/MTs , diceritakan Soekarno masuk sebagai anggota Muhammadiyah secara resmi pada tahun 1938. Soekarno masuk Muhammadiyah berawal dari ajakan salah satu tokoh Muhammadiyah Bengkulu, yakni Hassan Din.
Saat itu Bung Karno diasingkan oleh penjajah Belanda di Bengkulu pada tanggal 14 Februari 1938. Hassan Din, tokoh Muhammadiyah Bengkulu lalu mendatangi Bung Karno di tempat pengasingannya, di Kelurahan Anggut, Kecamatan Ratu Sumban. Tujuan Hassan Din saat itu adalah mengajak Bung Karno mengajar di salah satu sekolah Muhammadiyah di Bengkulu, yakni di Sekolah Muhammadiyah Kebun Roos. Tawaran tersebut kemudian diterimanya.
Setelah itu, pada tahun 1946 Bung Karno meminta agar jangan dipecat dari Muhammadiyah karena berbeda pemahaman politik. Bung Karno tetap ingin menjadi bagian dari Muhammadiyah meskipun beda aliran dalam pandangan politik. Dia tetap ingin menjadi bagian dari organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan tersebut.
Dari cerita tersebut, kita bisa melihat sosok Bung Karno yang ternyata pernah menjadi bagian dari Muhammadiyah. Bung Karno juga pernah menjadi pendidik di sekolah Muhammadiyah. Soekarno tetap dianggap menjadi bagian dari kader Muhammadiyah, meski saat itu berbeda pandangan politiknya. Pada tanggal 27 Februari 1965, Muhammadiyah memberikan piagam anugerah Bintang Muhammadiyah kepada Ir Soekarno sebagai anggota yang setia kepada Muhammadiyah. (*)
Penulis Samsul Arifin. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.